02

607 35 1
                                    

Happy Reading

Aza berjalan lewati lorong laboratorium IPA. Ya, beberapa menit yg lalu,ia ditugaskan untuk membawa buku paket ke guru piket. Karena kelasnya sedang kosong tidak ada guru.

"Eh lu tau gk sih,soal berita kemarin?"
"Knp memang ada apa?"
"Tadi sih,gue denger omongan anak laki-laki di lab. Katanya mereka ngeliat cucu kepala sekolah dikejar segerombolan gitu,gak tau dari SMA mna".
"Ah itu?! Gue tau gue tau! Beritanya udh menyebar ke satu sklh ini. Gue gk habis pikir sekaligus gk nyangka, berani-berani nya mereka ngejar panglima tempur anak dari cucu kepala sekolah kita".
"Lu serius?panglima tempur?"
"Iya, dia kan terkenal sebagai panglima tempur".

Aza tanpa sengaja mendengar ucapan kedua wanita yg baru saja keluar dari ruang laboratorium IPA. Jadi teringat pria yg kemarin tidak sengaja ia temui. Pipinya lebam,bajunya lusuh seperti sudah lama tak di setrika.
Tapi?

"Cih, panglima tempur? Sebutan kuno? Zaman sudah modern,mana ada sih panglima tempur? Aneh-aneh saja".

Bagi Aza, terlalu berlebihan mendengar gosip anak Panglima Tempur yg sering menjadi bahan pembicaraan siswa-siswi disekolahnya.
"Paling cuma sekedar anak SMA yg sedang tauran"gumamnya.
Aza juga heran,kenapa sih?rata-rata anak cowok itu suka banget yg namanya berantem karena masalah sepele?
Contohnya kayak :
1. Main futsal tapi kalah.
2. Lupa diri sama temen.
Dan yg terakhir, masalah yg dialami dgn presentasi yah 68% mungkin?
3. Masalah cewek.
Oke,secara ungkapan bukan berarti semua pria begitu. Namun, mungkin ada beberapa dari mereka yg mengalami atau bahkan kejadian seperti masalah di atas. Aza juga yakin,gk semua pria itu sama. Ya... memang,lagian Tuhan tidak menciptakan mereka untuk sama persis.

"Aza?!" Tukas sang pria dihadapan Aza membuyarkan nya dari lamunan dgn mengibaskan tangannya ke udara.
"Eh iya Hyun? Ada apa?"

Aza sama Jaehyun sudah ada di kantin beberapa menit yg lalu setelah Aza kembali dari menemui guru piket. Laki-laki yg berada di depan Aza ini, sebetulnya cukup menyita banyak perhatian wanita dimana-mana. Nama aslinya Jaehyun Putra Mahera.
Bertubuh tinggi proposional,tampan,pintar,ketua basket disekolah. Siapa sih yg tidak mengharapkan untuk mempunyai kekasih dgn kriteria tersebut? Anak-anak perempuan disekolah ini menjulukinya ' malaikat bumi ' Sedikit menggelikan sih,toh Aza sendiri juga memang tidak peduli dgn julukan itu.

"Melamun terus"
Sangkal Jaehyun seraya mengaduk minuman dihadapannya.
"Sorry Jae" kata Aza dgn sedikit senyum diakhiri.
Menyadari sedikit masalah di diri Aza, Jaehyun kembali membuka suara.
"Mikirin buat olimpiade?"
Aza gelagapan, "iya nih,takut"
Mendengar hal tersebut, Jaehyun langsung memegang tangan Aza sambil mengusap punggung tangannya. Tak lupa dgn senyum yg ia berikan,manis. Senyum Jaehyun itu khas banget.
Gk pernah berubah dari dulu.
"Gak perlu khawatir,Lo pasti bisa" ucapan barusan cukup mengundang senyum di wajah Aza saat ini.

Bohong,kalau Aza takut dgn olimpiade untuk bsk. Dia sudah terbiasa dgn acara-acara prestasi akademik. Dia.... sedikit memikirkan tentang pria kemarin yg tak sengaja bertemu di suatu gang.

Kalau ditanya,apa status mereka berdua? Hanya sebatas teman,bagi Aza. Sudah biasa Jaehyun memegang tangannya seperti ini,toh cuman temen deket? Aza gk baperan anaknya,susah. Ibaratnya mati rasa sama laki-laki. Sudah sejak lama,ia menganggap Jaehyun sebagai kakaknya. Aza sendiri memang mempunyai kakak kandung. Namun, sayangnya jarak mereka berdua harus terpisah karena berurusan dgn masa depan sang kakak.

_Brandalan_
_

Ini visualnya Jaehyun Putra Mahera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini visualnya Jaehyun Putra Mahera.

BRANDALANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang