0.5 Elang Meet Bunda

1.8K 130 8
                                    

"Kakak mau masuk dulu?" Untuk pertama kalinya Nabila menawarkan mampir pada Elang membuat Elang tersenyum.

Elang tersenyum dan mengangguk "Boleh"
Mereka berdua turun dari mobil bersama, Elang menggenggam tangan Nabila dengan lembut, terasa hangat.

Ada yang salah dengan dirinya. Kenapa saat Elang menggenggam tangannya dengan penuh perasaan, seperti ada kupu kupu dalam perutnya? Jantungnya berdetak lebih cepat.

Nabila mencoba menarik dan menghembuskan napasnya berkali-kali untuk menormalkan detaknya. Ia tidak ingin Elang sampai mengetahuinya.

"Loh kenapa ada mobil Bunda?"

"Kenapa?" Elang bertanya karena mendengar Nabila berbicara sendiri.

"Emmm engga, cuman tumben aja Bunda udah pulang" Jawaban Nabila membuat Elang tersenyum. Kesempatan bagus. Dewi fortuna memang sedang berbaik hati padanya.

"Nabila pulang... "Nabila membuka pintu rumahnya.

"Ehh kamu udah pulang?" Bunda Tiara datang dari arah dapur dan melihat tangan anaknya itu yang saling menggenggam dengan seorang lelaki "Mmm ini siapa?"

Nabila melepaskan genggaman tangan Elang, dan memperkenalkan Elang pada Bundanya.

"Bun, ini Kak Elang"

"Kak, ini Bunda nya Bila"

"Saya Elang Tante, pacarnya Nabila" Elang mencium tangan Bunda Nabila. Tapi yang membuat Nabila membulatkan matanya adalah perkataan Elang. Elang berani sekali mengakuinya pacar di depan Bunda nya.

Tapi di bandingkan Nabila, Bunda Tiara tersenyum mendengar perkataan Elang. Akhirnya anak tunggalnya itu punya pacar, selama ini Nabila hanya berteman dengan Putri, Vina, dan Wildan.

"Eh ayo makan dulu, Bunda udah masak" Bunda berjalan mendahului Nabila dan Elang menuju meja makan.

"Bun, ko udah pulang? Terus tumben masak jam segini" Nabila bertanya saat mereka semua sudah duduk.

"Kamu lupa ya? Besok kamu ulang tahun loh"
Nabila melihat jam tangan yang melingkar di tangan putihnya untuk melihat tanggal. "Ah bener besok ulang tahun Nabila. Terus kenapa Bunda nyiapin makannya sekarang?"

Elang hanya memperhatikan interaksi antara anak dan orang tua itu dengan tersenyum. Ternyata besok ulang tahun Nabila, Elang harus melakukan sesuatu.

"Bil... Besok Bunda ada tugas ke luar kota, maafin Bunda ya?"

"Bun, harus banget ke luar kota nya besok? Biasanya kan kita ke makam Ayah" Nabila tahu dan ingat. Setiap tahun jika ada yang berulang tahun diantara mereka bertiga, maka tujuan utamanya adalah makam Ayah. Berdoa untuk Ayah.

"Bil, maafin Bunda ya? Besoknya kita bisa ke makan Ayah"

"Bila gak mood makan, Bila ke kamar duluan" Nabila berdiri dari duduknya, berlari menaiki tangga ke arah kamarnya.

Bunda Tiara hanya menghembuskan napasnya berat. Setiap tahun mereka tidak pernah melewatkan ulang tahun Nabila, tapi untuk saat ini pekerjaannya memang sangat mendesak.

"Emm Tante, biar Elang yang ngomong sama Nabila"

Bunda Tiara mengangguk "Tolong bujuk Nabila ya? Kamarnya yang pintunya cat warna pink"

"Iya Tan" Elang tersenyum lalu berjalan menyusul Nabila.

Tok Tok Tok

Elang mengetuk pintu kamar Nabila.
"Bil, ini Kakak"

Ceklek

"Kakak bisa pulang sekarang" Mata Nabila sudah merah, sepertinya Nabila masih menahan air matanya sekuat yang ia bisa.

My Possessive Boyfriend (Part Of Possessive)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang