Malam harinya, Jaemin frustasi didalam kamarnya. Meruntuki dirinya sendiri,mencaci-maki dirinya sendiri. Bukan masalah ribut dengan kakeknya,
"Akh" lagi-lagi dia harus meringis karena tangannya tidak sengaja mengenai luka di pelipisnya.
"Apa gue telepon Jeno aja kali,ya?" Jaemin bermonolog.
Ia mengambil ponselnya di atas kasur secara cepat,lalu jemari-jemari nya mengetik nama Jeno. Dia mencoba menghubungi, dan hasilnya.. . . . . . . . . . . . . . . . ' Pulsa ada tidak mencukupi untuk melakukan panggilan ini. Silakan isi ulang pulsa terlebih dahulu '
Jaemin semakin bingung,dia berpikir cukup keras. Lalu ia memutuskan menghampiri teman-temannya di warung kopi dekat sekolah. Jam 7 malam seperti ini,memang sudah biasa mereka nongkrong. Berbagai macam aktivitas yang mereka lakukan,bermain mobile Legends,atau kadang ngobrol ketawa-ketiwi bareng,bahkan bisa saja mengerjakan PR. Awalnya Jaemin tidak bisa bergabung dengan teman-temannya dengan alasan mager. Tapi apa daya,ada kepentingan khusus baginya sehingga ia terpaksa menghampiri sekawanan nya.
"Katanya mager" Baru beberapa detik datang,kini suara temannya itu langsung bergemuruh layaknya rakyat yang sedang demo ke kantor pemerintah. "Diem Lo!" Balas jaemin.
Kini dia menghampiri Jeno yang tengah asik senyum-senyum sendiri didepan layar ponselnya. Jaemin jadi geli banget mau ngedeketin.
"Jen"
"Wet" saut Jeno dengan mata yang masih terpaku dengan layar ponsel.
Jaemin menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Bingung,kesal, frustasi dan merasa bersalah tentunya.
"Gue mau cerita"
"Iya udah tinggal cerita" ucap Jeno enteng.
Jaemin menghela nafas terlebih dahulu. "Gue mau minta maaf ke cewek" Jeno auto nengok. Memastikan,apakah temannya yang disebelahnya ini betul-betul Jaemin Praksa? Si panglima tempur?
Melihat perubahan raut wajah Jeno, buru-buru Jaemin menyeka "Gue cuma mau minta maaf aja,gak lebih. Lo.....gak usah salah paham" Jaemin membuang arah pandangnya ke tempat lain,dia tak berani, tepatnya belum siap menerima ledekan dari temannya.
"Kasih dia sesuatu" ujar Jeno,kali ini Jaemin yang nengok. "Harus banget?" Tanya Jaemin memastikan,Jeno mengangguk. "Tapi gue gak tau,apa kesukaan dia".
"Ajak jalan kek" saut Jisung,anak kelas X tapi songong. "Gila dasar bocah" cibir Jaemin.
"Ah.......pasti Lo mau minta maaf ke kak Aza Lee kan? Anak SMK 2 itu?" Jisung menebak.
Jaemin jadi gelagapan mendengar hal itu,tanpa aba-aba Jisung sudah menunjukkan layar ponsel ke arah Jaemin.
"Yang ini kan?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jisung menunjukkan salah satu salah satu postingan Instagram Aza. Sesaat kemudian, ponselnya ditarik oleh sang pemilik,kini Jisung mengirim sesuatu ke line Jaemin. "Coba chat aja dulu,siapa tau yantol beneran" ucap Jisung disusul oleh kekehan semua kawanannya.
"Chat enggak? Gak usahlah, buang-buang waktu juga" Jaemin kembali dibuat pusing. Setelah ia mendapat kontak Aza dari Jisung. Dia ragu,mau minta maaf secara langsung atau enggak. Dia merasa bersalah, setelah tadi siang apa yang dilakukannya itu tidak pantas.
Ujung-ujungnya? Jaemin merasa gengsi gak berani ngechat duluan.
_Brandalan_ _
Hai karena hari ini mood aku lagi bagus jadi aku update ya😊 Selamat malam mingguan kakak!!!