Chapter Limabelas | Orang Yang Kucintai

2.8K 336 26
                                    

-Special Song by K.will - Only Person (Ost Pinocchio)

🖤🖤🖤

"Tidak, Bae Suzy! Sudah kukatakan tidak." Myungsoo lantas menampik tangan Suzy dan menatap wanita itu tajam.

"Wae? Aku akan menjelaskannya pada mereka dan memberitahu mereka bahwa itu bukan kesalahanmu tapi keinginanku. Wae? Aku hanya ingin bebas, aku tidak menginginkan hal ini, Myung oppa ... "

"Bodoh! Jika memang kau ingin hidup bahagia, kau bisa mencari pria lain agar bisa menemanimu di sini, yang terpenting jangan keluar dari rumah ini. Memang kau akan ke mana jika kita bercerai? Rumah orang tuaku? Kau tidak malu, hah?!"

"Oppa ... "

"Cari pria yang bisa membahagiakanmu lebih dulu lalu kau bisa pergi dari rumah ini dan aku akan menceraikanmu."

"Tapi oppa, bagaimana bisa aku mencari pria lain sedang seluruh hatiku sudah kuserahkan padamu ... Semua harapanku sudah kugantungkan padamu. Bagaimana bisa aku melakukan itu sedang  sekarang aku memilih terluka berkali-kali di rumah ini."

Myungsoo bungkam seketika. Perasaan sial ini membuatnya tidak bisa berkutik apalagi saat ia melihat di sudut matanya bagaimana cair bening di pipi wanita itu dengan kurang ajarnya turun dan mengalir. Ia lantas mengumpat karena tidak bisa menahan dirinya agar hatinya tidak terketuk dan luluh dengan kerapuhan wanita itu.

Myungsoo menarik tangan Suzy tanpa aba-aba hingga wanita itu menabrak dada bidangnya dan terkejut. Myungsoo menatap lurus mata hazel yang berembun itu sedang menatapnya, berusaha menyelami bagaimana coklatnya netra indah itu dan menikmatinya. Rasanya seperti ada ribuan kupu-kupu yang menggelitik perutnya dan sesuatu hal yang besar mendorongnya untuk melakukan sesuatu. "Aku berusaha untuk menahan semuanya, aku berusaha untuk menjadi seorang pria pecundang, Zy ... Tapi mengapa kau selalu membuatku menjilat ludahku sendiri?"

Suzy yang masih tersedu-sedu tidak mengeluarkan suara, ia hanya diam membeku dalam dekapan pria itu yang tiba-tiba.

"Aku berusaha mendorongmu bukan karena aku membencimu, Hara mengincarmu karena kesalahan ini. Sialnya, aku tidak bisa membiarkanmu menjauh sekalipun aku ingin." Myungsoo menyentuh pipi Suzy, menghapus jejak air mata itu kemudian mengecup pipi basah itu dengan penuh kelembutan, seolah menyalurkan perasaannya yang sudah lama terpendam.

Suzy yang kaku hanya bisa memejamkan kedua matanya saat Myungsoo sudah menempelkan kening pria itu pada keningnya. Ini apa? Apa maksud perkataan dan sikap ini? Apakah Myungsoo menyukainya?

Pikiran itu bergelut dan seolah memaksa Suzy untuk berpikir keras dengan semua yang terjadi sekarang, namun sialnya ia tidak bisa berpikir dengan baik dalam keadaan seperti ini. Mengapa berubah tidak seperti rencana awalnya?

"Kau pikir ini tidak sakit untukku juga? Aku berjuang untukmu agar Hara tidak menyakitimu, aku berkali-kali mengutuk diriku karena terus menyakitimu, aku terus membuat diriku menyesal karena mengatakan hal yang tak kuinginkan, tapi sekarang kau berniat pergi disaat aku berusaha menjagamu ... Aku melihat bagaimana hatimu, melihat kerapuhan dan kesakitanmu dan ... aku menyesal telah melakukan banyak kesalahan dan luka yang sama di hatimu."

Pengakuan dari pria itu tidak membuat Suzy mengeluarkan suara lagi. Wanita itu hanya diam dan membeku di tempat karena merasa tidak percaya dengan perkataan pria itu.

Myungsoo membuka kedua matanya perlahan, menjauhkan keningnya dari kening Suzy dan masih memeluk setengah pinggang istrinya. "Apakah ... aku menjadi pria egois jika kukatakan tetaplah tinggal di rumah ini bersamaku?"

Suzy mengerjap pelan, membalas tatapan Myungsoo yang meneduhkan dan begitu lelah. Ada rasa cemas dan takut kehilangan yang sedikit terpancar di bola mata hitam itu, membuat Suzy bertanya dalam hati, "apakah ini pertanda bahwa Myungsoo mencintaiku? Dia membalas perasaanku?"

"Apakah kau mencintaku?" tanya Suzy.

Myungsoo mengangguk kepala dengan pelan. "Hm, aku mencintaimu."

Suzy masih menatap mata tajam itu, berusaha mencari celah untuk melihat kebohongan di mata itu, namun yang ia dapat hanyalah tatapan mengenaskan dan meneduhkan di sana, seolah-olah memberitahu Suzy untuk tidak pergi dan tetap bersama pria itu.

Myungsoo membalas tatapan istrinya, perlahan mengangkat tangan kirinya untuk menangkup pipi Suzy, membelainya pelan dan penuh kasih sayang. Wajahnya perlahan mendekat dengan jemarinya yang turun ke bawah dagu Suzy dan mengangkatnya sedikit, matanya sesekali memandang bibir pucat itu lalu kembali menatap netra coklat yang selalu mengeluarkan air mata untuknya.

Myungsoo memejamkan kedua matanya saat berhasil menempelkan bibir tipisnya pada bibir Suzy yang kaku dan sedikit bergetar. Ia tahu, Suzy terkejut dengan aksinya saat ini tapi jika menarik diri dan menjauh akan percuma karena Myungsoo merasa bibir kenyal miliki Suzy terasa seperti permen kenyal yang begitu manis.

Dengan pelan, Myungsoo membuka mulutnya untuk melumat bibir wanita itu. Suzy bereaksi dengan kedua tangan yang langsung meremas baju lengan pria itu dan mengerjap setiap Myungsoo menggerakkan bibir, menggodanya untuk membalas ciuman itu.

Suzy merasa seperti tersengat listrik ketika Myungsoo berusaha memaksanya untuk membuka mulut. Suzy lagi-lagi mengerjap. Ia tidak handal dalam berciuman karena ini adalah ciuman pertamanya, jadi saat Myungsoo terus memaksanya membuka mulut, Suzy hanya pasrah meskipun kaku dan ikut memejamkan kedua matanya saat ia merasa terbawa suasana.

Semurahan inikah hatinya pada pria itu sampai begitu cepatnya luluh hanya karena ungkapan hati Myungsoo dan ciuman hangat itu? Suzy tidak tahu, apakah ungkapan Myungsoo tadi benar-benar tulus atau hanyalah permainan pria itu. Tapi, untuk sekarang, Suzy tidak ingin berpikir banyak karena momen seperti ini tidak akan terjadi lagi ke depannya setelah Myungsoo menceraikannya.

Tapi, benarkah Myungsoo akan menceraikan dan meninggalkannya setelah memberikan harapan untuknya?

🖤🖤🖤

Suzy menyerngit ketika merasakan sesuatu yang sedikit berat melilit pinggangnya. Ia berusaha untuk membalikkan tubuhnya namun sesuatu yang memililitnya itu masih ada.

Karena merasa aneh, Suzy membuka kedua matanya perlahan untuk melihat benda yang memililit pinggangnya. Kerutan samar di keningnya seketika tergambar saat melihat tangan seseorang sedang memeluknya, kepalanya langsung tertoleh mengikuti tangan itu dan langsung mengerjap saat melihat wajah damai milik pria itu. "Myu ... Myungsoo ... "

Myungsoo menggeliat pelan, tangannya yang memeluk pinggang Suzy dipererat dan menarik tubuh wanitanya masuk dalam dekapannya. Myungsoo menurunkan sedikit kepalanya, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Suzy, mengecup singkat leher putih itu dan tidur.

Sedang Suzy hanya terpaku dan tidak bergerak sama sekali. Matanya terus mengerjap dan bergerak liar menatap langit-langit kamar, berusaha mencerna keadaan pagi harinya yang tidak biasa ini. Myungsoo berada di ranjang yang sama dengannya, memeluknya, dan menciumnya. Itu benar-benar sesuatu yang sangat tidak biasa untuk Suzy.

Apa yang terjadi semalam?

Suzy meraba tangannya, bahunya, lalu turun memegang perutnya. Saat menggerakkan kakinya, ia meringis merasakan nyeri di area sensitifnya.

Mereka melakukannya semalam? Benarkah?

Suzy membuka mulutnya karena merasa tidak percaya. Ia menggerakkan lehernya ke samping, matanya membulat saat pakaian yang ia rasa adalah pakaiannya sudah berserakan di lantai bersama dengan dalamannya. Oh, tidak. Mereka benar-benar melakukannya.

Suzy menutup wajahnya dengan tangan satunya yang bebas dari pelukan Myungsoo. Ia malu, sungguh. Wajahnya sudah merona karena mengungat kejadian semalam. Suzy tidak akan mungkin melupakan malam hebat itu, sampai kapanpun. "Senang karena bisa memilikimu ... "

To be continued

Yaampun🙄😱
Apa ini? Apa ini? Ngaco banget ya aku buat adegan seperti ini🤣 ini sudah detik-detik chapter ending. Pasti udah ketebak bakal punya ending apa untuk December🤭

December [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang