"Lalu aku harus apa?" tanya Mino masih dengan raut wajah panik
"Tenang mino-ssi" jawab irene berusaha menenangkan Mino
"Bagaimana aku bisa tenang aku tak pernah melihat hal seperti ini" ucap Mino dengan mengusap peluh yang terdapat di kening Irene
"Aku bukan mau melahirkan mino-ssi, aku hanya mengalami kram akibat datang bulan"
"ya sudah terus aku harus bagaimana?" Tanya Mino masih menunggu jawaban dari Irene
"Ah aku ingat kata pramuniaga ditoko tadi, perempuan datang bulan biasanya butuh hot pack, apa kamu butuh itu?"tanya Mino yang masih memegang bahu Irene
"Syukurlah,boleh"
"Tunggu sebentar aku ambilkan belanjaan tadi" ucap mino bergegas mengambil hot pack yang tadi dibelinya
Seusai diberi hot pack oleh Mino kini Irene sedikit merasa lega karena nyeri yang dialaminya sedikit berkurang
"Gumawo mino-ssi" ucap Irene sambil mendudukkan dirinya ditempat tidur dan bersandar pada headboard
"Ya sudah kalau begitu kamu istirahatlah aku harus pergi lagi" ucap Mino yang tanpa ia sadari mengusap pucuk kepala irene
Entah ada apa dengan Irene yang jelas saat ini Irene merasa jantungnya berdetak lebih cepat saat pria dihadapannya itu mengusap pucuk kepalanya
"Ne.." cicit Irene pelan
❄️❄️❄️
Irene kini tengah berkutat dengan penggorengan dan panci setelah nyeri pada perutnya sudah berkurang. Malam ini Irene berencana membuat makan malam untuk Mino sebagai ucapan terimakasih karena telah mau membantunya
"Semoga mino-ssi menyukainya" gumam Irene sesaat setelah mencicipi sup yang baru saja matang
Setelah semuanya siap Irene menyiapkan dua buah mangkuk, sendok,dan sumpit diatas meja makan hingga akhirnya dimeja kini telah tersaji sepiring omelette, kimchi, Doenjang jjigae, dan dua mangkuk nasi hangat, dengan sabar Irene menunggu Mino kembali
"Apa mino-ssi pulang malam ya?" tanya irene pada dirinya sendiri
Waktu kini telah menunjukan pukul 8 malam dan Mino belum juga menunjukan batang hidungnya. Lelah menunggu membuat Irene memutuskan untuk kembali ke kamar dan merebahkan dirinya ditempat tidur. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam dan Irene sudah meninggalkan gemerlapnya dunia malam Seoul untuk menuju alam hangat bernama mimpi
❄❄❄
Malam ini seperti biasa Mino akan pulang dari tempat bekerja pukul 10.30 malam dan akan sampai rumah sekitar pukul 11.00 atau 11.30 malam. Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan akhirnya Mino sampai juga di apartemen minimalis miliknya
Mino memasuki ruangan yang sudah sedikit gelap karena memang sudah malam dan mungkin gadis bermata teduh itu sudah tidur. Mino melepas sepatunya dan meletakkan diatas rak sepatu disamping pintu, setelahnya Mino berjalan menuju dapur guna mengambil minum dan menenggaknya hingga tandas. Saat sedang mencuci mukanya di wastafel tiba-tiba pandangan mata Mino tertuju pada tudung saji yang berada dimeja. Seusai mengusap dan mengeringkan wajahnya Mino berjalan mendekati meja makan dan membuka tudung saji
"Apa ini?" tanya Mino yang cenderung bertanya pada diri sendiri
"Apa kekasih kiyong hyung yang memasak ini semua? Lantas mengapa masih utuh?" tanya Mino lagi saat melihat kondisi masakan tersebut yang masih utuh tak tersentuh

KAMU SEDANG MEMBACA
trois coeurs (END)
FanfictionPerjalanan dalam menemukan cinta sejati memang tak semudah membalik telapak tangan. Banyak rintangan yang harus dilewati, sampai pengorbanan harus dilakukan untuk menemukan arti dari cinta yang sesungguhnya 🙏🌷