13. Dilema

138 14 63
                                    

--🌸 BLOSSOM IN TEENAGER 🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
🌸 BLOSSOM IN TEENAGER 🌸

Jarak yang dulu seolah tak tergapai, sedikit demi sedikit kini mulai terkikis. Jika kata tak dapat diterima sebagai ungkapan cinta, maka biarlah satu uluran tangan menjadi wakil untuk menunjukkan kesungguhan yang selama ini terabaikan.

Namun, hati manusia bukanlah setir yang dapat diputar balikkan begitu saja. Meski satu-persatu ketukan terus menggema di pintu yang telah rapat terkunci, jika sang pemilik hati tak ingin membuka, maka usaha itu akan berakhir sia-sia.

Karena cukup satu nama yang mampu bertahta di hati Sena untuk saat ini. Walau nama itu datang membawa duri yang terus menciptakan luka, tak apa. Setidaknya ia pernah menebar bunga di sana, memberi warna baru yang belum pernah Sena lihat sebelumnya.

Hatinya memang sudah ia tutup sempurna, tetapi tak bisa dipungkiri bahwa Sena juga mampu dibuat berdebar ketika Baekhyun terus menatapnya. Bohong jika jantungnya saat ini baik-baik saja, bahkan alam pun tahu betapa panas wajah gadis itu saat bibir Baekhyun telah sedekat ini.

Hanya perlu tiga inchi lagi sebelum Baekhyun benar-benar menciumnya. Sena mengatupkan bibir, merasakan napas Baekhyun yang menerpa wajahnya dengan lembut. Tapi, saat hidung mereka sudah saling bersentuhan, Sena tanpa sadar mendorong dada Baekhyun. Membuat pria itu mundur selangkah.

Tubuh Sena membeku, ia bahkan tak bisa menatap mata Baekhyun yang kini mengarah padanya. Gadis itu berbalik lalu pergi meninggalkan Baekhyun yang masih mematung di tempatnya.

Sena menuruni tangga dengan tergesa-gesa, kakinya yang tremor ia paksakan berlari. Sampai di satu anak tangga terakhir, ia pun tergelincir. Rasa nyeri kian melanda, membuat gadis itu meringis linu.

"Uggh!" Sena mengaduh kesakitan, ia mendesis sambil coba berdiri lagi.

Terseok-seok, ia berusaha melangkah menuju UKS. Sepanjang perjalanan, tak sedetikpun gadis itu berhenti memegangi kakinya yang terkilir. Sena terus menggigit bibir bawahnya agar sakit yang ia rasakan dapat teralihkan.

Sesampainya di UKS, Sena mendapati Suho yang baru saja keluar dari salah satu tirai. Pria itu kaget saat mendapati Sena berjalan terpincang, ia pun mendekat khawatir.

"Sena? Kenapa jalanmu seperti itu?" tanya Suho cemas. Namun gadis yang ia tanyai justru bersandar ke tembok sambil menunduk.

Sena seolah kehilangan kesadaran, ia hanya menekuri lantai dengan tatapan kosong. Bahkan ketika Suho memegangi kedua bahunya sekalipun, gadis itu tetap bergeming.

"Kenapa? Ada masalah? Kau habis terjatuh? Kenapa jalanmu seperti itu?"  Meski sempat diabaikan, Suho kembali melempar pertanyaan.

Sena perlahan mengangkat kepalanya, ia menatap Suho lalu menyingkirkan kedua tangan pria itu pelan. Ia menggeleng sambil tersenyum paksa. "Aku tak apa, hanya terjatuh saat menuruni tangga."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Blossom in TeenagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang