#Backsound : IU - Through the night instrumen🎧
#Tekan bintang terlebih dahulu sebelum membaca ya - cuma ngingetin kok :)
Selamat membaca💚
✓✓✓
Ratna menggeliat di balik selimut yang melilit hampir sekujur tubuhnya. Alarm yang dia atur di handphone nya juga berbunyi tepat pada pukul 05.30 wib. Ratna meraih kemudian mematikan penanda alarm di handphone itu. Matanya perlahan terbuka dan sedikit dia kucek dengan pelan.
Ratna beranjak kemudian berjalan ke kamar mandi yang menjadi satu ruangan dengan kamarnya. Dua puluh menit berlalu dan Ratna sudah rapi mengenakan seragam Sekolah Menengah Atas Erlangga.
Selesai bersiap Ratna turun ke lantai bawah dan langsung berangkat tanpa sarapan karena seperti biasa, ibu nya belum bangun dan tidak ada sebiji nasi matang pun di balik tudung saji. Ayahnya mungkin sudah pergi dari rumah sejak pertengkaran mereka tadi malam. Entah dimana keberadaannya sekarang, Ratna sama sekali tidak risau terhadapnya.
Ngomong-ngomong soal tadi malam, Ratna jadi teringat saat Saka mengantarkan dia pulang meskipun malam sudah sangat larut. Sebenarnya Ratna sudah menolak, tapi Saka tetap gigih dengan tawarannya. Apa sebaiknya hari ini Ratna membalas budi atas kebaikan Saka semalam? Membelikan sarapan sepertinya ide bagus.
Ratna mampir ke toko sandwich yang berada di dekat sekolahnya. Dia memesan satu sandwich ayam tanpa selada kesukaan Saka. Ratna mencari Saka di kelasnya tapi lelaki itu tidak ada di sana. Apa mungkin Saka belum berangkat?
Daripada dia bolak-balik karena kelas mereka yang letaknya berjauhan, lebih baik Ratna menunggu di kelas Saka. Beberapa menit berlalu, sekarang sudah hampir waktunya masuk kelas tapi Saka belum berangkat juga.
Bel tanda pembelajaran pertama berbunyi dan Saka belum juga masuk kelas.
"Lo bukan anak kelas ini, kenapa disini? Buruan cabut udah bel juga," Ucap salah seorang siswi yang sepertinya dia si ketua kelas.
"Iya, iya, gue cabut." Ratna beranjak tapi tak lupa dia memasukkan sandwich yang sudah lumayan dingin tadi ke laci meja Saka.
Harapnya Saka bisa memakannya dengan senang hati walaupun makanannya sudah tidak sepanas tadi.
-
Pukul 09.30 wib, jam istirahat pertama. Ratna keluar dari kelasnya berniat menghampiri Saka yang kemungkinan sudah menghabiskan sandwich pemberiannya.
Ketika tengah melewati lapangan upacara, Ratna tiba-tiba menghentikan langkahnya karena dia melihat seseorang yang begitu familiar sedang dimarahi di depan tiang bendera.
"Kamu kan anak teladan Saka, ketua OSIS pula. Tapi kenapa kamu memberikan contoh yang buruk kepada anak lain dengan telat masuk sekolah?" Omel pak Ando selaku guru BK kepada Saka dengan nada lumayan keras.
"Maaf pak, saya tidak akan mengulanginya lagi." Jawab Saka dengan wajah tertunduk.
"Sebagai hukumannya kamu harus hormat bendera sampai jam pembelajaran ke-5!"
"Baik pak," Saka segera melaksanakan hukuman yang diberikan oleh pak Ando.
Setelah pak Ando pergi, barulah Ratna berani menghampiri Saka untuk menanyakan keadaannya.
"Saka,"
Saka terkejut karena Ratna yang datang dari belakang secara tiba-tiba, "Ya ampun Ratna, gue kira pak Ando balik lagi," Saka menghentikan sejenak hukumannya karena kedatangan Ratna.
"Lo kok bisa dihukum?"
"Tadi telat,"
"Pantesan aja gue tungguin di kelas nggak dateng-dateng,"
Mata Saka terbelalak, "Lo nungguin gue? Ada perlu apa?"
"Enggak ada perlu sih, gue cuma mau balas budi soal tadi malem. Oh iya gue juga taruh sandwich di laci meja lo, udah dimakan?"
Tanpa berpikir panjang Saka mengangguk pelan, "Udah udah, Seharusnya lo nggak perlu balas budi ke gue karena pada dasarnya kan gue yang berniat nganterin lo," ucap Saka sambil menggaruk tengkuk lehernya.
Ratna tersenyum kecil, "Pasti sandwich nya udah dingin,"
"Tapi tetep enak kok, makasih ya,"
Ratna mengerutkan dahinya, "Btw tumben-tumbenan lo telat?"
Saka kembali menggaruk tengkuk lehernya, "Tadi disuruh ibu nganterin barang pesenan dulu," ucap Saka gelagapan.
"Bukan karena lo bangun kesiangan gegara nganterin gue pulang larut malam kan?"
"Ya~bukan lah."
"Eh, eh, eh, kalian ngapain berduaan. Saka! Siapa yang nyuruh kamu berhenti hormat bendera?!" Teriak pak Ando dari jarak yang lumayan jauh. Dengan cekatan Saka kembali ke posisi hukuman.
"Sebelumnya saya minta maaf pak, saya yang salah karena mengajak bicara Saka." Sahut Ratna saat pak Ando sudah berada di samping Saka dengan tatapan sinis kepada mereka.
"Siswi, lain kali kamu lihat sikon dong." Ujar pak Ando yang dibalas Ratna dengan tawa canggung.
Pak Ando mengalihkan fokusnya ke arah Saka, "Kamu juga! Udah tau dihukum, apa mau ditambah lagi hukumannya?"
Saka menggeleng, "Enggak lah pak,"
☁☁☁
Setelah Saka menyelesaikan hukumannya, dia bergegas masuk ke kelas. Dan karena masih jam pembelajaran, di kelas masih ada guru yang mengajar.
Saka merogoh laci mejanya dan menemukan sandwich yang Ratna berikan. Sebelumnya dia terpaksa berbohong kepada Ratna karena takut jika gadis itu akan kecewa jika mengetahui Saka belum memakannya. Sandwich itu sudah sangat dingin, tomat dan timun yang menjadi isiannya saja sudah layu.
Tapi setelah melihat ketulusan Ratna, Saka spontan tersenyum.
Ratna Ayudia
Arsaka HangganaTo Be Continued-
#Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila terdapat kesamaan nama, tempat, dan kejadian mohon dimaafkan :)

KAMU SEDANG MEMBACA
Senyummu yang Berkabut
Short StoryRatna, aku ingin melihatmu tersenyum. Tersenyum nyata bukan karena paksaan semata. Hampir setiap hari aku tidak melihat ketulusan dari senyuman yang kamu torehkan. Seperti senyum itu memiliki rahasia yang menyakitkan. Aku tau keluargamu tidak harmon...