Dorrrrr
Akhhhhh
"Irene!!!!" teriak kiyong saat melihat wanita yang dicintainya tertembak tepat dibahu kiri wanitanya
Kiyong yang melihat hal tersebut lantas membawa irene menyingkir bersembunyi disebalik mobil yang terparkir
"Sayang dengarkan aku baik-baik. Kamu tidak akan bersamaku untuk sekarang ini, jadi aku mohon untuk kali ini ikuti perkataan ku. Kamu harus tinggal jauh dariku selama beberapa waktu, kamu akan tinggal bersama dengan seorang temanku mengerti!!" perintah kiyong dengan nada khawatir dan berharap
"Aniya, aku tak mau oppa. Aku mau bersama oppa" kukuh Irene yang tak ingin pergi dari sisi kiyong
"Irene dengar sekarang bukan saatnya untuk berdebat, nyawamu dalam bahaya. Ku mohon mengertilah" kiyong kembali meyakinkan Irene untuk mendengarkan perkataannya
Dengan cepat kiyong mengarahkan pistol yang dibawa kearah jam 2, kiyong dapat melihat salah seorang penembak yang membuat kekacauan tersebut
Dorrrrr
Kembali terdengar bunyi pistol mengeluarkan peluru yang beradu dengan udara panas disekitar lokasi
"Sayang lihat dengarkan aku!!! Dalam hitungan ketiga kamu harus lari menuju mobil"
"Kamu lihat didepan sana??" tanya kiyong sambil menunjuk arah mobil mereka. "mobil kita berada tak jauh dari sini jadi kamu harus secepat mungkin menjangkau mobil kita. Lalu kemudikan kemari, ingat jangan sampai terluka lagi mengerti??!!! Aku akan mengalihkan perhatian mereka" perintah kiyong sambil memberikan kunci mobilnya
Dengan penuh rasa takut dan perih pada bahunya Irene berlari menuju mobil yang ia dan kiyong tumpangi. Setelah melewati adegan baku tembak tersebut Irene bergegas menaiki mobil dan menancapkan kunci mobil pada lubang kunci. Irene berusaha dengan cepat menjangkau kiyong yang tengah beradu tembak entah dengan siapa yang jelas tersangka penembakan tersebut lebih dari satu orang.
Tak perlu waktu lama dengan kecepatan kilat irene berhasil menghentikan mobil tepat didepan kiyong. Irene yang tengah cidera segera menggeser duduknya menjadi di kursi penumpang, sedangkan kiyong dengan cekatan menempatkan dirinya dikursi kemudi dan menancap gas mobil dengan kecepatan tinggi.
Kiyong memacu mobil miliknya seolah-olah tengah berada diarena sirkuit, dengan kecepatan tinggi kiyong mengarahkan mobilnya menjauh dari hiruk pikuk kota Seoul. Tak butuh waktu lama dengan kecepatan tersebut, kini kiyong telah sampai disalah satu flat minimalis dipinggiran kota Seoul. Kiyong segera mengentikan mobil miliknya dan menghubungi seseorang
"Kamu dimana"
"...."
"Aku berada dirumahmu, cepat kemari kami butuh bantuanmu"
"...."
"Ne...gumawo"
Tutttttt
"Bersabarlah dia sedang dijalan" tutur kiyong sesaat setelah mematikan panggilannya
Tak berapa lama datanglah seorang namja menghampiri mobil kiyong dan mengetuk jendela mobil tersebut
"Ayo masuk" perintah suara yang tak lain adalah Mino
Kiyong dengan telaten memapah Irene yang mulai lemas akibat tembakan pada bahunya
❄❄❄
Mino yang tengah berada dipasar guna berbelanja bahan makanan sontak kembali kerumah saat kiyong menelpon dirinya dan mengatakan sudah berada diarea flatnya. Bahkan kiyong memintanya menghubungi dokter dan berkata bahwa dirumahnya ada korban penembakan dan harus dilakukan operasi ringan. Dengan langkah seribu Mino akhirnya sampai juga diarea flat miliknya, Mino dengan jelas melihat mobil kiyong terparkir rapi di area parkir. Mino segera menghampiri kiyong dan mengajaknya masuk kedalam rumahnya, Mino kini hanya mampu memperhatikan wanita yang tengah dipapah kiyong

KAMU SEDANG MEMBACA
trois coeurs (END)
FanfictionPerjalanan dalam menemukan cinta sejati memang tak semudah membalik telapak tangan. Banyak rintangan yang harus dilewati, sampai pengorbanan harus dilakukan untuk menemukan arti dari cinta yang sesungguhnya 🙏🌷