Chapter 4 Part A : Mimpi atau Nyata?

347 37 8
                                    

"Rin! Bangun!" Hah! Buku dan meja?
Tempat ini kan... kamarku!

Aku mencubit pipi kananku. "Aish!"

Ini bukan mimpi?! Aku benar-benar balik ke duniaku?!

"Rin?" Miku-nee? Aku langsung berdiri dan menoleh ke belakang.
Miku-nee berdiri disana dengan ekspresi bingung terpampang di wajahnya.

Kupeluk Miku-nee seraya berbisik pelan padanya, "Miku-nee..."

Miku-nee membalas pelukanku, membelai-belai rambutku. "Ada apa Rin? Kamu habis mimpi buruk?"

Tidak. Kejadian yang ada di dunia otome itu nyata. Untunglah aku kembali sebelum bertemu dengan Len lagi.

Tunggu...  aku melepaskan pelukanku, menggerakkan sepasang tangan dan kakiku.

"Miku-nee, bukankah aku mengalami kecelakaan?" Seharusnya kan ada satu atau dua bagian tubuhku yang patah....

Miku-nee sedikit memiringkan kepalanya seraya menyentuh pipi kanannya. "Kecelakaan?"

"Masa Miku-nee lupa. Aku kan ditabrak mobil pas jemput Miku-nee yang mabuk berat." Aku saja masih ingat rasa sakitnya terpental.

Miku-nee mengerutkan alisnya. "Kapan aku mabuk? Hari ini aku langsung pulang ke rumah kok. Dari aku pulang, kamu sudah belajar di dalam kamar sampai ketiduran. Ini aja aku membangunkamu untuk makan malam."

"Aku gatau kapan tapi aku beneran mengalami kecelakaan!" Apa perlu kujelaskan bagaimana rasanya melayang?

"Kamu baik-baik saja Rin. Kecelakaan itu cuman mimpi burukmu." Tidak. Rasa sakitnya begitu nyata.

Apa mungkin... kecelakaan serta dunia otome itu hanya bangkai tidur? Atau... aku yang kembali ke duniaku ini hanya bunga tidur?

"Auh." Aku spontan menghempaskan tangan Miku-nee dari pipiku.

Miku-nee tersenyum simpul, mengelus pipiku yang tadi dicubitnya. "Lihat? Kamu merasakan sakitnya, kan? Ini dunia nyata Rin."

"Tapi-"
Kalau dipikir-pikir, tidak ada gunanya aku memperdebatkan hal ini. Mau mimpi atau nyata kan tak masalah asal aku baik-baik saja.

"Lupakan saja Miku-nee. Ayo kita makan." Untuk sekarang, lebih baik aku berpikir positif dan menanyakan tentang dunia game otome itu pada Miku-nee.

***

"Uuh! Aku benar-benar kesal dengan Rin yang ada di game Chosen Path-Miracle OTWay. Mentang-mentang Len mencintainya, dia bisa seenaknya memanfaatkan Len." Ini dia keluh-kesah Miku-nee tentang game-game otomenya terutama game chosen blablabla a.k.a dunia otome sialan itu.

Aku menyantap ayam goreng yang dipesan Miku-nee sambil menompang dagu. "Memangnya *nyam* game itu tentang apa sih? *nyam*"

Miku-nee melongo, memandangiku dengan tatapan tak percaya. "Tumben Rin, kamu tertarik sama game otome."

"Aku cuman pengen tahu *nyam* apa sih yang menarik dari game itu *nyam* sampai Miku-nee membicarakannya tiap hari *nyam* tiap sarapan, tiap makan malam." Sehingga membuatku yang tadinya kesal jadi bosan dan fokus ke diri sendiri. Sampai-sampai aku tidak ingat apa pun tentang hubungan 'Rin' dan Len selain status mereka sebagai tunangan satu sama lain.

Miku-nee membuka sekaleng bir sembari tertawa kecil. "Benarkah? Aku tidak menyadarinya ehehehe."

"Aku selalu membicarakan game ini mungkin karena kamu dan Rin di dalam game ini mirip tapi berbeda? Hmm... Aku susah menjelaskannya." Miku-nee mengambil sepotong ayam goreng yang sedaritadi ditelantarkannya.

Sang Antagonis dan PangeranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang