Chapter Delapanbelas | Dua Pria, Dua Wanita

2.3K 277 16
                                    

-Special song by Hana (gugudan) - Falling Down (Ost Touch My Heart)-

🖤🖤🖤

"Shireo!" tolak Myungsoo dan Sehun serentak saat Suzy mengatakan bahwa Sehun dan wanita bernama Yoo Ah Rim diperbolehkan untuk bermalam di rumah mereka.

Ayolah, pria mana juga yang akan menerima jika satu atap dengan rival mereka?

Myungsoo yang sudah berhasil mendapatkan hati Suzy dan tidak menginginkan wanita itu pergi dari sisinya tentu merasa keberatan jika satu atap dengan Sehun yang notabenenya berniat merebut Suzy darinya. Yang benar saja!

Jika sampai itu terjadi, Myungsoo tidak akan segan menghabisi Sehun di tempat saat itu juga.

Lain halnya dengan Sehun. Meskipun harga dirinya sudah terluka karena Suzy terus menolak dirinya, tapi untuk satu atap dengan seorang Kim Myungsoo yang notabene suami sah dari Suzy membuatnya meradang.

Sehun mana mungkin harus menerima jika satu atap dengan rivalnya dalam menggapai hati Suzy. Yaah, walaupun nyatanya sekarang ia sepertinya tidak memiliki celah untuk berada di tengah-tengah suami-istri itu.

Suzy dan Ah Rim yang sejak tadi berdiri di hadapan dua pria yang saling berjauhan di sofa itu hanya memandang mereka dengan kerutan samar dan kebingungan.

"Waeyo? Ini sudah larut malam dan sekarang sedang turun salju. Tidak mungkin bagimu untuk membawa seorang wanita keluar dengan keadaan seperti ini, bukan?" tanya Suzy pada Sehun, dengan melirik Ah Rim yang sudah mengganti pakaian dengan memakai pakaian milik Suzy.

Di perjalanan, Myungsoo sempat ingin menurunkan Sehun dan Ah Rim di halte bus, namun karena sudah larut malam dan cuaca dingin dimalam hari, Suzy meminta kepada suaminya untuk mengizinkan mereka tinggal sementara di rumah sampai menunggu salju berhenti turun, tapi sepertinya cuaca malam ini memang tidak mendukung.

"Tapi ... tidak apa-apa jika wanita itu yang tinggal di sini karena dia tidak bisa pergi ke manapun. Oh Sehun? Oh ayolah, dia bisa mengurusi dirinya sendiri."

Sehun mendelik dengan wajah sinisnya. Mana Kim Myungsoo yang sejak dulu seolah tidak peduli jika ia selalu mengejar Suzy? Pecundang yang handal memang. "Yaa! Kau pikir aku senang tinggal di rumah ini yang bahkan sudah penuh dengan nafasmu ini? Aku juga akan pulang."

"Ya sudah! Sana, pulang saja dan jangan pernah kembali!"

"Hentikan!" pekik Suzy pada dua pria itu. Dengan suara sedikit keras mampu membuat dua pria itu langsung terdiam, bahkan Ah Rim yang sejak tadi diam langsung memasang wajah terkejut karena mendengar pekikan tanpa aba-aba di sampingnya. "Kalau kalian masih ingin beradu mulut, lebih baik kalian berdua saja yang pergi dari sini!"

"Bae Suzy, aku suamimu! Sehun saja yang seharusnya kau usir dari rumah kita ini," timpal Myungsoo tak terima.

Sehun lagi-lagi mendelik kesal. Ia tidak tahu harus membalas Suzy dengan kalimat apa karena ia bukan siapa-siapanya wanita itu. Ia benci keadaan seperti ini.

"Tidak! Kalian berdua yang keluar dari rumah ini jika kalian masih ingin bertengkar!"

Ah Rim meringis pelan melihat tampang memelas dari dua pria itu. Lucu tapi kasihan juga, itu membuat Ah Rim memberanikan diri untuk mendekati wanita di sampingnya. "Eonnie, aku bisa pergi sekarang, kau tidak perlu cemas."

Suzy menoleh. "Andwae! Kau itu seorang wanita dan kau hidup seorang diri di Seoul tanpa siapapun yang kau kenal di sini. Jadi, lebih baik kau tinggal untuk sementara waktu di rumah ini sampai kau bisa menghubungi keluargamu di Gwangju."

December [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang