Cookies ~ Cerita Pendek

236 29 0
                                    

-Third Person POV-

Cookies 1 ~ Keseharian Len Keared

Sudah menjadi rahasia umum jika Yang Mulia Putra Mahkota atau dikenal juga sebagai Len sangat suka bangun pagi. Sebagai Putra Mahkota, tentu saja pekerjaan Len sangat amat banyak. Dari pagi sampai malam, Len selalu berkutik dengan meja dan kertas. Tapi yang membuat Len suka bangun pagi bukanlah pekerjaannya, melainkan Rin, pujaan hatinya.

Setiap hari, Len bangun pukul 4 pagi untuk bersiap-siap mengunjungi Rin. Pukul setengah 6 pagi, Len pasti sudah berada di kediaman keluarga Dikrof, keluarga angkat Rin.

Saat hari sekolah, Len akan berangkat dan pulang bareng Rin. Saat hari libur, Len akan mengobrol atau jalan-jalan dengan Rin sampai pukul 10 pagi. Pokoknya tiada hari tanpa bertemu Rin, tak peduli sesibuk dan sebanyak apapun tugas Len. Bahkan, bila Rin dalam masalah ataupun sekadar meminta, Len pasti datang meski tengah bekerja.

Setelah menghabiskan waktu bersama Rin, Len baru mau melakukan pekerjaannya. Di antaranya, mengurus organisasi dan OSIS akademi, memeriksa laporan keuangan serta melihat cara kerja sekaligus menyeleksi pegawai Kerajaan. Belum lagi mengerjakan PR dan tugasnya sebagai seorang siswa.

Len selalu menutup kegiatan hariannya dengan melihat bintang-bintang karena mengingatkan Len akan salah satu kenangannya dan Rin.

Sekitar pukul 10 malam, Len akan memastikan alarmnya sudah terpasang sebelum menggunakan sihirnya agar dapat memimpikan Rin.

Cookies 2 ~ Keseharian Yuuma

Butler pribadi Rin, Yuuma mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan papa Rin. Oliver sudah menganggap Yuuma sebagai anaknya sendiri walau tidak tertulis di kertas seperti Rin. Terlepas dari statusnya sebagai rakyat biasa, Yuuma juga dekat dengan Rin dan Len.

Bisa dibilang Yuuma adalah mata-mata Oliver dan Len terutama setelah Rin jatuh dari tangga. Yuuma selalu mencatat segala aktivitas yang dilakukan Rin lalu melaporkannya pada Oliver dan Len.

Setiap hari, Yuuma terpaksa bangun pukul 4 pagi untuk bersiap-siap menyambut kedatangan Len. Kemudian pada pukul 6 pagi, Yuuma besama dengan Len akan pergi membangunkan Rin.

Saat hari sekolah, Yuuma menunggu kereta kuda yang dinaiki Rin dan Len pergi agak menjauh dari mansion lalu dia diam-diam mengikuti mereka dengan menggunakan bantuan sihir. Setelah memastikan Rin dan Len sampai dengan selamat, Yuuma baru berangkat ke Mizard Academy yang letaknya tidak begitu jauh dari Guess Academy. Begitu pun saat mereka pulang.

Sepulang dari akademi, Yuuma tidak akan meninggalkan Rin. Tak peduli apapun yang terjadi sampai Rin terlelap. Bahkan, jika Rin memaksa Yuuma untuk meninggalkannya sendirian, Yuuma tidak akan menuruti Rin dan bila perlu memakai sihirnya kecuali bila Oliver atau Len menyuruhnya untuk membiarkan Rin sendirian.

Saat hari libur, Yuuma akan menemani dan kadang ikut mengobrol bersama Rin dan Len. Setelah Len pulang, Yuuma selalu mengikuti serta berada di samping Rin sampai pukul 5 sore. Yuuma lebih membebaskan dan memanjakan Rin khusus di hari libur tanpa sepengetahuan Oliver dan Len.

Setiap pukul 7 malam di hari minggu, Yuuma akan memberikan catatan laporan aktivitas Rin pada Oliver serta mengirimkan pesan sihir tentang catatan tersebut pada Len.

Sebelum menutup kegiatan hariannya, Yuuma akan memastikan bahwa Rin sudah terlelap. Jika Rin belum tidur maka Yuuma akan membantu juga menunggu Rin sampai tertidur baru Yuuma bisa bersiap untuk tidur.

Cookies 3 ~ Yuuma dan Baju Maid

"Hei Yuuma!" Len merangkul pundak Yuuma dari samping.

Yuuma memasang wajah tak nyaman sembari melepaskan rangkulan Len. "Selamat Pagi, Len-sama."

Meskipun mereka sudah saling mengenal sejak masih kecil, meski Len sudah sering merangkul pundak Yuuma, namun seiring bertumbuh besarnya mereka, Yuuma semakin merasa tak nyaman dengan tatapan dan cibiran orang-orang dari kaum bangsawan tentang hubungan mereka bertiga. Bahkan, walaupun cuman berdua atau bertiga dengan Rin dan Len, Yuuma masih merasa ditatap dan dicibir oleh mereka.

"Kau mau kemana? Ke kamar Rin?" Yuuma menganggukkan kepalanya, mengiyakan pertanyaan Len.

"Kau mau ke kamar Rin dengan pakaian seperti itu? Jam segini? Berduaan dengan Rin di dalam kamarnya?" Yuuma memeriksa dengan saksama pakaian yang ia kenakan.
Tidak ada yang salah dengan pakaiannya, dia mengenakan seragam butler yang biasa dipakainya. Merekah ulang perkataan Len tadi, Yuuma tersadarkan oleh pertanyaan terakhir Len.

"Jika Len-sama mau, Len-sama bisa ikut denganku." Yuuma tersenyum lebar lalu berjalan menuju kamar Rin.

"Sudah pasti aku bakal ikut ke kamar Rin." Len mengikuti Yuuma menuju kamar Rin.

Selama di koridor, Len hanya diam mengawasi Yuuma padahal biasanya Len suka mengajak Yuuma berbicara tentang apa saja.

"Ada apa Len-sama?" Yuuma merasa sedikit risih dengan tatapan intens Len yang sedikit pun tidak berkedip.

"Aku bingung kenapa tidak maid saja yang membangunkan Rin. Kenapa harus butlernya?" Tanpa perlu diperjelas oleh Len, Yuuma sudah mengerti apa maksud Len.

Yuuma bisa saja menyuruh Maika atau maid lain untuk membangunkan Rin, namun baik Len maupun Yuuma sama-sama tahu bahwa tugas ini hanya boleh dilakukan oleh Yuuma atas perintah Oliver.

Sayangnya, ada peraturan Kerajaan tentang sopan santun dalam lingkungan bangsawan, yaitu seorang wanita bangsawan tidak boleh dibangunkan oleh pria lain yang bukan tunangan atau suaminya kecuali keluarganya. Apalagi jika wanita tersebut adalah tunangan keluarga inti kerajaan, pria yang membangunkan bisa kena hukuman mati. Oliver tahu akan peraturan ini tapi tetap menyuruh Yuuma karena Oliver mengibaratkan Yuuma sebagai kakak Rin dan Yuuma pun melihat Rin sebagai adiknya.

Sebenarnya Len tidak keberatan bila Yuuma membangunkan Rin. Len sudah menganggap Yuuma sebagai saudaranya sendiri. Karenanya, Len sering dan suka mengerjai Yuuma seperti sekarang ini.

Yuuma tidak mau membantah dan mengkhianati kepercayaan Oliver maka satu-satunya cara untuk lolos dari pertanyaan Len...
"Baik, aku akan mengganti seragamku terlebih dahulu."

Semenjak itulah, Yuuma selalu memakai seragam maid setiap kali membangunkan Rin di pagi hari.

Sang Antagonis dan PangeranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang