Part 7🍁-Perhatian Arga

13 3 0
                                    

Raisa sudah membersihkan badannya. Ia sangat merasa segar sekarang setelah berlarian tadi. Raisa juga sedah mengenakan baju yang di pilihnya dari lemari ibu Arga. Terasa nyaman baginya. Ia mencopot handuk yang membungkus rambutnya di kepala.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka. Reflek, Raisa langsung menoleh ke arahnya. Di lihatnya Arga yang membuka pintu tersebut.

Arga melihat Raisa yang mematung berdiri di depan kaca. Rambutnya masih berantakan. Dia habis keramas dan belum sisiran. Wajahnya terlihat segar. Dan, baju yang di pakainya. Dia mirip sekali dengan pemilik baju itu. Pas dan cantik.

"Bisa nggak lo ketuk pintu dulu ?". Ucap Raisa yang agak sedikit kesal.
Dan memecahkan perhatian Arga darinya.

"Lagian ini rumah gue. Bebas dong ".

"Iya. Gue juga tau kalo ini rumah lo. Tapikan seenggaknya lo ketuk pintu dulu kek a..".
Belum sempat Raisa menyelesaikan omongannya, Arga langsung mengetuk papan pintu yang ada di sampingnya.

"Tok.tok.tok"

"Udah ?". Tanya Arga.

"Ishh. Terserah lo ajah deh Ga !".
Seru Raisa. Lalu mengambil sisir yang ada di depan kaca dan mulai menyisir rambutnya.

Arga yang masih di ambang pintu tersenyum tipis. Merasa dirinya menang.

"Buruan turun ke bawah. Makanan udah siap ".

Sambil menyelesaikan sisirannya. Raisa berfikir. Makan di bawah, pasti semua teman-temannya ada di sana. Mana semuanya laki-laki dan dia cewe sendiri. Malu lah.

"Lo mau makan nggak ?". Lanjut Arga.

"Gue mau. Tapi, disanakan cowo semua dan gue cewe sendiri. Gue...gue malu Ga ". Jawab Raisa.

"Udah nggak usah malu-maluan segala. Biasanya juga malu-maluin. Ayo turun bareng gue ".

Raisapun menurutinya. Mereka berjalan turun ke bawah. Raisa berjalan di belakang Arga.

Benar dugaan Raisa. Mereka sangat banyak. Mungkin ada 20 orang lebih. Semuanya menatap ke arah tangga. Memperhatikan Arga dan Raisa yang sedang turun ke bawah. Merasa di perhatikan oleh orang banyak, Raisa langsung menunduk menyembunyikan rasa malunya.

"Wah boss. Sejak kapan lo punya bidadari di rumah ini ". Cetetuk salah satu dari mereka.

"Boss. Kalian cocok deh. Bak pangeran dan tuan putri ". Sambung yang lain. Yang diiringi ledekan ketawa dari mereka.

"Brisik kalian !". Seru Arga yang sudah ada di bawah.

Arga lalu mengambil dua mangkuk spageti. Dan memberikannya ke Raisa yang ada di belakangnya. Lalu mengambil dua botol air.

"Ikut gue ". Ajak Arga ke Raisa.

Arga mengajak Raisa makan di taman belakang rumah. Mereka berjalan keluar.

"Duduk ". Pinta Arga. Arga juga duduk berseberang di hadapan Raisa.

"Mana punya gue ?". Tanya Arga.
Raisa langsung memeberikan semangkuk spageti ke hadapan Arga.

Mereka terlelap oleh hidangan yang sedang mereka makan.

Selama makan tidak ada perbincangan sama sekali sampai selesai.

"Lo ada tugas kuliah nggak ?". Tanya Arga.

"Nggak. Eh ada ?".

"Apa ?".

"Lukisan gue yang terbuat dari kaca". Jawabnya menyindir.

Arga hanya meliriknya. Lalu pergi membawa dua mangkuk yang sudah kosong.

Save MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang