Kierra menyelimuti tubuhnya hingga kepala. Sekarang dia tidur di atap yang sama dengan pria itu. Hemm...hem...wajah Kierra memerah.
Ray...
Karena pria itu Kierra sedikit melupakan permasalahan yang menderanya. Menggoda dia? Bukankah terbalik, sangat jelas kalau Kierra yang jatuh ke dalam pesonanya. Ditahan-tahan tubuhnya yang menggigil tiap mendengar kata-katanya.
Tante Camilla, kenapa ingin agar Kierra bercinta dengan Ray? Apa? Apa Ray seorang Gay? Bercinta? Kata-kata itu membuat Kierra bergidik. Dia seperti perempuan liar saja otaknya selalu tentang percintaan.
Tunggu...apa yang harus dia lakukan untuk membuat Ray tertarik padanya? Dengan tubuhnya? Hii mengerikan. Bagaimana Kierra sekarang harus memikirkan hal-hal gila seperti ini?
Tapi jalannya sedikit mudah, Ray bilang dia akan kembali ke rumah ini. Mungkin dia kasihan melihat Kierra sendirian. Ah betapa baiknya lelaki itu. Horeee!!! Besok dan besoknya lagi Kierra akan dapat melihatnya setiap hari. Sepertinya penawaran Tante Camilla tidak buruk, soal bercinta nanti akan dia pikirkan lagi.
☀️
Adrian merasakan kancing celananya dibuka. Dia terbangun, matanya membuka dengan sayup. Lampu kamarnya gelap, memang dia terbiasa mematikan semua penerangan sebelum tidur.
Siapa ini? Pikir Adrian. Matanya kemudaian terbuka sempurna, dalam keremangan dia melihat sosok wanita bertubuh telanjang sedang menaiki dirinya.
Lagi?
"Puaskan aku." Kata Adrian sedikit mendesah.
Mendengar desahannya, tangan wanita itu mulai menarik cepat celana tidur Adrian, kemudian bermain diperutnya yang rata.
"Ahh terus." Desah Adrian makin kencang. Kausnya mulai dilucuti. Sentuhan terasa di dadanya. Jam berapa ini? Jam 2 pagi. Ketika bibir si wanita penggoda terlihat mau mengecupnya, Adrian segera berkata.
"Tinggalkan kamar ini atau besok jangan harap bisa melihat matahari lagi."
Adrian menghidupkan lampu di sebelah tempat tidurnya. Wajah wanita itu memucat, segera dipunguti pakaiannya dari lantai dan berlari keluar.
Adrian tertawa. Ya ampun! Sepertinya sedikit sulit ingin bersama denganmu Kierra. Terlalu banyak godaan iblis di rumah ini.
Pelayan muda di rumahnya, pastinya dia bukan pelayan. Itu hanya kamuflase. Berapa banyak wanita muda yang disusupkan Camilla ke rumah ini untuk menggodanya. Apa sih niat wanita itu sebenarnya?
Jangan khawatir Camilla, kali ini aku pikir kau akan berhasil. Hemm...sial kelakiannya tegang hanya karena memikirkan Kierra. Kierra tak perlu telanjang di hadapannya untuk membuat dia tergoda. Di balik kaos yang kebesaran saja, Adrian sudah merasa sesak. Apalagi kalau tangan lentik itu membelai tubuhnya, kemudian dia melenguhkan nama Ray. Oh ya dia akan menggila dan kejang. Dia tertawa kecil. Baru kali ini dia begitu senang karena tindakan Camilla.
☀️
Adrian melilitkan handuk di pinggangnya, rambutnya basah. Dia keluar dengan santai. Dilihatnya sosok Kierra sedang menghidupkan mesin kopi. Kierra menoleh saat mendengar suara langkah mendekat, melihatnya kemudian terpekik.
"Kenapa?" Adrian bertanya bingung.
"Pak Ray, kenapa nggak pake baju sih!" Rutuk Kierra.
Adrian malah duduk dengan santai, mengabaikan pekikan Kierra. Bude Asti memerintahkan salah satu pelayan untuk memijit bahu Adrian. Kierra menoleh.
"Tuan muda harus dipijit setiap hari." Kata Bude Asti. Kierra merengut, malu. Apa dia bertingkah berlebihan? Ta..tapi...Mau mati saja dia, dada Ray yang tercetak sempurna dengan sedikit basah. Belum lagi lekukan di atas perutnya membuat Kierra menahan nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blame The Silence (END)
RomanceSetelah kecelakaan yang merenggut nyawa kedua orang tuanya dan membuat adiknya koma, hidup Kierra porak poranda. Dengan bantuan sahabatnya, Kierra menjadi asisten pribadi seorang wanita cantik, dia mengubur mimpi untuk menyelesaikan gelar master dan...