Oh Family
Rating : M
Warning : Typo
Family Life, Romance, Humor
Previous
"... jadi seperti itu ceritanya, " ucap Sehun mengakhiri kisahnya saat pertama kali bertemu dengan istrinya itu.
"Huwaa Dada kelen melamal Mommy diucia cegitu, "timbal Rian menatap Dadanya penuh binar, tidak salah lagi ia menjadikan Dadanya itu sebagai idolanya.
"Tentu sayang, " jawab Sehun.
"Berarti setelah itu Dada dan Mommy tidak bertemu lagi? Dan bertemu saat kalian akan dijodohkan?" ucap Rain yang disetujuin oleh Lisa.
"Bahkan Mommy mu itu melupakan Dada. Padahal Dada selalu memantau Mommymu dari kejauhan," jawab Sehun.
"Ah Dada antal Lian ke mall ya,"pinta Rian menatap Sehun dengan jurus puppy eyes nya itu.
"Untuk apa ke mall?" Tanya Sehun penasaran kenapa anaknya tiba-tiba meminta diantar ke mall.
"Lian juga ingin mengikuti jejak Dada. Lian ingin melamar Jecika becok." Rian menjawab pertanyaan Sehun dengan penuh keyakinan, dengan wajah yang dan alis yang menekuk serta mata taja menatap lurus kedepan.
Sehun hanya merutuki kesalahannya yang tidak memilah kata terlebih dahulu sebelum bercerita kepada anaknya, terlebih Rian. Rian benar-benar anak dari seorang Oh Sehun.
Chapter 6
Kolam Ikan"Huh lelah na." Rian menjatuhkan tubuhnya diatas sofa.
Mereka baru saja pulang dari acara pernikahan Rose dan Chen. Mungkin tidak ada yang bisa menduga namun bagaimana lagi, jodoh tidak ada yang tahu. Itulah kalimat Chanyeol dulu.
"R ayo mandi," ajak Lisa yang baru saja selesai menyiapkan air untuk twins R.
Dengan enggan keduanya berdiri dan berjalan gontai seperti zombie di sebuah game dan itu terlihat keren kata Rian dulu.
Lisa hanya bisa berdecak kesal melihat kelakuannya putra putrinya. Terlebih Rian saat diacara pernikahan terus merengek karena kehilangan satu pujaan hatinya, membuat Lisa dan Sehun tersenyum kaku karena menahan malu. Beruntung Rian lucu dan menggemaskan sehingga orang-orang tidak menghiraukannya. Coba bayangkan jika Chanyeol yang berada diposisinya mungkin - ah tidak tidak jangan dibayangkan, itu sangat mengerikan.
...
"Dada help me, " ucap Rian yang terus memohon kepada Sehun dengan segala jurus yang ia punya.
"No"
Rian sedang pergi jalan-jalan bersama Sehun. Katanya ada keperluan yang hanya lelaki butuhkan, padahal mereka hanya ingin memotong rambutnya disalon anak. Anak jantan itu tidak ingin dijadikan bahan bulanan adiknya karena menangis meraung meratapi rambutnya yang keren mirip beberapa member boyband korea dan juga terkadang terlihat seperti Genji versi imut (?).
"Hi boy c'mon. Tunjukin kalo kamu jantan, jangan nangis." Sehun terus mengusap pundak putranya yang bergetar menahan tangis saat rambutnya dipangkas.
Sehun mati-matian untuk menahan tawanya. Inginnya dia tertawa terbahak-bahak karena putranya yang cengeng itu namun ia tidak bisa, karena jika Rian menangis dan mengadu kepada Lisa bisa habis Sehun kekurangan belaian.
" Jangan menangis, nantikan bisa panjang lagi, lagian jika rambut dibiarkan panjang nanti berkutu, mau? " Rian langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat membuat sehun ketakutan, takut kepala putranya itu terlepas.
Selama sesi pemotongan Rian hanya bisa pasrah sembari menatap pantulan dirinya dicermin dan menggenggam beberapa helai rambut yang beterbangan kearah depan.
Kita tinggalkan Rian yang sedang bermelankolis dengan rambut indahnya itu.
Disini lain Rain sedang asik duduk bersama Lisa dipinggir kolam halaman belakang. Lisa menyisir rambut panjang anaknya itu yang tadi sempat menjadi korban jambakan dari Rian karena hanya dia yang dipinta untuk memotong rambut. Jambakan Rian tidak main main, banyak rambut Rain yang rontok akibat tragedi tadi siang itu.
" Aw mom sakit." Rain mencengkeram kuat tangan Lisa yang sedang menyisirinya.
Lisa yang dicengkeram kuat oleh putrinya itupun terkejut karena kuku tajam Rain. "Mom mau liat, " Lisa memegang telapak tangan putrinya dan melihat kuku kuku yang sudah panjang. "Mom potong oke, " ujar Lisa. Yang membuat Rain takjub adalah alat pemotong kukunya tiba-tiba muncul dari saku celana mommynya itu, seingatnya tadi mommynya hanya membawa sisir. Tanpa Rain tau, Lisa memang mempunyai kebiasaan membawa alat pemotong kuku kemana-mana bahkan saat sedang tidur sekalipun, sampai Sehun pernah tertusuk karena ingin memeluk istrinya lebih erat.
Rain hanya bisa pasrah melihat mommynya yang dengan telaten memotong kukunya. Walaupun terkadang sedikit ada unsur kekerasan seperti ditarik, ditekuk, atau kulit yang terjepit pemotong kuku.
"Nah beres, lihat sekarang lebih enak dilihat, lebih cantik, " ujar Lisa tersenyum sembari menatap kuku anaknya.
Rain menghela napas lega karena sesi pemotongan sudah selesai. Hampir sepanjang waktu tadi saat pemotongan ia menahan napasnya karena takut mengganggu konsentrasi mommynya dan ujungnya ia yang akan terkena imbasnya.
Tak lama terdengar suara nyaring dari depan rumah, bukan suara mobil karena mobil dirumah ini tidak ada satupun yang mengeluarkan suara bising. Ini suara siapa lagi jika bukan Rian. Anak itu baru datang dengan gaya baru dan menggenggam mainan baru atau kotak belanjaan berisi baju yang ia dapatkan dengan hasil menguras saldo rekening daddy nya itu, tebak Lisa dan Rain.
"LISAAAAA." Teriakan Sehun terlalu menggelegar didalam rumah yang besar, butuh tenaga untuk Sehun melakukan hal seperti ini dan hebatnya inilah aktivitas Rian setiap hari, berteriak. Lisa membelalakan matanya bukan karena teriakan Sehun yang tidak enak didengar melainkan ia mengingat sesuatu, tadi sebelum ke taman ia sempat memangga kue.
Lisa tanpa berpikir panjang langsung bangkit dari duduknya, berlari memasuki rumah dan meninggalkan Rain begitu saja.
Byuurrr. "MOMMYYYYY, " Rain berteriak saat mommynya dengan tergesa-gesa bangkit dari bangku panjang dan berlari memasuki rumah tanpa menyadari disampingnya ada anaknya yang tidak sebanding ukuran berat badannya yang terkena gaya gravitasi tinggi. Rain terjatuh ke dalam kolam ikan tanpa siapapun yang tau, kecuali...
"LAIN CEDANG APA? BELENANG DENGAN IKAN ATAU BELMAIN LUMAH-LUMAHAN? IYUH KAU JOLOK CEKALI, BALU LIAN TINGGAL CEBENTAL CUDAH SEPELTI INI, APALAGI NANTI, " ujar Rian yang berteriak-teriak sambil menatap saudarinya jijik. Tanpa berpikir panjang ia lalu masuk ke dalam rumah dan membiarkan Rain didalam kolam ikan. Mungkin Rain sedang mengadakan acara besar-besaran disana pikir Rian sehingga ia tidak ingin mengganggu acara adiknya itu, sungguh kakak yang mulia.
Tbc
Ye akhirnya bisa up wkwkwk. Oh maaf ya mungkin diawal ada sesuatu tidak mengenakkan kaya pernikahan chen sama rose, itu ga sengaja aja di cerita kan Rose mau nikah, kebetulan karna calonnya blm ketauan dan kmren ada berita itu, makanya ku buat kaya gtu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Oh Family
Ficción GeneralCerita tentang keseharian keluarga cemara Oh. . . . sequel My Cold Husband