Chapter Duapuluh Satu | Sembuh Dari Luka

2K 239 11
                                    

-Special Song by Sung Hoon ft Song Jieun -Same (Secret Romance Ost)-

🖤🖤🖤

"Omo, Suzy-ya ..."

Suzy tersenyum melihat wajah terkejut ibu mertuanya. Ia dan Myungsoo baru saja tiba dan tidak memberitahukan ibu dan ayah pria itu bahwa mereka akan datang berkunjung.

"Annyeong, eomeoni," sapa Suzy, memeluk singkat tubuh Sung Ryung dan memegang tangan wanita paruh baya itu yang masih tidak menghilangkan wajah bahagianya setelah melihat dirinya.

"Kenapa kalian tidak memberitahu kami kalau kalian akan datang. Masuklah ... masuk. Aigoo ... "

Suzy hanya terkekeh kecil saat Sung Ryung menuntunnya masuk dalam rumah megah itu dengan Myungsoo dan Seokbin yang mengekor di belakang.

"Igeo. Kami membawakan sedikit bingkisan untuk eomeoni. Kuharap eomeoni menyukainya." Suzy menyodorkan paperbag di tangannya pada Sung Ryung setelah mereka duduk di sofa yang ada di ruang tamu.

"Aigoo, kedatangan dirimu saja sudah membuatku bahagia. Kau tidak perlu melakukan hal seperti ini."

"Eomma, kenapa sekarang berubah merendahkan diri? Saat aku membawa sesuatu, eomma sepertinya biasanya saja." Myungsoo menyahut dengan wajah cemberut yang dibuat-buat. Setidaknya agar Sung Ryung menerima hadiah kecil dari Suzy tanpa sungkang.

Sung Ryung mendesis dan menerima paperbag itu. Membukanya perlahan dan kemudian menatap Suzy dengan binar bahagianya. "Ini ... bagaimana kau tahu kalau eomeoni sangat menyukai guci mini dengan ukiran bambu seperti ini?" tanya Sung Ryung. Ia mengeluarkan guci kecil berwarna hijau-putih dengan ukiran daun bambu, khas budaya China.

Suzy tersenyum lega saat mengetahui bahwa Sung Ryung menyukai pemberiannya. "Aku hanya menebak saja. Saat memikirkannya, aku teringat seseorang yang juga menyukainya."

Myungsoo melirik Suzy sejenak, tangannya perlahan menggenggam tangan Suzy yang terlihat terkepal. Ia tahu orang yang dimaksud oleh Suzy.

Bae Il Sook sangat menyukai barang antik, apalagi jika itu berhubungan dengan budaya China kuno.

"Ah, benarkah? Dia pasti memiliki sifat yang tegas dan begitu menenangkan jika sudah mengenal baik."

Suzy hanya tersenyum sebagai balasannya.

🖤🖤🖤

Kim Myungsoo membuka kedua matanya yang sudah terpejam selama beberapa jam dan bahkan berhasil terlelap. Namun, suara helaan nafas dan gerakan kasur membuatnya terbangun.

Pria itu mendekatkan tubuhnya pada tubuh Suzy, memeluk pinggang ramping wanita itu dan menariknya masuk dalam dekapannya. "Kenapa kau belum tidur, hum?"

Suzy memiringkan tubuhnya menghadap ke arah Myungsoo yang kembali memejamkan matanya dan mencari posisi nyaman pada bantal. "Apakah aku membangunkanmu?"

Myungsoo menggumam pelan kemudian membuka kedua matanya. "Ada apa?"

Suzy menarik nafas lalu menghembuskannya pelan. Tangan Myungsoo yang tadi mendekapnya bergerak ke atas membelai punggungnya. "Aku tidak bisa tidur."

"Kau memikirkan sesuatu?"

"Haraeboji ... "

Myungsoo mengulas senyum tipis dan menatap wajah gelisah milik sang istri. "Kau mengkhawatirkannya?"

Suzy mengangguk pelan. "Aku juga snagat merindukannya."

"Apakah kau ingin bertemu dengannya?" Pertanyaan itu sukses membuat Suzy terdiam dan mengalihkan pandangannya menatap lengan Myungsoo.

December [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang