Chapter 7

12 2 0
                                    

Sejak kejadian itu Xiao Yue semakin pendiam. Tidak lagi menggubris perkataan siapa pun. Yang ia lakukan hanya mengerjakan pekerjaan rumah lalu pergi ke kamar nya tanpa bicara sedikitpun untuk mengurung diri. Itu lah yang ia lakukan setelah kejadiaan itu.

Sehun sudah geram dengan sikap Xiao Yue yang terus menerus mengabaikannya. Cape menjadi Sehun jika terus di abaikan. Tapi Sehun berusaha bertahan karena ia tau apa yang akan terjadi jika ia mengeluarkan amarahnya.

Sudah 1 minggu Xiao Yue seperti ini. Seperti wanita yang tak mendengarkan dunia berkata dan hanya pasrah menjalani kehidupan ini tanpa semangat. Mungkin batin Xiao Yue sudah lelah.
°
°
°
°
°
Kebiasaan Xiao Yue kembali dilakukan. Apa itu? Ya, menangis di malam hari.

Sedari tadi wanita itu menangis di kamarnya tanpa henti. Ini sudah tengah malam menjelang dini hari tapi ia tak kunjung berhenti menangis. Ia sangat lapar dan haus karena sejak pagi ia tak makan dan tak minum apapun.

Ceklekk
Xiao Yue memutuskan untuk keluar kamar dalam keadaan wajah nya basah di penuhi air mata yang mengalir dan kondisi yang begitu terpuruk.

Ia menuju dapur untuk menenggak sedikit air putih. Air mata nya memang sudah tidak bisa di bendung lagi. Sejak ia keluar kamar sampai sekarang ia berada di dapur tak luput dari tangisannya.

"Hiikk-shh hikk-ksh.. batin ku lelah" akhirnya Xiao Yue mengeluarkan suara sembari menangis di dapur. Ia pikir Sehun sudah tidur atau sedang tidak ada di rumah jadi ia tak peduli jika menangis di dapur.

"Aku ingin pulang hiii-kksss hiikk-ssh"

Tapp

Tubuh Xiao Yue menegang ketika merasakan sentuhan di pundaknya. Ia tau siapa orang itu, siapa lagi kalau bukan Sehun.

"Kau sedang apa tengah malam seperti ini didapur?" Tanya Sehun.

Tanpa menggubris perkataan Sehun, Xiao Yue langsung buru buru menghindari Sehun. Baru selangkah ia berhenti kembali saat merasakan pergelangan tangan nya ada yang menahan.

"Xiao Yue" kini Sehun berbicara tepat di depan Xiao Yue. Sedangkan Xiao Yue terus menunduk tanpa menatap Sehun.

"Xiao Yue.. tatap aku" kali ini Sehun benar benar serius. Kedua tangannya memegang pipi Xiao Yue dan menegakkan kepalanya yang sedari tadi menunduk untuk menatap Sehun.

Tatapan mereka bertemu. Sehun menatap sendu mata Xiao Yue yang terlihat merah dan bengkak. Ia menghapus air mata yang mengalir dipipi Xiao Yue.

"Maaf kan aku" Xiao Yue terkejut tiba tiba Sehun memeluknya.

"maafkan aku, selama ini aku sudah bersikap kasar padamu, aku tau aku salah, aku sangat menyesal, maafkan aku Xiao Yue..." Sehun menggeratkan pelukannya tapi Xiao Yue tidak membalas pelukannya. Sudah berapa menit tanpa balasan dari Xiao Yue yang membuat Sehun melepaskan pelukannya.

"Hey, kau tak mau memaafkan ku? Apa yang harus aku lakukan demi mendapatkan maaf dari mu?" Sehun menggoyang goyangkan tubuh nya.

Lagi lagi tanpa balasan, Xiao Yue hanya menunduk sembari menangis sejadi jadinya.

"Akuu janji takkan melakukannya lagi, aku menyayangi mu" Sehun kembali membawa Xiao Yue kedalam pelukannya.

"Jika kau memaafkan ku, balaslah aku dengan pelukan. Tapi jika kau tak ingin memaafkan ku, lepaskan pelukanku saat ini juga" lanjutnya.

"Kau takkan melakukan apapun? Baiklah aku yng akan melepaskan pelukan ini"

Ketika Sehun ingin melepaskan pelukannya. Xiao Yue sudah melingkari tangannya ke tubuh gagah itu. Ya benar, Xiao Yue membalas pelukan Sehun membuat Sehun tersenyum bahagia.

"Terimakasih Xiao Yue. Sudah hapus air mata mu. Aku disini ada untuk mu, kau jangan lagi menangis ya?" Masih dalam pelukan tangan Sehun mengelus kepala Xiao Yue. Sedangkan Xiao Yue hanya mengangguk dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Sehun.



Tbc~

Gimana gaes ? Makin kesini makin ga seru ya? Author minta maaf ya klo cerita nya ngawur ga jelas gini 😂
Makasih yang udh setia di cerita ini
Tunggu chapter selanjutnya yaa 😉

Terimakasih 😙

Saranghaee 💖💖

Unexpected Journey Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang