Castile. 04

974 137 22
                                    

Jayden mengerjapkan matanya. Silau cahaya dari jendela tepat mengenai mata. Mengganggu tidurnya.

Beberapa detik setelah membuka mata Jayden kemudian mengeliat. Mendudukan dirinya dan menyender ke headboard ranjang. Selimut yang tersingkap itu menampakan tubuh polosnya sampai ke pinggang.

"Kau sudah bangun?"

Jayden tidak menjawab. Pemandangan di luar jendela lebih menarik perhatian dari pada perempuan yang memakai kemeja miliknya.

"Sebenarnya aku keberatan tiap kali kau datang pasti membawa masalah." Ucap perempuan itu. Ia menghampiri Jayden, lalu membaringkan dirinya di dada telanjang Jayden.

"Hmm." Jayden berdeham.

"Masalah apa yang kau hadapi kali ini?" Jari perempuan itu dengan nakal menelusuri kulit perut milik Jayden.

Jayden tampak tidak berminat untuk menjawab. Ia justru menarik dagu perempuan itu agar menghadapnya. Lalu melahap bibir merah milik perempuan itu.

Jayden melepaskan bibirnya setelah puas mengeksploitasi bibir perempuan itu.

"Hanya satu kekurangan mu." Ucap Jayden.

"Hmm?" Perempuan itu menoleh heran.

"Kau tidak mau diajak menikah." Ucap Jayden yang sontak ditanggapi dengan tawa lepas oleh perempuan itu.

"Kau selalu tahu itu." Kekehnya.

"Vic, aku serius. Menikahlah denganku."

Tiba-tiba suasana menjadi hening. Hanya deru nafas mereka yang saling bersahutan.

Victoria menghela nafas kasar. "Aku selalu menjawab 'tidak' bukan? Untuk apa kau mengulangnya lagi?"

"Vic"

"Aku tidak hanya berhubungan denganmu, Jay. Aku berhubungan dengan semua pria. Menikah adalah hal memuakkan bagiku. Jadi berhenti membahas masalah itu."

"Vic?"

"Aku ini jalang, Jayden. Jangan berharap pada jalang sepertiku." Victoria beranjak dari ranjang, berjalan menuju jendela yang menyuguhkan pemandangan kota Seoul di pagi hari.

"Lebih baik kau pulang." Ucapnya kemudian.

Entah keberapa kali Jayden selalu mendapat penolakan dari perempuan itu.

.
.

Caroline harus banyak menyebut nama Tuhan hari ini. Dua kali nyawanya hampir menghadap Yang Maha Kuasa. Kalau saja si jangkung ini tidak menolongnya.


"Ini sudah larut malam dan anak kecil sepertimu masih berada di luar. Kau menantang bahaya ya?!" Sarkas si jangkung.

Caroline menengadah untuk menatap tajam si jangkung karena berani mengatainya anak kecil. Tahun ini dia sudah 26 tahun.

 Tahun ini dia sudah 26 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Castile KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang