6. Smarter Than You

112K 4.8K 44
                                    

"Selingkuhan Nyonya Camilla yang bernama Choky yang memperkenalkan Nona Kierra," kata Pak Alex, orang kepercayaan Adrian.

"Oh. Masih memiliki affair dengan lelaki itu rupanya," jawab Adrian.

"Nyonya Camilla seperti mencintai pemuda bernama Choky itu, pak. Mereka telah bertemu sebelum Nyonya Camilla menikah dengan Pak Darryl." Darryl adalah nama ayah Adrian.

"Itu kelemahannya, kita simpan untuk nanti. Bagaimana dengan Kierra?"

"Nona Kierra kehilangan kedua orang tuanya beberapa bulan lalu, sedangkan adik lelakinya koma. Dia menyewakan rumah peninggalan orang tuanya karena pamannya kabur membawa asuransi dan tabungan keluarga."

Oh begitukah? Hati Adrian teriris. Dia mengalami itu? Tapi tidak terlihat. Pantas saja dia menangis saat mereka pertama bertemu.

"Jadi dia menyetujui penawaran Camilla untuk tinggal di rumah dan memata-matai aku?" Adrian memutar kursinya.

"Sepertinya begitu."

Apa yang ditawarkan oleh Camilla kepadamu Kierra. Hanya memata-matai? Atau menggodaku? Atau lebih dari itu? Hmm aku tidak sabar menunggu.

Adrian berdetak mengingat Kierra tadi pagi, begitu dekat sampai wangi sabun gadis itu tercium olehnya. Gadis itu terlihat mencuri-curi pandang, Adrian terang-terangan menggoda dia. Kenapa gadis itu bisa begitu tenang?

Dari balik baju tidurnya yang tipis, ada tubuh yang sempurna di baliknya. Yang memanggil-manggil Adrian untuk segera membuka dan membaringkan tubuh semampai itu di lantai. Kerlingan matanya, terlihat mencoba nakal tapi amatiran. Belum pernah ada yang membuat Adrian merasakan kegilaan seperti ini.

Bersiaplah untuk menjadi milikku, Kierra. Adrian tersenyum gembira. Camilla...Camilla...aku harus berterima kasih padamu kali ini.

☀️

"Kau yakin?" Letta melotot. Kierra menggeleng. "Sudah aku duga."

"Baju itu terlalu sexy," keluh Kierra.

"Kenapa sih ingin menggunakan pakaian yang sexy? Tanpa itu saja, kamu sudah sangat hot Kierra. Kamu ingin melihat seluruh mata lelaki keluar saat memandangmu?"

"Uuuh..." cuma satu lelaki. "Aku nggak yakin Letta."

"Soal apa?"

"Menarik perhatian pria?"

Letta tertawa, "Apa ada yang mengajakmu berkencan?"

Kierra menggeleng. "Bahkan pelayannya lebih cantik dan menarik ketimbang aku."

"Siapa sih yang dimaksud?" Letta mengerutkan kening.

"Bukan siapa-siapa."

Akhirnya Kierra menjatuhkan pilihan pada blouse dan rok pensil sebetis. Untuk persiapan saja, seandainya dibutuhkan.

Choky duduk bermalasan di sebuah meja, matanya seketika melebar saat melihat kedua gadis itu mendekat.

"Akhirnya shopping kaum hawa selesai juga," keluhnya.

Kierra menarik gelas minuman Choky dan menyesapnya. Padahal dia sering meminum dari gelas Choky, tapi tadi pagi saat Adrian minum dari gelasnya, dada Kierra berdetak kencang.

"Hei bagaimana menurutmu cara menarik perhatian lelaki?" tanya Letta pada Choky. Kierra segera melotot ke arah Letta.

"Menarik. Mau membahas apa ini?" Sahut Choky.

"Kenapa tidak tanya sama Choky?" Kata Letta pada Kierra.

"Kalau aku menyukai wanita itu dia tidak perlu melakukan apapun." Kata Choky lagi.

Blame The Silence (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang