Oh Family
Rating : M
Warning : Typo
Family Life, Romance, Humor
Previous
Disini lain Rain sedang asik duduk bersama Lisa dipinggir kolam halaman belakang. Lisa menyisir rambut panjang anaknya itu yang tadi sempat menjadi korban jambakan dari Rian karena hanya dia yang dipinta untuk memotong rambut. Jambakan Rian tidak main main, banyak rambut Rain yang rontok akibat tragedi tadi siang itu.
" Aw mom sakit." Rain mencengkeram kuat tangan Lisa yang sedang menyisirinya.
Lisa yang dicengkeram kuat oleh putrinya itupun terkejut karena kuku tajam Rain. "Mom mau liat, " Lisa memegang telapak tangan putrinya dan melihat kuku kuku yang sudah panjang. "Mom potong oke, " ujar Lisa. Yang membuat Rain takjub adalah alat pemotong kukunya tiba-tiba muncul dari saku celana mommynya itu, seingatnya tadi mommynya hanya membawa sisir. Tanpa Rain tau, Lisa memang mempunyai kebiasaan membawa alat pemotong kuku kemana-mana bahkan saat sedang tidur sekalipun, sampai Sehun pernah tertusuk karena ingin memeluk istrinya lebih erat.
Rain hanya bisa pasrah melihat mommynya yang dengan telaten memotong kukunya. Walaupun terkadang sedikit ada unsur kekerasan seperti ditarik, ditekuk, atau kulit yang terjepit pemotong kuku.
"Nah beres, lihat sekarang lebih enak dilihat, lebih cantik, " ujar Lisa tersenyum sembari menatap kuku anaknya.
Rain menghela napas lega karena sesi pemotongan sudah selesai. Hampir sepanjang waktu tadi saat pemotongan ia menahan napasnya karena takut mengganggu konsentrasi mommynya dan ujungnya ia yang akan terkena imbasnya.
Tak lama terdengar suara nyaring dari depan rumah, bukan suara mobil karena mobil dirumah ini tidak ada satupun yang mengeluarkan suara bising. Ini suara siapa lagi jika bukan Rian. Anak itu baru datang dengan gaya baru dan menggenggam mainan baru atau kotak belanjaan berisi baju yang ia dapatkan dengan hasil menguras saldo rekening daddy nya itu, tebak Lisa dan Rain.
"LISAAAAA." Teriakan Sehun terlalu menggelegar didalam rumah yang besar, butuh tenaga untuk Sehun melakukan hal seperti ini dan hebatnya inilah aktivitas Rian setiap hari, berteriak. Lisa membelalakan matanya bukan karena teriakan Sehun yang tidak enak didengar melainkan ia mengingat sesuatu, tadi sebelum ke taman ia sempat memangga kue.
Lisa tanpa berpikir panjang langsung bangkit dari duduknya, berlari memasuki rumah dan meninggalkan Rain begitu saja.
Byuurrr. "MOMMYYYYY, " Rain berteriak saat mommynya dengan tergesa-gesa bangkit dari bangku panjang dan berlari memasuki rumah tanpa menyadari disampingnya ada anaknya yang tidak sebanding ukuran berat badannya yang terkena gaya gravitasi tinggi. Rain terjatuh ke dalam kolam ikan tanpa siapapun yang tau, kecuali...
"LAIN CEDANG APA? BELENANG DENGAN IKAN ATAU BELMAIN LUMAH-LUMAHAN? IYUH KAU JOLOK CEKALI, BALU LIAN TINGGAL CEBENTAL CUDAH SEPELTI INI, APALAGI NANTI, " ujar Rian yang berteriak-teriak sambil menatap saudarinya jijik. Tanpa berpikir panjang ia lalu masuk ke dalam rumah dan membiarkan Rain didalam kolam ikan. Mungkin Rain sedang mengadakan acara besar-besaran disana pikir Rian sehingga ia tidak ingin mengganggu acara adiknya itu, sungguh kakak yang mulia.
CHAPTER 7
Pipi Oh Pipi“DECGAAAAAAAL”. Semua orang yang ada disana menutup telinganya dengan jari telunjuk saat teriakan menggelar itu berlangsung. Siapa lagi pelakunya jika bukan Rian? Hanya dia yang selalu berteriak saat bertemu seseorang dan jangan lupakan aksen cadelnya itu warisan dari sang Dada.
Dezgar hanya tersenyum tampan menanggapi Rian, sangat keren berbeda dengan adiknya itu yang tidak bisa diam seperti anak tikus. Untung Rian tampan dan menggemaskan jadi tidak akan dipermasalahkan.
Hap, Rain memasukkan bola bekel yang tadi dipegangnya untuk menyumpal mulut kakaknya yang seperti burung beo itu. Sungguh moodnya masih belum stabil setelah insiden terjun bebas dikolam ikan kemarin sore dan sekarang ia harus dihadapkan dengan kelakuan kakaknya yang terlihat errr...
“Lain itu tidak copan,” ucap Rian dengan gerakan mirip dadanya saat sedang menasihati mereka. Setelah berhasil mengeluarkan bola bekel yang masuk sempurna didalam mulutnya itu ia mengembalikan bola tersebut ke telapak tangan Rain. “ Anggap caja ini tanda tangan dali olang tampan, cimpan baik-baik oke. Cuatu caat itu akan cangat belhalga, cucah didapat, “ ucap Rian sembari tersenyum bodoh terlihat seperti paman Chanyeol.
Rain melempar bola tersebut lalu mengelapkan telapak tangannya ke kaos yang dipakai Rian.“Menjijikkan,“ ucap Rain sambil mengedikkan bahunya jijik. Rian yang melihat itu hanya mengangkat bahunya acuh, melihat kelakuan aneh adiknya itu.
***
"Coba tebak Rain membawa siapa?" Rian dan Dezgar yang sedang asik bermain lego itupun menoleh ke arah pintu. Rain berdiri dipintu setangah tertutup, sengaja ingin menyembunyikan orang yang tadi ia maksud.
Rian memiringkan kepalanya sengaja ingin mengintip seseorang dibelakang adiknya itu. Matanya terbelalak melihat sekilas orang tersebut.
"CIKAAAAAAA, " teriak Rian melengking. Rian langsung berlari ke arah pintu tanpa menghiraukan bangun legonya yang hancur terkena tendangan kakinya.
"Aduh." Rain merengut kesal saat ia di dorong oleh kakaknya. Rian yang mendengar itu hanya menoleh sekilas dan mengangkat bahunya acuh. Urusan adiknya itu belakangan, yang lebih terpenting adalah kehadiran pujaan hatinya saat ini, itu yang selalu Rian katakan saat bertemu Jessica, anak Luhan dan Alice.
Rian langsung memeluk erat Jessica sembara menggoyang-goyangkan tubuh mereka berdua. Jessica hanya tertawa diperlakukan seperti itu oleh Rian. Ia sudah terbiasa terkena serangan kasih sayang bertubi-tubi dari kakak sepupunya itu.
"AAAAA CAYANG, LIAN LINDU CEKALIII. "
"Cika juga melindukan Lian, " ucap Jessica sembari tersenyum manis.
Dezgar hanya menggelengkan kepalanya, sudah tidak aneh dengan kelakuan dua sepupunya itu. Sedangkan Rain, ia masih merengut kesal dengan insiden tadi.
Rain berdiri dari duduknya, berjalan ke arah Jessica dan berusaha memisahkan pelukan mereka. Rian menatap Rain marah, membuka mulutnya siap melayangkan protes... "sttt diam! Jessica ayo ikut Rain, kita main rumah-rumahan. Biarkan Rian, jangan perhatikan dia. Dia terlalu genit untuk seorang lelaki tengil. "
Saat sedang asik bermain, tiba-tiba tubuh Jessica dipeluk dari samping, siapa lagi pelakunya jika bukan Rian. Rian terus saja menempel kepada Jessica, sesekali ia akan mengusel manja dan mencium pipi gadis kecil itu, tak jarang sampai menggigit gemas. Yang jadi korban hanya diam acuh, seolah tidak masalah dengan perilaku Rian. Justru yang terlihat risih ada Rain. Rain sangat risih melihat kakaknya itu terus menempeli sepupunya, terlalu manja.
TBC....
Dah lama ya ga up padahal lagi nganggur wkwk. Padahal banyak ide buat nulis cuman males buat buka wattpad gimana dong?
Aku suka loh kalo kalian rajin komen, soalnya aku suka ngereply komenan kalian, ntar makin sering stay diwp trs rajin nulis.
Stay safe jaga kesehatan🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh Family
General FictionCerita tentang keseharian keluarga cemara Oh. . . . sequel My Cold Husband