Adam mempersiapkan semuanya dengan baik. Sebuah perjodohan dengan anggota dari Klan Panda akan dilakukan malam ini.
Klan Panda adalah klan Mafia nomor satu dari China. Klan itu baru saja mengganti pemimpin mereka. Kris Wu, anak yang lahir dari wanita simpanan pemimpin klan Panda itu berhasil melakukan kudeta pada ayahnya. Kris berhasil membunuh sang ayah dengan tangannya sendiri.
Ballroom kastil keluarga Kim telah dihias dengan megah. Salah satu dari Kim bersaudara akan dijodohkan dengan anggota dari Klan Panda.
Suasana Kastil cukup riuh dengan lalu-lalang penghuni juga tamu. Acara perjodohan akan dilaksanakan satu jam lagi. Tepat pada pukul sepuluh malam.
. .
William tidak menyukai keramaian, untuk itu ia memilih untuk menyendiri di balkon belakang Kastil.
Tangan gagah milik laki-laki itu memegang segelas sampanye tak lupa di tangan yang lain juga terdapat sebuah rokok yang berasap.
Buk buk buk
Suara pintu balkon yang sengaja William tutup itu terbuka dengan kasar.
William lalu menatap ke arah pintu yang tak lama setelah pintu itu terbuka kemudian seorang perempuan dengan gaun putih memasuki area balkon.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oh, Hai!" Sapanya kikuk.
William hanya menatap gadis itu dengan datar.
"Sedang apa kau disini?" Tanya William tak suka.
Gadis itu melirik pintu yang ia tutup dengan pelan tadi lalu menatap William.
"Sstt, aku sedang bersembunyi." Jari telunjuk gadis itu ia tempelkan ke bibirnya mengisyaratkan agar pemuda di depannya tidak terlalu berisik.
"Tolong jangan beritahu siapapun, oke?" Gadis itu sengaja memasang wajah memelas dengan senyum yang menyipitkan matanya.
William menaikkan alisnya sambil menatap heran si gadis. Setelah beberapa detik kemudian ia memutuskan untuk menghiraukan keberadaan gadis itu disekitarnya.
Gadis itu mendekat ke arah William. "Kau tinggal disini juga?" Tanyanya basa-basi.
William tidak menanggapi, ia menghisap rokoknya kuat-kuat lalu mengepulkan asap dari rokok itu.
"Oh, oke." Lagi-lagi gadis itu merasa canggung. William benar-benar dingin.
"Aku datang kemari karena perjodohan. Dan aku ingin melarikan diri. Bagaimana menurutmu?" Gadis itu masih bersuara meskipun William tidak tertarik dengan percakapan mereka.
"Oh, atau bisakah kau membantuku keluar dari tempat ini?"
William yang merasa terganggu dengan ocehan gadis di sampingnya itu pun kemudian memperhatikan gadis itu. Menatap tajam mata milik gadis itu.
