Chapter 5 Part B : Sihir Tingkat Dasar

193 19 0
                                    

-Wold Biest Library-

Wuaah! Aku memutar-mutarkan tubuhku seraya memandang kagum ke segala penjuru ruangan yang tak ada ujungnya. Ukuran perpustakaan ini sangat amat besar. Aku berlari kecil ke sana kemari, menyamperi rak buku dan meja baca secara bergantian.

"Hehehe. Kau bersemangat sekali, Rin." Ya, kebetulan tempat favoritku sama seperti 'Rin'!

"Nama tempat ini Wold Biest Library, perpustakaan umum sekaligus yang terbesar di dunia ini. Perpustakaan ini buka dua puluh empat jam setiap harinya tanpa hari libur. Semua buku non fiksi di seluruh dunia ada di sini." Se-semua buku non fiksi di seluruh dunia?!

Aku membalikkan badanku kegirangan, menghadap ke arah Len. "Benarkah?"

Melihatku yang tiba-tiba meloncat, ekspresi Len sedikit terkejut. Sedetik kemudian, bibirnya membentuk sebuah senyuman lebar. "Rasa cintamu pada literatur tidak menghilang ya."

"Apa dari dulu aku suka belajar?" Mudah-mudahan hobiku dan 'Rin' juga sama.

"Kau sangat menyukainya. Kau sering menghabiskan waktu luangmu di sini, membaca berbagai macam buku seharian." Yes! Aku bebas datang dan belajar di sini kapan pun! Aku bakal sering-sering mampir ke sini selagi aku masih berada di dunia otome.

"Waktu istirahat kita tak banyak. Tapi jika kau mau, kau boleh berkeliling perpus sejenak." Mau, aku mau banget tapi kalau ada Len... mending aku lihat-lihat perpusnya pas hari libur aja deh.

"Tak usah. Kita lanjut ke tempat berikutnya saja." Yah... aku lumayan penasaran dengan tempat lain yang akan Len datangi.

-Academy's Maden Primary Park-

Len mengajakku kembali ke dalam gedung akademi. Dia memperlambat langkah kakinya tepat setelah kami keluar dari gedung melalui pintu belakang. "Ini taman utama akademi kita, Maden Primary Park."

Aku dan Len mengitari taman tanpa mengeluarkan suara sedikit pun. Len tampak menikmati suasana serta pemandangan sekitar taman.

Taman ini dikelilingi oleh pepohonan lebat dan penuh dengan hamparan bunga Tulip berwarna ungu. Udara di taman terasa sangat sejuk mungkin karena awan abu-abu yang telah menutupi langit sepenuhnya.

"Tempat ini adalah tempat kesuakaanku, kita kadang menghabiskan waktu istirahat di sini." Tak heran. Terlihat jelas bahwa Len sungguh menyukai pemandangan alam.

*tes*tes*tes* Rintik-rintik hujan mulai berjatuhan, mengenai kepala dan rambutku.

"Oh, hujan." Len melepas jubahnya lalu melemparnya ke atas. Bertepatan dengan jentikkan jari tangannya yang lain, jubah itu pun melayang, mengeras dan melengkung seperti payung.

*prok* *prok* *prok* Aku spontan bertepuk tangan. "Hebat! Trik apa yang kau gunakan?"

"Tidak ada. Aku cuma menggunakan sihir tingkat dasar atau biasa dikenali orang awam sebagai sulap. Sihir yang memanfaatkan benda-benda yang dekat dan melekat pada diri seseorang." Sihir tingkat dasar...?

"Sihir yang dipakai Yuuma untuk menghilangkan rasa gatalku itu sihir tingkat apa?" Sama tingkatankah?

"Sihir tingkat standar, sihir penyembuh luka dan alergi ringan." Oh, beda tingkatan.

"Kau bisa memakai sihir tingkat standar?" Aku memandang remeh diri Len, menyindir perbuatannya di mansion 'Rin' tadi pagi.

"Tentu saja aku bisa memakainya. Sayangnya saat ini, aku hanya dapat memakai sihir tingkat dasar karena penggunaan tingkatan serta jenis sihir di kawasan akademi sangat dibatasi." Len tersenyum bangga. Kayaknya dia tidak menangkap maksud tatapanku.

Sang Antagonis dan PangeranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang