1.2

289 36 25
                                    

Beberapa jam sebelumnya;

Dokter keluar dari dalam ruangan. Menampakkan wajah sendu dengan tatapan sedihnya. Zhenyuan dan mama dengan cepat dapat menyimpulkan apa yang terjadi. Namun mereka berdua lebih memilih diam dan berusaha membuang fikiran negatifnya.

Beberapa dokter itu menunduk penuh hormat. Menambah kesan heran dibenak Zhenyuan dan mama.

"Dok—Junlin, anak saya, gapapa kan? Dia berhasil melawan penyakit nakal itu kan? Tolong berikan saya jawaban baik atas kondisi anak saya."

"Nyonya, maafkan kami. Kami sudah berusaha sekuat yang kami bisa. Namun sayang, Tuhan berkehendak lain. Tuhan lebih sayang Junlin. Henti jantung disertai pecahnya pembuluh darah di otak menyebabkan pasien tidak dapat diselamatkan. Kami turut berduka atas kepergiannya Junlin."

Keduanya terpaku di tempat.
Kabar duka yang mereka enggan dengar kini harus mereka ratapi.

Kesayangannya pergi untuk selamanya. Meninggalkan banyak orang yang begitu menyanyanginya.

Junlinnya, pergi.

"Bilang kalau kabar itu bohong! Dok, anak saya gak mungkin meninggalkan saya sendiri disini. DOK, ANAK SAYA GAK MUNGKIN PERGI! DOKTER!"

Mama histeris seketika.
Terlalu sakit menerima kenyataan bahwa anak kesayangannya pergi meninggalkannya secepat ini.

"Kami mohon maaf sekali lagi. Pasien akan dipindahkan dan nyonya dapat melihatnya nanti. Sekali lagi, kami segenap tim turut berduka."

"Zhenn, anak mamaa pergi. Zhenyuan, Junlin pergi." Gumam mama dengan air mata tanpa henti.

Zhenyuan menyeka air matanya, menatap mama dengan senyuman tegarnya.

"Junlin kembali sehat. Mama harusnya senang bukan? Ma, ayo temui Junlin. Kita harus kasih dia kecupan terakhir. Setelah ini, biarkan Junlin hidup bahagia. Zhenyuan yakin, Junlin akan tetap bersama mama. Disini ma—di hati mama selalu ada Junlin. Jangan sedih, Junlin gak suka kesayangannya menangis. Kita harus kuat bersama, ma. Ada Zhenyuan disini."

Zhenyuan meluk erat mama, menyalurkan kehangatannya.

"Zhen, Junlin pasti bahagia sekarang. Iyakan? Dia udah gak merasakan sakit. Anak mama, bahagia kan?"

"Junlin bahagia, ma. Percaya sama Zhenyuan. Junlin gak akan merasakan sakit, sedih dan hal lainnya. Dia sudah jadi malaikat disana."

"Benar, anak mama pasti bahagia. Hiks, mama senang dia bahagia. Junlin anak mama, mama sayang."














;


















End

Wánměile [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang