seizième

270 36 33
                                        

Chupp

Kecupan hangat yang Irene berikan pada Mino mampu menghangatkan hati Mino dan membawanya ke dalam alam mimpi

Irene terus mengusap lembut rambut Mino, berharap Mino akan segera sembuh. Jujur Irene merasa sedih saat melihat tubuh Mino yang sempat menggigil dan wajah pucatnya yang membuat siapapun akan iba saat melihatnya

"Cepatlah sembuh mino-a" bisik Irene dengan kembali mengecup kening Mino sebelum beranjak keluar dari kamar Mino

💙💙💙💙💙

Hari semakin siang, dan matahari semakin terik bersinar. Irene kini seperti memiliki kegiatan baru yaitu merawat Mino yang tengah sakit, seperti sekarang Irene tengah memasakkan bubur abalon untuk Mino. Dengan cekatan Irene mencampur semua bahan yang ada hingga tersaji semangkuk hangat bubur abalon

Irene kini berjalan menuju kamar Mino, berusaha membangunkan yang empunya kamar agar makan dan meminum obatnya

"Aku tak mau makan Rene... mulutku masih terasa pahit" ucap Mino dengan nada lemas

"Aku tahu Mino-a tapi kamu tetap harus makan dan minum obat" bujuk Irene dengan mendekatkan sesendok bubur kearah mulut Mino

"Nanti aja ya"

"Sekarang no, lihat sekarang udah waktunya jam makan siang"

"Buka mulutmu" irene masih berusaha membujuk Mino agar mau membuka mulutnya

Bujukan irene akhirnya sia-sia karena Mino sama sekali tak mau membuka mulutnya.

"Apa salahnya sih makan bubur biar ada tenaga dasar pria menyebalkan" batin Irene berusaha untuk tak mengumpati Mino yang bertingkah seperti bocah

Tak mendapatkan hasil, akhirnya ide gila muncul di pikiran irene. Anggap Irene memang menantang hatinya sendiri karena dengan penuh keberanian Irene melabuhkan sebuah ciuman singkat dibibir Mino

Chupp

Melihat Irene mencium dirinya membuat Mino mematung seketika dengan mulut terbuka. Disaat itulah akhirnya Irene memasukan sesendok bubur kedalam mulut Mino

Mino yang akhirnya sadar akhirnya terbatuk karena terkejut selain karena tindakan irene juga karena adanya makanan yang masuk kedalam mulutnya tanpa dia duga. Irene dengan cepat memberikan segelas Irene kepada Mino untuk meredakan rasa tak nyaman pada tenggorokannya

"Sudah terkejutnya? Sekarang makan! Jika tau mau makan aku akan marah dan tak mau bicara padamu" ancaman Irene sukses membuat Mino memasukan beberapa sendok bubur kedalam mulutnya

"Good boy" ucap Irene sambil mengelus kepala Mino setelah Mino menyelesaikan agenda makan siang dan minum obatnya

"Makanya lain kali tak usah ikut pergi memancing ketengah laut kalau ujung-ujungnya malah sakit begini" omel Irene pada Mino yang hanya dibalas ucapan maaf oleh Mino

"Sudahlah lebih baik kamu istirahat lagi" Ucap Irene sambil berbalik dari hadapan Mino

Belum sempat berbalik dengan benar, Irene merasakan sepasang tangan kokoh melingkar diperutnya. Tindakan Mino jelas membuat irene terkejut

"Jangan pergi" ucap Mino terdengar lirih

"Kamu tak apa? Wae?" Ucap Irene langsung membalik badannya dan menghadap kearah Mino

"Tidurlah...aku tak akan kemana-mana"

Irene segera meletakan nampan makan Mino diatas meja dan mendudukkan dirinya disamping Mino. Membenarkan posisi Mino dengan menyelimuti tubuhnya

trois coeurs (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang