Chapter Sepuluh | Memilih Untuk Bersembunyi

2.6K 346 9
                                    

-Special Song by Bae Suzy - I Still Love You (Ost BIG)-

🖤🖤🖤

Suzy menutup tirai jendela dengan cepat saat mengintip Hara dan Myungsoo di depan gerbang sedang berpelukan. Seharusnya rasa cemburu itu tidak hadir, seharusnya Suzy tidak boleh sekecewa ini, seharusnya ia baik-baik saja dan memilih untuk tidak peduli, tapi mengapa begitu sangat sulit?

Suzy memejamkan kedua matanya, menghirup udara sebanyak-banyaknya karena rasa sesak di hatinya membuat Suzy sulit bernafas.

Rasanya, Suzy ingin pulang ke rumah. Bukan rumah saat ini yang ditempatinya, namun rumah orang tuanya. Ia ingin memeluk mereka dan menangis sepuas-puasnya, mengeluarkan semua rasa sakitnya, setelah itu mereka akan mengusap punggungnya dan menepuk pundaknya dengan sayang. Suzy merindukan orang tuanya sampai rasanya ingin bunuh diri saja agar bisa menyusul mereka.

Myungsoo selalu membentak dan berprasangka buruk padanya, kakeknya tidak ingin melihatnya, lalu orang tua Myungsoo jauh darinya sehungga tidak bisa berkunjung bebas di sana. Ia jadi tidak punya pelarian yang bisa ia gunakan agar tidak menjadi gila dan menagis terus-menerus. Suzy lelah hatinya terus terluka.

🖤🖤🖤

Kim Myungsoo menutup pintu setelah memasuki rumah. Ia melirik ke arah jam dinding sudah menunjukkan pukul dua dini hari kemudian mendesah pelan.

Semenjak pertemuan mereka dengan Hara, Suzy lebih banyak diam. Bahkan ketika wanita itu kesulitan untuk membuang sampah, Suzy tetap berusaha sendirian agar sampai keluar dari halaman rumah. Anehnya lagi, Suzy kini lebih banyak menghabiskan waktunya di luar rumah, padahal dulu wanita itu enggan keluar dengan alasan tidak punya tujuan karena rumah orang tua Myungsoo dan rumah kakek wanita itu jauh dari kawasan tempat tinggalnya.

Itu benar. Myungsoo sengaja mengambil jarak aman agar orang tuanya tidak mengikatnya dengan Suzy berlama-lama.

Tapi yang membuat Myungsoo tida habis pikir adalah mengapa Suzy dan Sehun semakin berani menampilkan kemesraan mereka di luar, itu bisa saja membuat orang yang mengenal Suzy sebagai istrinya bisa menimbulkan banyak perspektif dan akhirnya perkataan mereka itu akan sampai di telinga orang tuanya.

Yang paling menyebalkannya lagi jika itu terjadi, Suzy tidak akan dimarahi apalagi dituduh selingkuh, tapi Myungsoo yang akan menerima imbas kemarahan ibunya.

Myungsoo mendesah frustasi. Ia mengganti sepatunya dengan sandal rumah, kemudian memasuki rumah itu lebih dalam, tepatnya pada kamar.

Pria itu menyimpan tas kerjanya di atas sofa panjang yang ada di depan ranjang besar di mana Suzy tidur dengan nyenyak di sana. Myungsoo melirik sejenak wajah Suzy yang polos dan begitu damai sebelum akhirnya memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.

Puluhan menit kemudian, Myungsoo akhirnya keluar dengan wajah dan tubuh yang begitu segar dan harum. Handuk yang mengeringkan rambutnya lantas dibuang ke arah sofa.

Ia mendekati Suzy dengan langkah pelan, memandang wajah wanita itu sejenak sebelum akhirnya menarik selimut wanita itu yang sempat berada di bawah pusar wanita itu.

Myungsoo bersimpuh di dekat sisi ranjang itu dengan tatapan yang belum teralihkan dari wajah Suzy. Ia tidak akan menyangkal jika pesona Suzy memang lebih besar daripada Hara, ia juga tidak akan menyangkal kecantikan Suzy yang begitu natural. Dan ... Untuk perasaan yang dirasakan hatinya saat ini, Myungsoo harus menyangkal banyak fakta tentang Suzy karena ia tahu, dengan cara menyakiti Suzy dapat membuat Suzy menjauh.

Myungsoo tahu, ia pasti akan menyesali semua keputusannya. Namun, ia tidak ingin menyakiti wanita itu lebih dalam. Suzy pantas bahagia, tapi bukan dengannya.

December [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang