vingt et unième

271 32 16
                                        

Waktu terus bergulir bak gumpalan salju yang kian lama kian besar dan mampu menghancurkan segalanya.

Sudah lebih dari satu minggu kiyong hidup di apartemen mewah milik minseo. Tak ada yang istimewa mau spesial yang ada hanya ruang kosong yang semakin jelas kiyong rasakan. Terhitung sejak dirinya menitipkan Irene pada Mino berarti sudah lebih dari satu bulan ia tak bertemu dengan sang pujaan hati. Selama berada di apartemen ini kiyong tak dapat menghubungi siapapun, minseo tak mengijinkan kiyong menggunakan ponsel. Hidup kiyong seperti dijaman batu dimana tak ada komunikasi sama sekali

Arkkkkhhh

"Wanita sialan...dia bahkan membuatku seperti anjing yang tinggal didalam kandang" geram kiyong yang melihat disekelilingnya berdiri para pengawal yang berjaga 7/24

"Oppa lihatlah" terdengar suara minseo dari pintu masuk apartemen yang disambut dengan hormat oleh para penjaga

"Lihatlah bagus bukan, ini adalah gaun yang aku ku pakai di pernikahan kita dan lihat ini adalah suit yang aku pilih untukmu. Bagus bukan" celoteh minseo sambil menunjukan gaun putih dan jas hitam yang dia pilih untuk pernikahan mereka

Melihat minseo yang terus berceloteh ringan membuat kiyong merasa jengah dan muak. Kiyong memutuskan berdiri dari kursi dan berjalan menjauhi minseo yang hanya tersenyum penuh arti dibalik punggung kiyong

☀☀☀☀☀

Dirumah sederhana yang terletak ditepi pantai di pulau imja sepasang muda-mudi kini tengah menikmati waktu bersantainya. Sudah lebih dari satu minggu semenjak kedatangan tuan dan nyonya Kwon, Irene selalu berada disisi Mino untuk meyakinkan sang pemuda untuk membuka hati dan maaf untuk kedua orang tuanya

"Bagaimana sudah menghubungi nyonya kwon?" Tanya Irene saat melihat Mino berjalan ke arahnya

"Hahh...tak bisakah aku tak menghubunginya?" Keluh dan rengek Mino sambil mendudukkan dirinya disamping Irene

"Cih...masak baru gitu aja udah menggerutu, inget kamu udah janji sama aku untuk berusaha memaafkan dan menerima mereka. Mereka juga pasti juga mengalami masa sulit sama sepertimu no" ucap Irene dengan menggenggam tangan Mino

"Udah sana hubungi dulu, dan oh ya bukannya nyonya Kwon bilang kalau adikmu akan berkunjung kemari"

Dengan malas Mino mendial nomer yang entah kapan sudah ada diponselnya

Mino berjalan menjauh dari Irene dan berbicara cukup serius dengan seorang diseberang sana yang Irene tahu adalah Mino eomma

Ting...

📩1 new message

Ponsel yang irene letakkan tak jauh dari tempat duduknya berbunyi dan menandakan ada sebuah pesan masuk untuknya. Dengan ringan irene membuka pesan yang tertera pada ponselnya dan menunjukan nama sungkyung yang tak lain adalah sahabat Irene yang kebetulan juga bekerja dibutik yang sama dengan Irene dulu

from : sungkyung-a

Baechu kamu dimana sih?
Kamu udah pindah dari Seoul ya? Kenapa tak memberitahu sih kalau udah pindah dan menjual apartemen
Aku ke apart kalian dan ternyata yang disana bukan kamu atau kiyong oppa lagi 😭

Degggg!!!

Tangan Irene mulai bergetar saat membaca rentetan kalimat dari sungkyung. Apa katanya apartemen miliknya dan kiyong dijual

Dengan perasaan tak menentu Irene mendial nomer sungkyung berharap apa yang sampaikan gadis itu tidak benar. Satu, dua, tiga dan pada dering ke empat akhirnya terdengar suara sungkyung dari seberang sana

trois coeurs (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang