Tasya Ferlyn

31 4 1
                                    

*******
Mereka sudah sampai dirumah Tasya,dan ternyata rumah Tasya dan Nayna itu tetanggan hanya beda berapa rumah namun satu komplek.

"Ini rumah kamu sya?"tanya Jefran kagum.

"Iya,ini rumah gue,emang kenapa Jef?"balas Tasya.

"Ga kok,cuman kagum aja gitu,minimalis rapi,tingkat dua pula, pasti kamu nyaman!"sahut Jefran kagum.

"Iya dong,tapi ga seenak kamu,pastinya rumah kamu gede ya ga nay?"ujar Tasya menanyakan Nayna.

"Bener tuh!"sahut nayna.

"Udah yuk sya,pulang"ujar nayna membuka pintu mobil.

"Loh,kalian...?"

"Iya,,kami tetanggan hehe."

Tasya dan Nayna pun keluar,sedangkan Jefran memutar roda setirnya dan menekan klakson nya sebagai tanda sampai jumpa kepada mereka.

******
Di perjalanan Jefran terus memikirkan apa yang Tasya maksud itu? Setaunya Bu Veronica arneta adalah teman mamanya.

15 Menit Kemudian...

Jefran sudah sampai rumah dan membuka pintu,tidak ada siapapun dirumahnya sunyi..

"Mah?...Bi...?"

Namun tidak ada siapapun yang menjawab.

Tiba-tiba...

"Loh,jef kamu kok baru pulang? Mama tungguin dari tadi,kamu mau ngulang sifat lama kamu ya? Nongkrong-nongkrong di  cafe ga jelas.. iya?"tanya Bu Kirana sembari mengatupkan lengannya.

"Em...enggak kok mah,aku tadi habis anterin temen,rumahnya lumayan jauh,macet pula tau sendiri Jakarta itu gimana kan?"sahut Jefran.

"Em, yasudah ganti baju sana, habis itu terserah kamu mau keluyuran kemana kek"ujar Bu Kirana yang langsung meninggalkan Jefran menuju ruang keluarga.

"Iya mah"sahut Jefran.

Jefran pun menaiki anak tangga dirumahnya yang berkelok itu,layaknya rumah sinetron,megah dan besar.

"Gue harus nanyain,apakah bener Bu Veronica itu orangnya kayak gitu?"batin Jefran.

******

Jefran menuruni anak tangga dengan santuy,ia langsung menuju ruang makan seperti orang yang sangat kelaparan.

Semua lauk sudah tersedia,dia langsung mengambil nasi dan mengambil semua lauk yang ada dihadapannya.

"Jef,kamu lapar ya? Pasti tadi ga istirahat kan? Mamah tau biasanya kamu itu makan nya sore pukul 5 tepat,sekarang baru pukul 3."ujar Bu Kirana tersenyum manis melihat kelakuan anak semata wayangnya itu.

"Ga kok mah,udahlah Jefran mau abisin ini,nanti Jefran mau tanya something sama mama."ujar Jefran yang langsung meneguk jus yang telah dibuat Bi Arin.

"Tanya? Something? Jarang-jarang kamu nanya something sama mama,pasti ada sesuatu nih!"balas Bu Kirana tersenyum menggoyangkan jari telunjuknya ke arah Jefran.

"Hm.."

5 menit kemudian...
Di Ruang keluarga.

"Udah makannya?"

"Udah dong mah,Jefran mau tanya something sama mamah,Tante Veronica Arneta itu,temennya mamah kan?"tanya Jefran duduk bersila diatas sofa lembut miliknya.

"Iya , Veronika itu temen mamah,emangnya kenapa?"tanya Bu Kirana.

"Dia baik ga mah?"tanya Jefran keterusan.

"Cukup baik sih,kalo bagi mamah,kenapa kamu suka ya sama anaknya sih Bianca itu?"balas Bu Kirana dengan muka agak kesal.

"Loh,engga kok mah,emangnya kenapa kalo Jefran suka,mamah ga setuju?"sambung Jefran mengerutkan dahinya.

"Pokoknya,awas ya kalo kamu suka sama anaknya itu!"ujar Bu kirana meninggalkan Jefran di ruang keluarga.

"Loh..loh mah kok pergi sih?"ujar Jefran bernada sedikit keras memanggil mamahnya itu.

"Udah ah,mamah males"sahut Bu Kirana.

"Mamah kenapa ya? Kok gitu sih?"batin Jefran heran.

Jefran pun meninggalkan ruang keluarga dan menuju tangga untuk ke kamarnya.

Dikamar Jefran..

"Ting."

"Ting."

"Ting."

"Aduh,notip siapa sih,hobi banget"ujar Jefran yang kesal terhadap handphone nya yang terus mengeluarkan nada notifikasi nya itu.

Ternyata itu adalah chat WhatsApp dari Tasya.

"Jef, gimana, udah makan?"

"P"

"P"

"Udah kok,kenapa kamu tiba-tiba nanyain,biasanya juga enggak"

"Enggak kok Jef...em,kamu beneran suka yah sama Bianca?"

"Gimana ya? Gue tuh sebenarnya suka sih,tapi semenjak pertama kali gue saling berkomunikasi sama dia,rasanya dia itu ga banget jadi jodoh gue."

"Oh,tapi... Gue.."

"Tapi apa sya?"

"Tapi kamu kalo suka sama Bianca,yah langsung aja tembak!"

"Aku.."

Seketika Tasya offline entah kenapa.

"Loh,Tasya kok tiba-tiba offline?"

Di rumah tasya....

Mata Tasya terus berkaca-kaca melihat chattingan Jefran itu namun ia mematikan data selulernya.

"Gue tuh sebenarnya suka Jef sama lo!"tapi kenapa Lo ga peka sih?! Kenapa Lo lebih memilih Bianca yang ga pernah mentingin Lo,toh dia juga udah punya Fano!"batin Tasya yang air matanya perlahan-lahan menetes tanpa ia sadari.

Tiba-tiba..

"Tasya? Kamu kenapa nak?"tanya Bu Anita Feranda yang berperawakan 40tahunan itu.

"Em,enggak kok mah,Tasya cuma kelilipan aja"sahut Tasya menghapus air matanya.

"Udahlah ya,kamu ga usah bohong sama mamah,mamah tau siapa kamu!"balas Bu Anita.

"Beneran kok mah,Tasya gapapa"ujar Tasya mengulang perkataannya.

"Yasudah,awas ya kalo kamu nyembunyiin sesuatu dari mamah!"ujar Bu Anita yang langsung menutup pintu kamar Tasya.

"Untung aja"pungkas Tasya.

Jangan lupa vote and komen readers, komen y aja gpp kok :)

Stay tuned next part!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mungkin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang