Part 2🍁- Gara-gara Handphon

26 6 0
                                    

Raisa duduk di taman belakang kampus sedang mengobati lukanya. Sesekali dia meringis kesakitan menahan perihnya yang ia rasakan.

"Dasar. Udah nabrak-nabrak nyalahin gue lagi. Jelas-jelas dia yang salah. Kan gue yang kena korban semuanya. Tugasnya berantakan jari tangan kanan gue terluka, terus gue kerjanya gimana dong. Dasar cowok sialan !"

"Raisa !"

Seseorang membuatnya menoleh kebelakang. Memastikan siapa yang telah memanggil namanya. Ternyata Dinda. Dan dia berjalan mendekati Raisa yang tengah duduk.

"Lo kemana ajah. Tadi pas selesai penampilan UKM Seni Bela Diri gue pergi, dan ngeliat Bu Lisa pergi. Tugasnya udah lo kasihkan ?"

"Udah berantakan Din, nggak mungkin gue kasihkan ke Bu Lisa."

"Nggak mungkin gimana maksud lo Ra ?"

Rasia mengarahkan pandangan Dinda ke kardus yang isinya pecahan kaca. Dindapun mengalihkan pandangannya lalu memastikannya.

"Ya ampun Ra, kok bisa jadi begini ".

"Itu gara-gara cowok sialan. Semuanya jadi begini ".

"Cowok sialan ? Siapa maksud lo ? Eh, itu tangan lo kenapa kok jari telunjuknya di perban-perban kek gitu ?".

"Gue nggak kenapa-kenapa kok. Tadi cuma ketusuk kaca waktu mberisan pecahan kacanya. Udah gue baik-baik aja kok ".

"Beneran ? Nggak infeksi atau gimana ?"

Raisa mengangguk.
"Eh, itu acaranya udah selesai ?"

"Sebenarnya sih belum. Tapi cowok TOP itu udah tampil jadi sebagian pada bubar. Eh, Ra makan yu udah siang nih ".

Raisa menilik jam tangannya.

"Nggak bisa kayaknya deh Din. Bentar lagi gue harus kerja. Lo makan sendiri ajah nggak apa-apa kan ?"

"Um. Iya deh nggak apa-apa. Tapi lo yakin nggak akan kesusahan sama jari lo itu ?"

"Udah gue yakin kok. Cuma luka kecil gini ".

"Ya udah gue cabut yah. Ati-ati. Oh iya, itu pecahan kacanya gimana ?"

"Lo bawa bisa nggak ?"

"Bisa kok. Ya udah gue cabut yah. Bye ".

Dinda beranjak pergi meninggalkan Raisa. Setelah membereskan kotak P3K-nya Raisa jug pun pergi meninggalkan taman belakang kampus.

Raisa menunggu bus di halte. Sebuah mobil berhenti di depannya dan membuat ia mengalihkan pandangannya ke pengendara mobil tersebut. Raisa tercengang dengan pengemudinya. Pengemudi tersebut menatap Raisa tajam. Raisapun balik menatapnya tajam.

"Eh,.. . Aish !"

Belum sempat Raisa mengata-ngati cowok yang membuatnya kesal hari ini, tetapi dia malah pergi meninggalkannya.

"Maksudnya apa coba. Nyebelin banget sih !".

Karena bus yang di tunggunya sudah datang, iapun mengahiri kekesalannya dan naik ke bus.

🍁🍁🍁

Dinda sedang mengalihkan dunianya ke akun sosial media.Tiba-tiba ia mendapatkan chat dari Bu Lisa.

Dinda tugasnya mana kok tadi nggak di kasih ke Ibu ?

Maaf bu, tadi udah mau di
Kasih ke ibu. Tapi ada kecelakaaan
Kecil, dan kacanya pecah.

Save MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang