Epilog

66.5K 2.5K 167
                                        

Jreng..jreng..jreng

Tidurlah..selamat malam..lupakan sajalah aku

Mimpilah dalam tidurmu..bersama bintaaang..ooo..ooohh

Ya Tuhan.. ingin rasanya aku berteriak.. Di saat aku lagi menahan rasa sakit karena kontraksi, mereka malah asik bermain gitar, mana nyanyinya lagu galau terus. Dasar geng jomblo!!

"Sakit banget Sayang?"

Aku hanya bisa mengangguk, Kak Iky terus memegang tanganku. Dia tidak pernah meninggalkan aku sendiri. Sudah 24 Jam lebih aku merasakan sakit dan si bayi ini belum ada tanda-tanda ingin keluar melihat Bundanya yang manis ini.

"Baca terus apa yang kamu bisa Syif, sabar ya!" Ucap Bunda Biya sambil mengelus punggungku.

"Iya Bunda." Jawabku lirih.

Aku terus beristighfar dan berdzikir apapun yang aku bisa, pasrah pada Allah berdoa agar segera melewati masa sulit ini dan segera dapat menimang bayi hebat ini.

Saat ini di kamar inap ku sedang ramai, siang tadi keluarga Bandung datang jadilah semua keluarga besar ku berkumpul untuk memberi doa dan dukungan padaku yang akan melahirkan.

Aku berdiri dan berjalan pelan-pelan di dampingi Kak Iky mengintari tempat tidurku berulang kali sesuai anjuran dokter agar pembukaannya lebih cepat bertambah.

Jreng..jreng..jreng

Pergilah kasih kejarlah keinginamu
Selagi masih ada waktu...

Nazril kembali memetik gitarnya dan bernyanyi, berisik sih tapi enggak tau kenapa malah membuat aku sedikit lebih rilex dan tidak tegang memikirkan persalinan ini.

"Bukan begitu Ril! Nih aku kasih tahu lirik yang lagi hits." Arkan tak mau kalah, mengambil gitar dari Nazril .

Pergilah kasih kejarlah selingkuhanmu, selagi masih ada nyawamu!

Astaga para jomblo dengan galau kronis, dari mana mereka dapat lirik itu?

"Lha itu sih derita Abang ditinggal selingkuh, makanya jadi orang jangan kaya kulkas dua pintu, dingin sama wanita." Omel Nazril pada Arkan dan berakhir mereka bergulat seperti biasa.

Para orang tua sudah sangat bosan melihat bocah-bocah itu. Untung berkurang satu komunitas mereka. Mas Abimana akhirnya bertemu dengan jodohnya jadi sekarang dia lebih kalem tapi tentu saja saat ada istrinya, kalau tidak dia akan dengan puas meledek dua sejoli yang masih jomblo itu.

"Halah kalian sama-sama jomblo, sini Abang kasih lagi spesial untuk kalian. Adik-adikku tercinta."

Kak Iky ikut bergabung dengan yang lain setelah menggendongku ke tempat tidur. Dan saat ini aku ditemani bunda dan mama.

Kak Iky mengambil alih gitar lalu memulai aksinya.

Jreng..jreng

Saiki malem minggu

Wayahe jomblo turu

Rasah metu-metu

Mundak ngenes atimu.

Masyaallah lagu dari planet mana itu? Pasti burung hantu dapat dari aplikasi yang akhir-akhir ini sering dia tonton. Dia terus bernyanyi sambil tertawa, sedangkan dua jomblo itu dengan fasih memaki-maki Kak Iky, tapi masih lebih fasih aku sih.

Tiba-tiba aku merasakan kontraksi hebat, kayaknya bayi hebat ini langsung bereaksi dengar suara abinya. Kak Iky langsung berlari ke sampingku setelah memanggil bidan jaga.

3. Gus Dokterku (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang