Jessica's POV
Aku penasaran, benda apakah yang akan dikeluarkan Angie. Ternyata... kalung bintang!!. "Wow!" seruku dan Bella bersamaan. "Pakai saja sekarang, jangan bengong" ujar Angie dengan senyum nakalnya. Aku dan Bella segera memakainya. "Kau tak memakainya?" tanya Bella. "Aku sudah memakainya di rumah sebelum ku berikan pada kalian, mungkin kalian tak sadar aku sudah memakainya" jawab Angie menunjukkan kalungnya. "Kamu beli dimana?" tanyaku. "Ini pemberian tanteku yang baru saja pulang dari America, tanteku tahu kalau aku punya 2 sahabat, lalu tanteku memberi kalian kalung ini" jelas Angie. "Ooh begitu, kita duduk di bangku sana aja yuk" ajak Bella. Aku dan Angie mengangguk. Bangku yang ditunjuk Bella ada di sebrang jalan, jadi kami harus menyebrang dahulu. Kami menyebrang bersama-sama. Rupanya semalam hujan, jadi jalanan licin. Alhasil, Angie terpeleset dan susah bangun. Bella sudah duluan sampai di sebrang jalan sedangkan aku harus membantu Angie bangun. Mobil sudah mulai jalan dan aku belum bisa membantu Angie. Bella tak berani kembali menyebrang. Dengan usahaku, aku bisa mengangkat Angie dan.... "Auww!!" seru Angie. Tepat saat Angie teriak, hujan mulai turun. "Kamu kenapa teriak?" tanya Bella. "Aduh! Mobil tadi menyerempet kaki kananku" jawab Angie agak merengek. "Kita bawa saja dia ke rumah sakit dan kau telepon mamanya" usul Bella. Aku setuju dengan usul Bella dan menghubungi rumah Angie. Bella mencari taksi untuk membawa kami ke rumah sakit terdekat. Menunggu taksi sekitar 20 menit, untungnya Angie dapat menahan rasa sakitnya. Setelah dapat taksi, kami meminta supir untuk pergi ke RS Raymond.
Di rumah sakit...
"Bella, Jessica, kenapa bisa begini?" tanya mama Angie cemas. "Ceritanya panjang, yang penting kita doakan Angie supaya tak terjadi apa-apa" kataku. Mama Angie hanya mengangguk. Kulihat wajah Bella sedikit murung. Mungkin ia sedikit merasa bersalah karena ia tak membantuku. Seorang dokter pun keluar. "Bagaimana dengan sahabat saya?" tanyaku cemas. "Tak apa-apa, tulang kakinya hanya retak dan badannya masih lemas, tapi sudah boleh pulang dengan syarat jangan banyak gerak dan jangan sekolah dulu" kata sang Dokter. Aku dan Bella hanya bisa mengangguk. Tak lama setelah itu, Angie keluar dengan duduk di kursi rodanya. "Kau tak apa-apa?" tanyaku. "Tak apa, hanya retak, itu tak masalah bagiku" jawab Angie tetap senyum. "Makanya hati-hati kalau jalan!" seru Bella dengan tiba-tiba. "Hey, jangan salahkan aku" balas Angie. "Ini semua terjadi hanya karena kau terpeleset dan tak mau sedikitpun bangun" kata Bella. "Sudahlah, lagipula ini bisa sembuh" kataku melerai mereka. "Ternyata kau lemah!" seru Bella meninggalkan aku dan Angie. Aku dan Angie bertatapan dengan penuh tanya. "Kau tahu Bella kenapa?" tanya Angie. Aku hanya mengangkat bahu. "Mungkin ia merasa bersalah" lanjutku. Angie hanya membalas kata-kataku dengan senyum kecutnya. Aku mendorong Angie menuju kantin rumah sakit tersebut, aku ingin memesan makanan untuk Angie. "Kau mau makan bubur?" tawarku. "Baiklah, kamu juga makan ya? Biar kau tetap sehat" jawab Angie dengan senyum. Aku mengangguk dan memesan semangkuk bubur ayam untuk Angie dan sepiring nasi goreng untukku. Aku menunggu sekitar 10 menit. Pesanan pun datang. "Ini makananmu, makanlah dulu, aku mau coba hubungi Bella" kataku. Aku pergi ke tempat yang agak sepi untuk menghubungi Bella.
Via telp.
"Mau apa kamu telpon aku?!" bentak Bella"Hey, slow down, aku hanya mau tanya, kamu dimana?" Tanyaku.
"Aku dirumah lah! Sudah ah, aku mau pergi dulu, bye!" pamit Bella dengan menutup telepon seenaknya.-----------
Aku kembali ke kantin dan kulihat bubur Angie masih utuh. "Kamu kenapa belum makan?" tanyaku. "Aku ingin makan bersamamu, aku yakin pasti kau hanya sebentar" jawabnya. Aku benar-benar senang mendengar jawaban Angie. Ia ingin makan bersamaku. Aku pun segera makan sambil sesekali bercerita tentang aku, Angie, Bella, Shania, dan Britta. Shania dan Britta adalah sahabatku juga. Mereka telah pindah sekolah. Shania terpaksa pindah ke Paris sedangkan Britta harus sekolah di New York. Tak lama kemudian, HPku berbunyi. Kulihat ada sebuah pesan singkat dari....
--------
Maaf banget udah lama gak update. Vote and comments guys, Thank you very very much!!.

KAMU SEDANG MEMBACA
True Friends [COMPLETED]
Fiksi UmumKenangan terburuk dan menyedihkan ini terjadi pada persahabatan Angie, Jessica, dan Bella. Bella satu-satunya gadis yang harus merasakan kesedihan yang banyak. Angie mengalami suatu kejadian yang hampir memisahkan persahabatan mereka. Namun persahab...