0.6 Happy With You

1.6K 127 4
                                    

Nabila memasuki lingkungan sekolah dengan mood yang sedikit kesal. Perkataan dan peraturan Elang memenuhi pikirannya, dan rasanya Nabila ingin memecahkan kepalanya seketika itu juga.

"Jangan deket sama cowok manapun"

"Kakak jemput jam istirahat"

"Jangan macem-macem. Kamu nakal, Kakak bisa lebih tegas"

Nabila masuk ke dalam kelas dengan perasaan sedih, sedih saat harus berpisah dengan teman-temannya. Disana dia melihat Putri, Vina, dan Wildan yang tertawa bahagia. Nabila akan berpisah dengan mereka. Berpisah hanya karena keegoisan Elang.

"Lo kenapa? Masih pagi udah di tekuk itu muka" Wildan bertanya saat Nabila duduk disampingnya.

"Aku pindah besok"

"Apa?!"

"Gimana bisa?!"

"Jangan prank anjirrr"

Nabila menghembuskan napasnya berat "Aku ga prank, aku serius"

"Kenapa lo pindah?" Putri memangku kedua tangannya di depan dada.

"Kak Elang pindahin sekolah aku, dan itu mulai besok"

"Gimana bisa?! Dia kan bukan bokap lo" Vina tidak mengerti dengan perkataan Nabila.

"Bunda setuju sama usulan Kak Elang, dan sekarang aku gak bisa apa-apa."

-----*-*-----

"Terus kita gak akan ketemu lagi dong?" Vina menatap Nabila di sela-sela makannya. Saat ini mereka semua sedang makan di kantin, maklum sedang jam istirahat.

"Gausah lebay deh, kalian tinggal ke rumah aku"

"Tapi kan lo sekarang udah punya anjing penjaga" Celetukkan Putri membuat Nabila menganggukkan kepalanya lemah.

"Tapi bodo amat, kalian kan temen aku"

"Semoga lo bahagia ya sama sekolah baru lo" Wildan mengusak kepala Nabila dengan lembut.

'Bahagia ya? Gimana mau bahagia kalo apapun yang aku lakuin terbatas'

Tiba-tiba saja ada yang menarik tangannya membuat Nabila sadar dari lamunannya.

"Kak Elang..."

"Kakak nunggu kamu di gerbang sekolah dari tadi, Kakak kan udah bilang jam istirahat pulang!"

"Maaf Kak, Nabila cuman mau makan sama mereka"

"Pulang!" Elang menarik tangan Nabila membuat Nabila mengikutinya.

Wildan tidak bisa membiarkan Nabila diperlakukan seperti itu "Lepasin dia!"

Elang menaikan sebelah alisnya menunggu apa yang akan dilakukan Wilda untuk mencegahnya.

"Lo gak usah kasar sama Nabila"

"Ini bukan urusan lo"

"Ini urusan gue! Nabila temen gue, lagian lo gak malu apa masuk ke sekolah orang dengan bar-bar kaya gini?"

"Dan udah Dan"

"Dan lo tahu sendiri watak dia kaya gimana"
Putri dan Vina mencoba menenangkan Wildan agar masalah tidak semakin runyam. Perdebatan mereka juga tidak luput dari siswa yang ada di kantin.

Elang tersenyum meremehkan "Malu? Siapa? Gue? Bukannya elo ya yang harusnya malu deketin cewek orang?"

"Kak udah Kak, Wildan gak deketin aku. Dia cuman temen aku"

"Bawa tas kamu sekarang!" Elang lagi-lagi menarik Nabila, Wildan yang akan mengejarnya Nabila larang. Ia tidak mau Wildan terkena imbasnya, Elang mungkin sedikit kasar padanya tapi Elang tidak akan menyakitinya lebih dari itu.

My Possessive Boyfriend (Part Of Possessive)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang