Hari yang berat (3)

13 1 0
                                    

Hari ini adalah hari yang panjang bagi siswa baru, khususnya adalah Dinda. Hari dimana dia selalu diperhatikan oleh seseorang, bukan diperhatikan dalam tanda kutip karena rasa suka tapi seperti mencari kesalahan yang dilakukan oleh Dinda.

Kemudian Dinda diam tanpa menjawab apa-apa, karena dia sedang menahan emosi supaya tidak keluar.

"Kenapa diam, kamu enggak dengar saya bilang apa, ulang" dengan suara membentak. Dia pikir dengan membentak Dinda dia akan takut dan menangis seperti cewek pada umumnya. Namun dia salah besar, seorang Dinda nangis karena hal seperti ini, bukan Dinda namanya.

"Perkenalkan nama saya Dinda Kirana putri, biasanya dipanggil Dinda, saya perwakilan dari kelompok 2, terima kasih" dengan santai.

"Ini anak kok biasa aja siap gue bentak, enggak takut lagi" berbicara dalam hati.

"Ehmm, oke sekarang sebutkan nama teman kamu yang saya tunjuk" sambil menunjuk salah seorang barisan paling depan laki-laki.

"Ohh, my good habis gue, siapa lagi toe anak kenapa dia enggak nampak tadi pas gue kesitu. Emnnnnmm "sambil melihat kearah Dirga, berharap Dirga memberi bocoran. Namun, dia salah Dirga melihat kearahnya saja tidak bagaimana memberi bocoran.

" Lama kali kok, memangnya ada yang yang namanya emnnm, yang saya tanyak barisan depan kenapa kamu liatnya barisan belakang ?" dengan suara yang mulai meninggi.

Sambil menutup mata " saya enggak tau kak" Dinda sudah pasrah apapun hukumannya.

"Apa kamu bilang tadi, kamu enggak tau, kenapa enggak tau. Kalau tidak tau cari tau siapa nama dia bukannya tadi sudah dikasih waktu untuk kalian untuk berkenalan, bukannya asik pacaran dia kantin" sambil melihat kearah Dinda.

Dinda sudah tidak bisa menahan lagi emosinya." Wahhh ". Sambil mengipas-ngipas karena dia sudah sangat panas akibat menahan emosi

"Apa tadi wahhh, memangnya saya salah kamu asik pacaran dikantin?" Suaranya naik beberapa oktaf. Sementara yang lain diaula seperti menonton pertengkaran sepasang kekasih yang cemburu pacarnya duduk dengan pria lain. Sementara yang lain tidak berani melerai seorang Mahesa.

"Iya salah anda salah besar, apa pacaran dikantin yang benar saja, pacar saja saya tidak punya bagaimana saya pacaran dikantin, wahhh" sambil mengipas-ngipas.

Ditempat yang lain para senior sudah cengengesan "Owhh oooo" sambil menutup mulutnya dan senyum-senyum. Dan satu pandangan Mahesa semua diam.

"Eheemmm, okee kamu silahkan duduk" seperti salah tingkah dia pun mundur kebelakang, kemudian diambil alih oleh yang lain.

"Terima kasih" dan langsung duduk ditempatnya semula dengan muka cemberut.

"Oke kita lanjutkan dengan kelompok selanjutnya". Dengan kejadian tersebut hampir semua siswa baru dan senior kenal dengan Dinda karena dia berani membantah Mahesa.

"Karena semua kelompok sudah dipanggil kedepan, maka kita akan melanjutkan acara selanjutnya"

" Apa ada lagi" semua siswa baru sudah lelah dan tidak sanggup melanjutkannya lagi.

" Apa kalian capek? Panitia MOS

"Capekkk" dengan serentak

My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang