Pagi yang cerah ini menampilkan sosok pria yang tampan menggunakan jas berwana hitam. Ya, dia Oh Sehun. Sedari tadi Xiao Yue menatap pria itu tanpa berkedip. Xiao Yue terkesima dengan penampilan Sehun dan jantung nya terasa agak cepat berdetak.
"Xiao Yue" pria itu memanggil dengan sangat halus. Tumben sekali.
Xiao Yue tidak menggubris panggilan dari Sehun. Hingga membuat Sehun mendekat ke arah nya dan melambaikan tangan nya di depan wajah Xiao Yue. Jarak wajah nya sudah bisa dibilang tidak jauh lagi, sangat dekat.
Blushhhh
Xiao Yue salah tingkah, jantungnya berdetak begitu cepat. Dia bingung apa yang harus dia lakukan. Kenapa grogi sekali?
"Ha? Apaan ?" Xiao Yue mendorong dada bidang milik Sehun.
"Kau kenapa? Pipi mu merah, lalu dari tadi aku memanggil mu. Kau tak mendengarnya? Apa yang sedang kamu pikirkan si kecil manis?"
Blushhhhh
Lagi lagi Sehun membuat Xiao Yue grogi setengah mati.
"Ah aku tidak mendengarnya, mianhae" Xiao Yue beranjak pergi dari tempat itu meninggalkan Sehun yang merasa bingung dengan tingkah Xiao Yue.
Xiao Yue Pov
Tiba tiba Sehun mendekatkan wajah nya kepada ku. Jarak wajah antara aku dan Sehun hanya beberapa centi saja. Entah kenapa jantung ku berdetak begitu cepat, grogi rasanya.
"Kau kenapa? Pipi mu merah, lalu dari tadi aku memanggil mu. Kau tak mendengarnya? Apa yang sedang kamu pikirkan si kecil manis?"
Blushhh
Bahaya ini, pipi ku tidak bisa di kontrol.
"Ada apa dengan pipi ku ya tuhann" aku terus bergumam dalam hati.
Benar saja, perkataan Sehun yang sangat halus meluluhkan hatiku. Sehun yang tak biasanya sehalus ini tiba tiba menjadi halus. Apalagi tadi Sehun memanggil nya dengan sebutan "si kecil manis" itu berhasil menceloskan hati ku.
"Apa aku tidak salah dengar? Si kecil manis?" Gumam aku.
Xiao Yue Pov end
Ini sudah bulan ke 2 Xiao Yue tinggal di rumah kecil Sehun. Lambat laun Xiao Yue menjadi betah tinggal di sini. Xiao Yue sudah merasa rumah ini miliknya sendiri. Oh iya, soal sikap Sehun makin hari makin alus gatau kenapa dah. Tapi belum sepenuhnya halus nih, Sehun masih sering memarahi Xiao Yue.
Buktinya kemarin, waktu pagi pagi Sehun halus banget eh malam nya tiba tiba marah marah ga jelas. Ga ngerti lagi sama pria dingin itu.
Kebiasaan Xiao Yue menangis di malam hari semakin kesini sudah jarang ia lakukan lagi. Hatinya sudah merasa sedikit tenang.
Sehun disibukkan dengan pekerjaan nya. Semakin jarang pulang ke rumah kecilnya. Mungkin bisa di bilang hanya seminggu sekali Sehun mampir ke rumah kecil nya karena ia harus bolak balik ke negara lain untuk konser. Pasti itu sangat melelahkan baginya.
Sampai saat ini Xiao Yue tidak memegang handphone. Ya benar, handphone nya masih di sita Sehun sejak awal ia masuk ke rumah ini. Hari hari Xiao Yue sangat membosankan tanpa handphone. Nonton tv, tidur, makan, mandi, nonton tv lagi, nyemil ciki, terus seperti itu keseharian Xiao Yue sejak di tinggal Sehun.
Ceklekkk
Pintu terbuka membuat Xiao Yue terkejut saat sedang menonton tv di ruang tengah. Pasal nya ini sudah malam. Sehun berjalan menuju kamar nya tanpa berbicara, wajah nya begitu dingin.
"Kau tumben pulang Sehun?" Ucapan Xiao Yue tidak di gubris oleh. Xiao Yue yang merasa aneh dengan sikap Sehun langsung menghampiri Sehun yang sudah berada dikamarnya.
"Sehunn... kau baik baik saja?" Pria itu sedang berbaring di kasurnya sambil memejamkan matanya.
"Sehunn?"
"KAU INI BISA DIAM TIDAK SIH"
Xiao Yue membulatkan matanya ketika Sehun membentaknya.
"Mwoo? Aku ini mengkhawatirkan mu Sehun" Xiao Yue berbicara sangat pelan entah Sehun mendengarnya atau tidak.
Pagi telah datang Xiao Yue sangat malas untuk keluar kamar, malas untuk bertemu Sehun. Ia sangat sudah sangat kecewa. Hatinya bak remuk diterjang badai.
"Xiao Yue knp kau tidak bangun pekerjaan mu masih banyak" ucap seseorang di sebrang kamarnya tanpa di gubris oleh nya.
Setelah beberapa jam akhirnya Xiao Yue keluar kamar untuk mandi. Pikirnya Sehun sudah berangkat kerja jadi ia memutuskan untuk keluar dari kamarnya.
"Xiao Yue"
"Mwoo? Apa dia tidak kerja?" Gumam nya dalam hati.
Xiao Yue kemudian menunduk menutupi matanya yang sudah bengkak bukan main.
"Ada apa? Matamu kenapa?" Tanya pria itu dan hanya mendapat gelengan dari Xiao Yue lalu Xiao Yue lngsng pergi ke kamar mandi tanpa menghiraukan keberadaan Sehun.
Flashback on
Setelah Sehun membentak nya seperti itu, Xiao Yue lngsng berlari ke kamar nya. Wanita itu menangis dan terus menangis, air matanya tidak bisa di bendung lagi. Pria itu tiba tiba membentaknya bak di sambar petir. Sangat menyakitkan bagi Xiao Yue.
Xiao Yue melihat buku sketchbook yang terpampang di atas meja belajarnya bersama dengan alat alat lukis lainnya. Ia membuka buku itu dan melihat gambar nya satu persatu sembari menangis. Kenapa menangis? Kalian tidak tahu bahwa buku itu berisi gambar wajah pria yang telah membentaknya.
"Hikkss hikkksss...kenapa kau membentak ku?" Xiao Yue mengajak bicara sebuah gambar.
"Aa-kku men-cinta-imuu Se-hun hikkss hiksss" lanjut Xiao Yue terbata bata.
Terus menangis tanpa henti sampai tak menyangka jika hari telah pagi.
Ya, Xiao Yue tidak tidur semalam. Ia hanya menangis terus menerus sembari menatap wajah pria itu lewat gambar. Sampai akhirnya ada seseorang yang membuyarkan tangisan nya."Xiao Yue kenapa kau tidak bangun pekerjaan mu masih banyak"
Flashback off
Tbc~
Aku kembali update gaess, makasih yang udah setia di cerita ini sampai detik ini 😘
Maaf klo ceritanya garing ga seru gini ya maklum auhtor nya masih noob 😅
Tunggu update an selanjutnya yaHappy reading gaess
Saranghaee 💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Journey
FanfictionKesempurnaan yang tak terduga namun terjadi. Aneh didengar namun fakta terlihat. Setiap hal yang akan terjadi tidak bisa di prediksi, begitu pula dengan kisah cerita ini. Tak ada yang menyangka bahwa dia bisa memiliki kekasih yang sangat tampan. Ma...