Part 6🍁- Pertemuan Kembali

20 8 0
                                    

Raisa terus mengikuti langkah Arga semakin cepat dan cepat. Ingin sekali Raisa melepaskan tangannya. Tetapi pegangannya terlalu kuat. Lebih kuat dari kemarin ketika Raisa di paksa untuk masuk ke mobilnya.

"Sebenarnya ada apa ?!, kenapa lo bawa gue lari-lari kaya gini ?". Teriak Raisa sambil terus berlari.

"Seberapa kuat lo berlari ?". Balik Arga. Sambil terus mengarah pandangannya ke depan tanpa menoleh ke Raisa.

"Gue nggak tau. Tapi waktu kecil gue pernah lari sampai 5 KM ".

"Kalo lo pengin selamat. Terus berlari".

Raisa tidak memahami apa perkataannya. Raisa hendak menoleh ke belakang. Tetapi di cegat terlebih dahulu oleh Arga.

"Jangan menoleh kebelakang. Terus fokus ke depan !". Pinta Arga.

Raisapun menurutinya. Sejauh ini dia masih kuat berlari.

Mereka terus berlari dan berlari. Semakin cepat dan cepat. Para gengster itu terus mengejarnya. Bahkan yang awalnya cuma dua orang sekarang semakin banyak.

Raisa terus mengimbangi langkah Arga. Dia juga harus melompati beberapa benda yang menghalangi jalan mereka. Berbelok tajam. Dan terkadang mereka juga menabrak orang, tetapi tidak di hiraukan oleh Arga.

Arga juga sempat menjatuhkan keranjang-keranjang, ataupun benda-benda yang ada di sekitar jalanan untuk memperlambat para gengster itu. Kemudian terdengar Arga sedang berbicara.

"Lo di mana To ? Jemput gue di deket. Perempatan kota. Cepetan gengster itu ngejar-ngejar gue ".

"...."

"Oke ".

'Apa ?! Gengster jadi dari tadi mereka di kejar-kejar oleh gengster'. Pikir Raisa. Memang terdengar suara gemuruh di belakang. Tetapi Raisa tidak bisa melihatnya.

Raisa teringat akan masa kecilnya ketika ia berlari secepat dan sejauh mungkin agar tidak ketahuan oleh paman dan bibinya. Tetapi itu dulu. Raisa sudah sangat capek.

"Gue udah capek banget. Nafas gue udah mau putus ".

"Bentar lagi nyampe. Sabar. Ayo lo pasti kuat. Kan lo pernah lari 5 KM "

"Itu kan dulu. Berbeda dengan sekarang ".

"Bentar lagi. Beneran. Lo nggak mau terbunuh oleh para gengster itu kan ?".

"Baiklah ".
Raisapun mencoba sekuat tenaga yang tersisa.

Mereka memasuki perempatan jalan. Sebuah mobil menghampiri mereka. Kemudian seorang laki-laki muncul dari balik kaca pengemudi mobil tersebut.

"Masuk !". Pintanya.

Arga dan Raisapun masuk ke dalam. Ada dua orang di kursi depan. Dan dengan cepat mobil tersebut melaju dengan sangat kencang.

Raisa menoleh ke belakang. Ternyata benar mereka sangat banyak.

Arga dan Raisa menyandarkan tubuhnya ke kursi mobil sambil menetralkan detak jantung mereka yang suda naik turun tidak beraturan.

Setelah jauh dari tempat tadi laju mobilnya mengurangi. Lebih santai dari yang tadi. Tanpa di sadari tangan Arga dan Raisa masih menyatu. Teman Arga atau yang bernama Gilang yang duduk di depan melihatnya dari kaca mobil. Dito yang mengemudi pun juga melihatnya. Lalu mereka tertawa kecil.

"Ekhem. Ga kita udah aman kali. Tuh tangan masih nyaman ajah tetep nyatu terus ". Sindir Gilang yang di ikuti ketawa kecilnya.

Mendengar kata-kata yang di ucapkan gilang. Arga dan Raisa reflek memisahkan tangan mereka. Sejenak mereka saling menatap lalu membung muka keluar jendela mobil.

Save MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang