Ratna, aku ingin melihatmu tersenyum. Tersenyum nyata bukan karena paksaan semata. Hampir setiap hari aku tidak melihat ketulusan dari senyuman yang kamu torehkan. Seperti senyum itu memiliki rahasia yang menyakitkan.
Aku tau keluargamu tidak harmon...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku tidak mengenalmu, tapi aku tau geng motor mu"
✓✓✓
Ratna mengernyitkan dahinya kemudian bertanya lirih, "Kamu?"
Tidak mustahil baginya untuk melontarkan pertanyaan seperti ini, karena sebelumnya hanya Saka dan beberapa guru di sekolah yang tau dimana dia tinggal.
Jarang sekali orang berkunjung ke sini. Bahkan Saka, orang terdekatnya sekalipun tidak sampai 5 kali berkunjung.
Lelaki ini tampak begitu asing walaupun dia memakai seragam sekolah yang sama dengannya.
Dari wajahnya saja sudah bisa disimpulkan jika dia dari kalangan sendok emas. Sepertinya dia adalah siswa populer di Erlangga. Tapi kenapa Ratna tidak tau akan ini.
Dengan jeli mata Ratna mengarah langsung pada jaket denim yang dipakai lelaki itu. Di sana tercetak sebuah tulisan "Bramaspati" dengan gambar motor sebagai identitas kelompok.
Nama ini cukup familiar di telinga Ratna, gadis itu mencoba mengingat kembali. Dan satu menit setelahnya Ratna baru menyadari jika Bramaspati adalah nama geng motor yang sering dibicarakan anak-anak Erlangga. Pantas saja.
"Bramaspati?"
Lelaki itu mengangguk kecil satu kali, "Bimo"
"Bimo?" Tanya Ratna memastikan.
"Iya,"
Melihat dari postur tubuhnya yang tegap seperti patung Liberti, dagunya yang tajam serta kulitnya yang bersih, apa mungkin Bimo ini ketua Bramaspati?
Tapi tampangnya tidak meyakinkan jika disebut sebagai ketua. Sepertinya dia hanya visual geng. Karena biasanya ketua geng itu punya tampilan urakan dan nakal.
Berbanding terbalik ketika melihat Bimo, dia memakai seragam dengan rapi bahkan aroma yang berasal dari tubuhnya begitu wangi. Dia adalah tipikal cowok maskulin yang lebih cocok disebut sebagai anggota geng mobil mewah daripada anak motor. Sangat tidak mungkin bukan dia ini ketua geng motor yang dicap berandalan oleh warga?
Kedatangannya dengan jaket bertuliskan Bramaspati membuat Ratna berantisipasi. Walaupun dirasa aman tapi takutnya dibalik kedatangan Bimo tersimpan niat buruk karena sebelumnya mereka tidak saling mengenal.
"Ada urusan apa lo ke rumah gue? Kayaknya gue ga pernah bikin masalah sama geng Bramaspati,"
"Gue kesini atas nama Bimo, bukan atas nama Bramaspati." Ujarnya.
Ratna semakin bingung akan menjawab bagaimana. Apalagi jika satu kata terlontar dan membuat si Bimo kesal bisa-bisa dia dilabrak satu geng.
"Tapi gue nggak kenal sama lo, dan darimana lo tahu alamat rumah gue?" tanya Ratna mengintimidasi.