3. The cabin

46 5 0
                                    

" terimahkasih bantuannya " wanita itu pamit pada kami sambil meraih gagang pintu.

" boleh tau namamu?" teriak Felix

" Miji " jawab wanita tersebut berlalu di balik pintu.

" daebak...dia cantik?" puji Felix

" kau sedang sakit, tapi matamu tetap bisa menilai" aku menjejalkan potongan buah pear ke mulut Felix.

" kau mau ku pukul " rutuknya

" sial...kenapa aku tidak mengembalikannya" aku mengeluarkan gantungan yang ku simpan di saku celanan.

" sejak kapan kau membawa jimat?" tanya Felix sambil mengambil gantungan tersebut.

" kau mau mati ya " aku merebutnya dari Felix dengan kesal.

"  cih...dasar, kau tau tidak di dekat sini ada tempat liburan baru. Kira kira seperti kabin, ya bisa untuk menginap bisa juga untuk camping. Sepertinya seru, andai saja aku sedang tidak sakit pasti aku akan menginap disana. Pasti menyenangkan kenapa aku malah tidur di bangsal "

" biar aku yang menginap disana, anggap saja aku menggantikanmu. Sebenarnya aku tadi sempat lewat, lumayan ramai. Mungkin memang tempatnya asik "

" kalau kau pergi dengan pacar aku yakin dimana saja asik, tapi sayang kau kan jomblo seumur hidup "

" jadi sejak kapan kau sudah tidak jomblo?" balasku pada Felix yang baru saja menghempaskan tubuhnya ditempat tidur.

Felix bilang seluruh tubuhnya terasa seperti di pukuli, seakan sendi sendinya akan terlepas. Tapi mau bagaimana lagi dia kan sedang sakit, kalau dia baik baik saja untuk apa dia harus opname di Rumah sakit.

.........

Aku bangun dari tidurku dan beranjak untuk memeriksa apakah ada kiriman pos untuk ku, aku memeriksa kotak surat yang ada di depan rumahku.

Aku melihat kiriman kupon gratis dari bank tempatku menabung. Kupon gratis untuk menginap di the cabin. Aku melihat foto yang tertera di brosur, kabin yang Felix bahas beberapa hari yang lalu.

Hari itu aku bahkan tidak berniat mampir, Tapi jika aku mendapat kupon gratis maka aku tidak akan menyia nyiakan hal itu. Lagipula sekarang liburann musim panas, aku tidak perlu memikirkan kuliah dan aku tidak perlu pergi ke kampus.

Akhirnya aku berbenah menyiapkan barang yang ku perlukan ketika menginap di kabin. Aku tidak membawa banyak barang, aku memasukkan beberapa baju ke dalam tas carier. Akan lucu jika aku menenteng koper sampai disana, karna konsep liburan kali ini menyatu dengan alam jadi anggap saja semi camping.

Last Autumn: Huang Renjun ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang