Angie's POV
Aku tak sabar untuk bertemu Britta hari ini. Aku berharap hari ini tak ada halangan sedikitpun yang mengganggu acara persahabatanku ini. Kulirik jam tanganku, masih jam 6 pagi. Lebih baik ku telepon sahabat-sahabatku untuk bermain sepeda pagi ini. Aku pun segera mengambil HP dan menghubungi semua sahabatku dan berjanji bertemu di Taman Bunga Lavender. "Ma, aku mau main sepeda dulu yaa!" seruku. "Ya, hati-hati" balas mamaku. Aku melesat ke Taman Lavender. Saat dijalan aku malah bertemu Bella. "Ha, let's have a race to Garden, shall we?" tantang Bella dengan wajah meremehkan. "Okay, one....two....three!! Start!" seruku. Aku dan Bella balapan menuju taman. Begitu sampai disana, kulihat wajah Shania dan Jessica menatap kami berdua dengan tatapan polos dan aneh. "Kalian ngapain balapan? Kurang kerjaan" ujar Shania menghampiri sebuah bunga. "Dia yang ngajak" kataku menunjuk Bella. Bella hanya membalasnya dengan senyum kecut. "Eh, kita ke danau sana yuk, Danau Lavender yang indah ada disana" ajak Jessica. "Sejak kapan kau tahu?" tanya Bella. "Kamu pikir aku kudet, ayolah ikut saja!" seru Jessica. Kami meninggalkan sepedanya disini saja. Benar kata Jessica, danau itu sangat jernih, luas, dan indah. "Ini bagus banget!" seru Shania. "Bawa HP?" tanya Jessica. "Bawa, kamu bawa?" tanyaku pada Bella. "Aku tidak membawanya" jawabnya dengan polos. Aku pertama kali melihatnya polos, padahal biasanya ia tak seperti itu. "Foto-foto yuk!" ajak Jessica. "Jadi tadi nanya bawa HP atau tidak,minta foto? Capek dehh..." batinku mengomel. Sesudah foto-foto, kami saling berpamitan pulang. Menurutku kami bukan olahraga, hanya melihat danau. Kulihat jam tanganku, jam setengah 8. Aku memutuskan untuk mandi dahulu, lalu sarapan.
---Pagi, jam setengah 10---
"Ma! Aku mau ke Taman Lavender, ingin menunggu Britta disana" izinku. "Boleh, tapi nanti Britta menginap dimana?" tanya mama. "Nanti kami diskusikan" jawabku. Mama pun menbiarkanku pergi. Aku cepat-cepat menuju taman. Rupanya ketiga sahabatku sudah datang dari tadi. "You late girl" kata Bella dengan wajah menyindir. "Kau akhir-akhir ini suka meledekku ya? Awas kamu" aku mengejar Bella. Bella tertawa dan mengejek kalau aku tak bisa mengejarnya. Ya, aku memang belum bisa mengejarnya sebab kakiku masih sedikit sakit. Alhasil, aku terjatuh dan kepalaku mengenai batu. Tapi aku masih kuat untuk bangun. "Kau tak apa-apa?" tanya Bella. "Haha, tentu saja, kau khawatir?" tanyaku. "Tentu saja bodoh!" seru Bella. "Hey! Kalian ini sibuk sendiri, Britta datang pun tak tahu" panggil Jessica. "Eh? Britta?" tanyaku. Aduh, aku sampai lupa kalau Britta datang jam 10 dan aku malah kejar-kejaran dengan Bella hampir setengah jam. "Britta! Kau berubah!" seruku seraya memeluknya. "Haha, aku rindu padamu" balas Britta. "Kamu nanti menginap dimana?" tanyaku. "Aku menginap dirumah pamanku di Komplek Perumahan Alam" jawab Britta. Akupun memberi tahu rencanaku nanti sore untuk ke MOI. Britta setuju dengan itu. Kami kembali berpamitan.
Dirumahku....
"Pa! Ma! Nanti jadi kan jalan-jalan?" tanyaku. "Iya Angie, makanya sekarang kamu istirahat dulu, terus jam setengah 1 kamu makan siang dan siap-siap, kita berangkat jam 3 sore saja, biar tidak macet" jawab papa. Aku senang sekali. Aku pun memberitahu keempat sahabatku. Aku telah me-invite Britta ke grupku. Kami chattingan sebentar dan aku pun tertidur.
--- Skip ---
Jam setengah 3 keempat sahabatku sudah datang. Untung saja mobilku dapat dimasuki beberapa orang. Karena Ayu masih kecil, ia dipangku mama. Kak Intan dan Lisa duduk sendiri-sendiri. Aku tepat disamping Lisa, adikku. Keempat sahabatku dibelakang. "Sempit?" tanyaku. "Sedikit, tapi bisa kok" jawab Britta. "Berdoalah dulu, kita berangkat!" kata papa. Kami senang sekali bisa pergi bersama.
---Hello, readers. Capek juga nulisnya walau pendek. Sorry banget kalau garing, nggak jelas, dan terlalu pendek. Vote and comments! Thanks all!---
![](https://img.wattpad.com/cover/26622543-288-k128539.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
True Friends [COMPLETED]
Fiksi UmumKenangan terburuk dan menyedihkan ini terjadi pada persahabatan Angie, Jessica, dan Bella. Bella satu-satunya gadis yang harus merasakan kesedihan yang banyak. Angie mengalami suatu kejadian yang hampir memisahkan persahabatan mereka. Namun persahab...