2

2.1K 120 6
                                    

Oh Family

Rating : M

Warning : Typo

Family Life, Romance, Humor

Previous

"Ah membosankan, tidak acik, payah." Rian menjatuhkan tubuhnya dikarpet abc, mengguling-gulingkan tubuhnya kesana kemari. Dia bosan sedari tadi hanya bermain boneka, itu juga paksaan adiknya, dengan terpaksa harus mengikuti kemauan adiknya kalau tidak nanti Rain akan menangis karena ditolak, kata Dada lelaki sejati tidak boleh membuat perempuan menangis dan Rian adalah lelaki sejati.

"Kita pergi ke rooftop saja, bermain dengan Bubun disana, " usul Dezgar. Sebenarnya Dezgar juga sudah bosan bermain boneka sedari tadi, itu bukan mainan seorang anak lelaki tapi ia juga tidak mau membuat adik perempuannya menangis.

Rian yang mendengar kata Bubun pun langsung duduk dengan semangatnya. Dia hampir melupakan kelinci gendut berwarna putih jenis angora giant itu, terakhir kali mereka bermain saat Rian dengan santainya mencukur habis bulu Bubun dengan alat cukur milik pamannya saat ia menemukannya dikamar mandi pamannya. Dia dengan berbaik hati mencukur bulu-bulu Indah tersebut karena kata mommy nya tidak bagus mempunyai rambut panjang untuk seorang laki-laki, tidak keren dan seperti itu juga Bubun tidak keren dengan bulu-bulu lebat yang menutupi semua tubuhnya.

Mereka bertiga berlari menuju rooftop, sesampainya disana Twins R mengaga karena rooftop sepupunya sekarang terlihat seperti peternakan kelinci. Terlalu banyak kelinci disini membuat Rian pusing melihat betapa imutnya gumpalan-gumpalan bulu yang sedari tadi melompat kesana kemari.

"Terlalu banyak Bubun Lian pucing. " Tingkahnya tidak sesuai dengan apa yang baru saja dikatakannya. Buktinya sekarang ia sudah berlari mengejar kelinci-kelinci tersebut, membuat semua kelinci berlarian ketakutan karena tingkahnya.

Hap. Sungguh malang nasib kelinci bertubuh gempal jenis French Lop berwarna abu-abu tua yang tertangkap oleh Rian.

"Hah belat cekali, becok kau haluc olahlaga bial tidak gendut ceperli ini, jangan mamam teluc, lelaki cejati halus memilik badan yang kuat cepelti Lian, " ucapnya. Rain dan Dezgar hanya mengernyit mendengar apa yang dikatakan Rian diakhir kalimatnya. Dia bilang lelaki sejati harus memilik badan yang kuat seperti dirinya? Apakah dia tidak pernah berkaca jika tubuhnya sekarang mirip seperti beruang? Dan kuat darimana? Mengangkat satu kotak penuh berisin mainan saja sudah merengek meminta bantuan, apakah itu yang disebut kuat? Batin Dezgar dan Rain.

Rian asik menggendong kelinci, membawanya berjalan-jalan berkeliling rooftop, menepuk-nepuk pantat kelinci tersebut yang terlihat seperti bayi didalam gendongan seorang bayi.

"Ahh yihat itu kecil cekali. " Rian berlari keujung rooftop untul melihat kelinci kecil dan melempar kelinci yang ada digendonganmya begitu saja. Kita doakan semoga kelinci tadi tidak mengalami stres dan besok pagi ditemukan sudah tak bernyawa karena menerima tindakan kekerasan dalam berhewan yang dilakukan oleh Rian.

Berjongkok untuk melihat kelinci yang tadi menarik perhatiannya. Ternyata ada dua kelinci berukuran mungil yang sedang dilihatnya, yang satu kelinci berwarna abu-abu dengan jenis Netherlands Dwarf dan satu lagi kelinci berwarna krem kecoklatan dengan jenis Swedish, sangat menggemaskan dengan ukuran munyilnya persis seperti adiknya, Rain.

Rian mencebik kesal saat kedua kelinci munyil itu berlari menjauhinya. Tidak mau kehilangan kelinci-kelinci kerdil itu, Rian berlari berusaha mengejar keduanya tapi kelinci tersebut terlalu lincah untuk dikejar oleh tubuh gempalnya, sangat mengesalkan persis sekali dengan adiknya itu.

Oh FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang