SENJA

489 16 0
                                    

music: Matahari dan malam- Teuku Rizky

Hanya malam dan dingin jika tak tersentuh hangat nya matahari yang jelas menyapa tanpa keluh kesah memberi cinta

~~~

"Makasih yah traktiran nya" ucap Adena

"Sama sama, Sans" jawab Rendra

Namun tiba tiba langkah Rendra terhenti, saya merasa ada yang bergetar di saku nya

"Kenapa Dra?" Tanya Adena saat mengetahui langkah Rendra terhenti

"Ada Line, gua di cariin Bu Endang, kita pisah disini ya na" ucap Rendra

"Oh oke kalau gitu" ucap Adena

"Jangan kangen gua, bye! " Ucap Rendra

"Sialan, udah ah Sono" ucap Adena

Rendra pun terkekeh lalu melambaikan tangan nya, dan berlari kecil

Adena pun berjalan lagi, entah kemana sekarang arah dan tujuan nya

Ia pun melihat langit yang sudah di lukis menjadi warna jingga, karya Tuhan sungguh indah

Ia pun berjalan sambil menikmati angin yang terus menyapu halus rambut nya, mengusap pelan wajah nya

Ia pun menaiki tangga, lalu setelah melangkah menyembunyikan diri dari keramaian ia pun menemukan tempat yang cukup sepi

Ia pun duduk di anakan tangga candi tersebut

Ia melihat matahari yang mulai berganti peran dengan bulan

Namun jari Adena malah melingkar kan tangan nya membentuk ujung matahari

"Kecil banget, berapa ya ukuran asli nya?" Tanya Adena terkekeh sendiri menyadari kekonyolan nya.

"Matahari ga bakal bisa Lo ukur pake tangan Lo" ucap seorang yang tidak asing bagi Adena

Tangan Adena pun langsung di turunkan.

Athland lah pria itu, dengan asal nya ia duduk di sebelah Adena

"Kemana aja Lo?" Tanya Athland

"Jalan" jawab Adena

"Sama Rendra?" Tanya Athland

"Iya" jawab Adena

"Lo suka sama dia?" Tanya Athland

"Ngga" jawab Adena

"Lagi pdkt?"

"Ngga?"

"Udah mau jadian?"

"Ngga!"

"Udah jadi mantan?"

"Ngga!!"

"Atau udah pacaran?"

Adena pun langsung menengok ke arah athland

Dia AthlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang