07

374 28 0
                                    

Happy Reading

Lomba olimpiade cerdas cermat hari ini tiba.

Tak hanya olimpiade matematika saja. Lomba futsal, basket, voli,lari maraton pun diadakan di acara ini. Mengingat usia bangunan sekolah ini yang sudah ya mungkin kurang atau lebihnya sekitar 20 tahun. Maka dari itu SMK 2 ini merayakannya.

"Hei?"
Aza menoleh ketika seseorang menyapa dan menepuk pundaknya.

Guess who??

Itu si brandalan!

"Lah Lo lagi?" Kata Aza kesal, mengingat hari kemarin dia tidak memiliki etika sama sekali.

"Kenapa disini? Mabal?" Mendapat ucapan seperti itu, Aza tidak menggubris sama sekali pertanyaan si cowok tadi. Ia lebih memilih melanjutkan jalannya, mencari ruang untuk olimpiade IPA.

"Orang bertanya itu dijawab, apalagi menyia-nyiakan cowok ganteng kayak gue"
Si cowok yang dari tadi mengikuti Aza dari belakang,kini sudah memblokir jalannya Aza dari depan. Aza tetap gak peduli,dia memilih jalan terus ketimbang meladeni si brandalan ini.

_Namun sayang. Aza lewat kanan,si cowok ke kanan juga. Aza lewat kiri, si cowok tadi juga ke kiri. Geram sendiri melihatnya. Mendapatkan respon yang kurang enak dari si cowok,Aza hanya menghempaskan nafasnya secara kasar.

"Gue gak mabal! Gue mau ikut olimpiade IPA. Tolong kasih gue ruang buat jalan". Sejujurnya Aza tidak ingin marah sama sekali,dia tau diri. Dimana dia sekarang, walaupun emosinya cukup memuncak.
"Gue anterin deh" kata si cowok dihadapannya ini, langsung memegang tangan Aza. Dalam hati,Aza sudah bilang
' sabar,gue mesti sabar. Gue harus bisa nahan emosi '.

Jaemin beneran menunjukkan sebuah ruangan yang kini sudah ramai.
"Nih udah sampai"
Aza kembali mengacuhkan Jaemin,tapi tak berhasil, si cowok terus menerus menghalangi jalan Aza.

"Apalagi sih?!" Ketus Aza.

"Bilang makasih dulu gak diajarin sama sekolahnya"
Haduh, bisa-bisanya Jaemin mengumpat balik perkataan Aza kemarin.
"Makasih tapi tolong sadar diri"
Well kalau kalian tau caranya senyum terpaksa, seperti itulah. Kalian juga bisa tahukan bagaimana geramnya.

"Belum sempat kenalan,gimana dong?"

Berani taruhan,emosi Aza sudah mengambang di ujung atas kepalanya. Rasanya ia ingin menjambak dan segera memukul pria dihadapannya.

Tapi Aza tetap merespon,ia memutar bola matanya dengan malas. Lalu tak lama si pria mengulurkan tangannya,
"Jaemin Praksa Adiwiputra Pratama, SMK negeri 2 kelas XII-11 Bahasa" ucapnya lalu diakhiri dengan cengiran yang manis, walaupun sudut bibirnya masih membekas luka,tapi tetap manis.

 Lalu tak lama si pria mengulurkan tangannya,"Jaemin Praksa Adiwiputra Pratama, SMK negeri 2 kelas XII-11 Bahasa" ucapnya lalu diakhiri dengan cengiran yang manis, walaupun sudut bibirnya masih membekas luka,tapi tetap manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Itu senyum manisnya Jaemin dan anggap aja dia lagi di sekolah pakek baju sekolah)

"Ayo balas uluran tangan gue, sambil kasih tau identitas Lo itu"
Aza berdecak,dengan cepat ia membalas uluran tangan si cowok lalu berucap
"Aza Lee,SMK negeri 2 kelas XII - I IPA".
"Sudah tau" Jaemin sengaja membuat perempuan dihadapannya kesal.
"Terus kenapa lo nanya ke gue lagi bangsat"
Sepertinya Aza sudah terlalu emosi saat ini.
"Wets santai, gak usah ngegas. Ya gue tau,karena Lo barusan ngasih tau"
Jaemin menyelipkan kedua tangannya ke saku celana.

"Rese"

Aza pergi meninggalkan Jaemin, bersyukur sudah tidak di ikuti lagi. Namun dari jauh Jaemin berteriak kepada Aza.
"Jangan kangen,gue bakalan semangatin Lo. Semangat Aza Lee!!"
Teriakkan Jaemin barusan hanya direspon dengan jari tengah oleh Aza. Sedangkan Jaemin hanya cekikikan melihat tingkah Aza barusan.
"Lucu juga"gumam Jaemin sambil memperhatikan Aza ya g terlihat sudah kesal dengan berjalan sambil menghentakkan kaki memasuki ruangan.









_Brandalan_
_


Jangan lupa tinggalin jejak ya!!
Vote and coment kakak!!!
















BRANDALANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang