Nancy Jewel Mcdonie

942 154 3
                                    

Namaku Nancy. Aku adalah anak yatim piatu. Ibuku meninggal sesaat setelah ia melahirkanku. Aku bahkan tidak tau seperti apa wajahnya. Ayahku menghilang ketika aku masih berumur 5 tahun. Saat itu, masih ada tetanggaku yang mau mengurusku secara sukarela.

Aku diperlakukan dengan baik oleh mereka. Namun aku tidak melakukan sekolah secara formal.

Saat aku berumur 10 tahun, sepasang suami istri mengadopsiku. Mereka bilang bahwa anak mereka menginginkan adik perempuan. Namun sayangnya ibunya tidak bisa mengandung lagi. Maka dari itu mereka memutuskan untuk mengadopsi ku.

Ibu dan ayah tiriku sama baiknya dengan tetangga ku. Mereka bahkan menyekolahkan ku.

Abang tiriku, --Vernon, memperlakukan ku dengan baik. Ia benar benar menjagaku, memastikan aku pulang sebelum pukul 10 malan, bahkan ia juga sering bertukar pikiran dengan ku.

Hingga pada saat umurku 16 tahun, Vernon menceritakan padaku bahwa ia menyukai wanita yang ternyata seorang bisexual. Ia benar benar sakit hati karena hal itu.

Setelah menceritakan hal itu, kami baru menyadari bahwa orang tua kami belum pulang. Vernon menyuruhku untuk menunggu di kamar nya. Sedangkan ia akan pergi keluar sebentar.

Sudah 5 menit aku menunggu, Vernon belum juga kembali. Untuk mengusir kegabutanku, aku berniat mengambil hp ku yang tengah dicas. Saat tengah berjalan, kakiku tanpa sengaja menyenggol meja kecil yang ada disamping kasur.

Aku pun menggeser nya kembali seperti semula. Tapi betapa terkejutnya aku bahwa dibalik meja itu terdapat tombol merah.

Akupun menekan tombol itu dan membuat tembok bergetar dan berputar layaknya sebuah pintu.

Dibalik pintu itu terdapat ruangan yang gelap. Ruangan yang begitu amis. Kakiku beberapa kali menyenggol benda benda yang ada dilantai. Bahkan aku tidak dapat melihat apapun saking gelapnya.

Setelah lama berjalan di dalam kegelapan, aku merasa telah menemukan saklar lampu. Ku tekan saklar tersebut dan lampu benar benar menyala.

Akupun tersentak setelah lampu hidup. Setelah lampu hidup aku melihat barang barang yang kusenggol tadi. Apalagi yang kusenggol tadi ternyata adalah bagian bagian dari tubuh manusia yang berserakan dimana mana.

Aku lantas menutup mulutku tidak percaya. Tatkala saat aku melihat beberapa kepala dari orang orang yang ku kenal.

Disana ada kepala ayahku dan juga kepala tetanggaku.

Akupun langsung terduduk melihatnya. Ditambah dengan bau amis membuatku ingin muntah.

Tiba tiba langkah kaki mengagetkanku beserta suara yang diseret.

Ternyata itu adalah Vernon sambil membawa sesuatu seperti karung. Karung yang benar benar berlumuran darah.

Aku lantas berdiri dan berjalan mundur. Tapi Vernon semakin mendekati ku dengan karungnya itu.

Hanya berjarak 1,5 meter lagi, tapi ia berhenti dan menjatuhkan karungnya. Membuat isi dari karung itu keluar. Ternyata itu adalah mayat orang tua kami yang baru saja ia mutilasi sepertinya.

Akupun segera menutup mulutku tidak percaya. Bagaimana mungkin ia begitu tega memutilasi orang tuanya sendiri.

Tiba tiba Vernon mendekati ku. Aku tidak bisa mundur lagi karena aku sudah berada di pojok ruangan.

Kami sudah benar benar dekat. Bahkan ujung sepatu kami sudah saling menempel.  Aku berdoa didalam hati agar ia tidak mencelakai ku.

Tapi belum selesai aku memanjatkan doa, tiba tiba Vernon mencekik ku sambil berkata,

"Kau akan menjadi percobaan ku yang selanjutnya. Mau aku mulai dari mana?"

creepy pasta ; k-idols on hiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang