8. Lahirnya Pangeran Baru

138 18 27
                                    

💮 Blossom in Teenager 💮
-
-

Sebuah mobil Maserati Levante tampak melaju melewati pekarangan mansion mewah menuju Mongsang High School. Seorang pria paruh baya memegang kendali kemudi, ia menyetir dengan kecepatan sedang.

"Saya cukup terkejut Tuan Muda meminta diantar menggunakan mobil. Biasanya Anda selalu menolak dan lebih memilih naik bus," ucapnya sambil melirik tuan mudanya lewat kaca spion tengah. "Anda bahkan mengubah penampilan menjadi sangat berbeda."

Setelah mengatakan hal itu, si sopir langsung mendapatkan lirikan tajam dari sang tuan muda. Ia kembali meluruskan pandangannya ke jalanan karena merasa diintimidasi.

"Jangan banyak berkomentar, fokus saja menyetir!" desis sang majikan tidak suka. Ia kembali mengamati sisi kanan jalan dengan tatapan yang sulit dimengerti, entah apa yang dipikirkannya saat ini.

Mobil putih itu berhenti tatkala gerbang Mongsang High School telah dilalui. Si sopir membukakan pintu dengan sopan, semua mata terpaku pada sosok jangkung yang baru saja keluar dengan kaca mata hitam yang masih bertengger manis di hidungnya.

Siswa-siswi terlihat saling berebut tempat untuk melihat sosok tersebut. Semua makin tersihir oleh pesonanya ketika kaca mata hitam itu dilepas, menampakkan dua iris mata yang menatap dingin namun tetap mampu memukau siapapun yang menatapnya.

Tak terkecuali seorang gadis yang berada di barisan paling depan dan terus memandanginya tidak percaya.

"Bukankah itu Chanyeol?" desah gadis itu. Sedangkan teman di sampingnya hanya menggeleng coba menampik kenyataan yang ada.

"Sena … kurasa kau tidak akan bisa menempel padanya lagi seperti dulu." Gadis yang dipanggil dengan nama Sena itu langsung menoleh. Ia menatap temannya dengan ribuan pertanyaan.

"Chanyeol-ah!" sapa Sena ketika sang pria pujaan hanya melewatinya seolah mereka tidak saling mengenal satu sama lain. Bibir yang tadinya menampakkan senyuman lebar kini berganti dengan ekspresi kecewa saat yang disapa hanya melirik sekilas tanpa membalas.

Semuanya berbisik membicarakan Sena yang terlihat sok kenal dengan sosok baru itu. Sedangkan yang digunjing hanya melirik tidak peduli, ia justru hendak mengejar Chanyeol yang terus melangkah tanpa berniat menoleh sedikitpun.

"Kau mau apa?" ucap Mei yang sejak tadi ada di samping Sena. Ia coba menghentikan langkah sang sahabat yang hendak mengejar pujaan hatinya.

"Tentu mengejarnya! Aku perlu bertanya kenapa dia bersikap dingin padaku seperti itu. Sejak kembali dari Nami, aku dan Chanyeol tidak pernah bertukar kabar. Bahkan di sisa liburan pun … tidak ada satu pesanku yang dibalasnya. Sebenarnya apa salahku?!" Sena melampiaskan kekesalannya pada sang sahabat. Nada bicaranya bergetar menahan tangis.

Sedangkan Mei hanya menghela napas berat, ia menggaruk sebelah alisnya bingung. Entah bagaimana ia harus menjelaskan pada Sena agar gadis itu bisa memahami situasi saat ini.

"Lalu apa-apaan penampilannya itu! Apa dia diangkat menjadi anak raja sampai bisa diantar sopir begitu?!"  sungut Sena yang masih kesal.

"Pemegang saham terbesar di Jisang Hospital, putra ke dua pemilik apartemen mewah di kawasan Gangnam-gu Seoul. Dia pindahan dari Jerman. Ayahnya meninggal beberapa bulan yang lalu, itulah kenapa dia kembali ke Korea dan ditransfer ke sekolah ini," ucap Mei panjang lebar.

Blossom in TeenagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang