Ketika mereka sedang menikmati makanan masing-masing, didalam hati sinta dan Dinda mereka seperti ada yang kurang tapi mereka tidak tau apa.
" Dii, kek ada yang kurang apa ya ? Sambil menghentikan aktivitas makannya.
"Yang kurang, emangnya apa loe lupa ambil kerupuk atau mau nambah lagi ? Tetap melanjutkan aktivitas makan.
"Enak aja Lo, ngomong-ngomong si Dirga mana, kok enggak nampak dikantin ? Sambil melihat kesegala arah mencari posisi Dirga.
"Tadi sih dia dekat sama barisan aku pas sebelum diseruh pindah kedepan, toe dia panjang umur ternyata anak orang" sambil menunjuk kearah Dirga yang sedang memesan makanan. Sinta yang melihat langsung memanggil Dirga.
" Dirga, sini " seisi kantin semua yang tadinya ribut tiba-tiba diam dan melihat kearah mereka. Karena yang dikantin enggak hanya siswa baru namun senior juga makan disitu.
" Loe gila ya Sinta, ngapain teriak dikantin begokk, loe enggak liat ada senior toe, liat kesini semua kan ?
Sambil menutup wajahnya dengan tangan. Tapi berbeda dengan Dirga setelah hal tersebut terjadi dia dengan santai berjalan kemudian duduk disamping Dinda. Ketika Dirga lewat semua mata para cewek baik siswa baru maupun senior kearah Dirga."Dari mana aja loe, owh ya kenalin ini gea, temen baru kita" sambil mengenalkan Gea.
"Dirga " dengan muka datar seperti biasanya dan tangannya mengambil air dinda dan langsung diminum.
"Gea " dengan muka canggung dan malu-malu.
" Ihhh, ini kan minuman gue kok loe minum sih nantik gue minum apa cobak, punya loe mana jangan bilang loe enggak pesan ? Sambil cemberut kearah Dirga.
"Iyaa, nantik gue ganti pelit amat jadi orang, bagi donk" sambil ditarik piring nasi Dinda. Enggak lama kemudian pesanan Dirga datang.
"Nah gue balikin punya loe, sambil menyerahkan piring nasi Dinda.
"Iyaa, karena makan loe udah datang kan, dasar mana minum kamu bagi dikit dasar pelit? Sambil menarik minuman Dirga dan meminumnya .
"Ihh, apa-apaan toe minum gue tinggal segini , perasaan gue minum aja belum apa bocor ya? sambil melihat es tehnya tinggal setengah. Dirga dari dulu terkenal dengan sikap diamnya enggak semua orang dia ngobrol dengan santai seperti kepada Sinta,Dinda dan keluarganya. Jika dirumah Dirga berupa 180 derajat dari pendiam menjadi jail terutama kepada adiknya dan juga Dinda tentunya.
" Enggak usah pura-pura bodoh deh dirga " sambil melihat kearah Dirga.
"Owh, jadi tadi loe yang minum ya ,gue pikir bocor? Sambil menahan tawa.
" Udah Gea enggak usah peduliin manusia dua ini, kalau udah ketemu pasti ujung-ujung ribut kayak gini" sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Disudut ruang ada yang memperhatikan gerak-gerik mereka berempat lebih tepatnya Dinda dan Dirga .
Sesudah selesai makan, mereka akhirnya kembali ketempat yang tadi yaitu aula sekolah untuk mengikuti kegiatan selanjutnya. Dan mereka sudah dibarisan yang tendapat ditengah. Dan mereka bertiga dalam satu barisan. Tidak lama kemudian acara dimulai dengan pembagian kelompok. Mereka semua terpisah Dinda kelompok 2, Gea kelompok 7, Sinta kelompok 5 dan Dirga kelompok 10.
"Okee baik adek-adek semuanya berkumpul menurut kelompok masing-masing ya? Semua bergerak dan mencari kelompok.
"Oke semua udah dengan kelompoknya semua ?
"Udah kak" menjawab secara serentak.
"Oke saya kasih waktu kalian 20 menit kalian harus kenal semua teman sekelompoknya masing-masing paham?
"Paham kak" dan setelah itu semua mulai mengenalkan diri kepada teman sekelompoknya masing-masing. Tanpa mereka sadari waktunya sudah habis.
" Semuanya waktunya habis, oke saya akan panggilkan untuk yang pertama kelompok 10 , iya kamu" menunjuk kearah Dirga. Dan Dirga maju kedepan ada hal lain yang terjadi ketika diperhatikan saat Dirga maju semua cewek seperti tebar pesona tidak hanya siswa baru namun para kakak seniorpun sama.
"Okee, pertama perkenalkan diri dulu ? Sambil menyerahkan mix kearah Dirga.
" Nama saya dirgantara putra, biasa dipanggil Dirga dan saya dari kelompok 10, terimakasih. Dengan muka datar. Dan setelah itu semua bertepuk tangan. Disisi lain Dinda yang melihat hal ingin muntah karena mereka enggak tau, bagaimana Dirga kalau dirumah jailnya nauzubillah, sangat berbeda ketika disekolah sok cool gitoe. Kemudian dia ditanyai semua yang satu kelompok dengan Dirga dan dia bisa hafal semua. Maklum Dirga termasuk yang sering mendapatkan juara disekolahnya dulu. Kemudian karena Dirga bisa menjawab semuanya dan dipersilahkan duduk ditempatnya semula.
"Dan kelompok selanjutnya yang akan dipanggil adalah " semua siswa baru mulai menunduk karena takut kalau dia yang panggil tidak terkecuali Dinda. Kemudian tiba-tiba mix diambil alih oleh ketua OSIS. Dan didalam hati Dinda habis gue keknya hari ini. Dan ya seperti dugaan Dinda dia yang dipanggil kedepan.
"Lengkap sudah penderitaannya hari ini" sambil berjalan dengan lesu.
"Yang semangat donk masak baru jam segini udah loyo sih" sambil melihat kearah Dinda.
"Iya kak " dengan lesunya
"Ni orang mau balas dendam sama gue ya, oke gue ladenin loe" sambil tersenyum . Didalam hati Mahesa seperti ada sesuatu yang lain terhadap Dinda tapi dia belum menyadarinya. Kemudian Mahesa menggelengkan kepalanya supaya tidak berpikir yang enggak-enggak.
"Tunggu apa lagi perkenalkan diri kamu"sambil melihat kearah lainnya.
"Ni orang kenapa, seperti salting sama gue? melihat kearah Mahesa.
"Hallo semuanya" langsung dipotong oleh Mahesa.
"Hallo, memangnya kamu bukan orang Islam, salam donk" dan semua yang mendengar hal tersebut semuanya ketawa.
"Wahh, ini orang ngajak berantem, maluin gue didepan umum, karena yang sebelumnya enggak apa-apa toe" sambil melihat kearah Mahesa dengan wajah cemberut. Dengan santainya
"Udah enggak usah liat saya, saya tau kok saya ganteng" sambil melihat kearah siswa baru. Dan lagi-lagi yang mendengar hal tersebut tertawa terbahak-bahak dan suaranya sangat riuh, berbeda dengan kelompok yang sebelumnya notabennya senyap dan tegang semuanya. Tidak hanya siswa baru yang tertawa namun semua termasuk pengurus OSIS lainnyapun ikut tertawa.
"Idih PD banget ini orang, yang bilang dia ganteng siapa coba, pasti toe orang sakit mata" sambil menetralkan emosinya.
"Assalamualaikum wr.wb" dan jeda sejenak untuk teman-temannya menjawab salam.
"Wa'alaikumsalam we.wb. menjawab secara serentak.
"Perkenalkan nama saya Dinda Kirana putri, biasa dipanggil Dinda dan saya perwakilan dari kelompok 2. Terimakasih"sambil ngomong dengan sangat cepat.
"Kamu mau perkenalkan diri atau mau lari maraton ngomongnya cepat amat" sambil melihat yang bersangkutan yaitu Dinda. Dan yang mendengar hal tersebut menjadi penasaran khusus para pengurus OSIS, sejak kapan Mahesa suka mengerjai siswa baru seingat mereka Mahesa paling enggak suka dengan ospek baginya itu enggak penting. Tetapi ini bukan ketua OSIS yang mereka kenal, yang judes dan taat aturan dan enggak suka dengan siswa tidak disiplin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love
Teen FictionCerita ini berkisahkan tentang dua remaja yang tinggal disatu komplek dan rumah keduanya berdekatan. kemudian kedua orang tua remaja tersebut bersahabat dari semanjak mereka kecil lebih tepatnya adalah ibu dari remaja tersebut. Tanpa mereka sadari k...