0.8

192 37 14
                                    

Cinta itu seperti menari, berusaha untuk melakukannya dengan baik tanpa memikirkan kondisi yang akan terlihat sebenarnya. Benar bukan?

Kita gak melihat kondisi saat sedang jatuh cinta. Coba lihat kisah cinta Rose dan Jack, cinta tak melihat kondisi bukan? Walau sayangnya, kisah mereka berakhir tragis.

Begitu juga Zhenyuan. Tanpa melihat kondisi apapun, dengan tekad kuat di susul Junlin-nya. Macam teka-teki, yang tidak ada akhirnya. Tetap mencoba untuk memecahkan walau tahu jika tidak ada jawaban untuk menyelesaikannya.

Zhenyuan merasakannya.
Junlin-nya itu bagaikan sebuah teka-teki. Sulit ditebak.

Terlihat kokoh dan megah sebelum runtuh karena bencana pada akhirnya akan menampakkan wujud aslinya.

Junlin-nya seperti sebuah gedung.

Saat pertama bertemu, sosoknya cantik dengan kedua mata sayu dan senyuman manisnya. Kokoh bagai gedung dengan dinding yang kuat.

Namun siapa sangka? —bahkan Zhenyuan sendiri terkecoh.

Kokohnya gedung itu hanya terlihat diluar. Bencana datang, meruntuhkannya, menampakkan aslinya.

Junlin, kokoh dinding pertahanannya, namun saat 'dia' datang, semua runtuh, menampakkan aslinya.

Junlin-nya sekarat, dan Zhenyuan benci itu.

Wánměile [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang