8. Second lead? but.. to her?

252 13 6
                                    

Mengapa orang bilang jika cinta memuakkan? mengapa banyak orang berkata jika cinta hanya menjadi beban? Lalu untuk apa adanya pernikahan jika cinta sama sekali tak memungkinkan untuk jadi alasan bertahan. Hal ini terkadang menjadikan sedikit banyak orang untuk menuai kebencian, banyak kasus pasangan setelah menikah, beberapa segmen perdebatan muncul di pertengahan hingga tidak bisa dilerai. Atau bahkan tak sedikitpun untuk kembali berbaikkan. Bukankah lebih baik untuk menurunkan ego masing-masing, daripada bertindak saling membenarkan padahal diri keduanya lah yang bermasalah. Inilah kenapa dari awal harus adanya komitmen.

Komitmen untuk selalu teguh dalam pendirian.

Bagaimana jika hal ini terjadi dalam sebuah persahabatan yang terlibat dalam perasaan dan berakhir untuk menyatu, apakah akan ada rasa komitmen dalam sejauh itu? Bisa saja seperti hal demikian, namun kita tidak akan pernah tau akan hasil akhirnya seperti apa. Begitu pun dengan kedua pasangan ini yang baru saja sudah sekitar satu bulan lalu mereka resmi untuk menjalin cinta. Akankah masih bertahan untuk waktu yang lama, atau malah berakhir sebelum memulai.
Tentu kita tak akan pernah tau.

"Hana! Dul! Set!"

"Hana! Dul! Set!"

Sorak sorai bergema dengan melakukan perenggangan badan, sengaja untuk melenturkan badan, membiarkan tulang agar tidak terlalu kaku dan agar tidak terjadinya kram dadakan. Dengan begitu tak akan ada hambatan dalam jam kelas olahraga dimulai.

Semua orang rapi mengenakkan pakaian sporty, berbaris menunggu sang guru untuk memberi aba-aba.

"bentuk dua tim untuk bermain dodge ball" perintahnya.

Sigap semua siswa mengikuti arahan beliau, berpencar mencari partner, saling mengajak satu sama lain, ada yang sesama jenis dan berlawanan jenis.
Saemi menarik erat tangan Ara, "dapat".
Baekyung kalah cepat dengan kawannya, mata tajam itu tampak menurun menyesal terlalu lambat. ara yang melihatnya tertawa keras dengan tingkah laku kekasihnya.

"haha! Aku duluan" ledek saemi sambil menjauh menarik lengan Ara.
Setelah semuanya terbelah menjadi dua tim, permainan pun dimulai.

Bola karet terapung saling melempar untuk mengenai lawan, ada tiga system untuk menentukan pemenang dalam permainan ini, diantaranya; system eliminasi, system waktu dan system skor.

Seruan semangat semakin mendominasi lapangan sekolah, satu persatu lawan mulai berguguran. Tangan baekyung gesit mengeluarkan musuh dengan melemparnya secara kilat.

"awass!"

"yak!"

"lari! Awas!"

Begitulah yang terdengar diantara mereka termasuk para pria pun merasa gemas dengan kelepasan bola dari lemparan sang lawan.

"aaa!" saemi menjerit kecil ketika youngdae melemparinya dengan kilat.

"appo!" keluhnya sambil keluar dari zona garis merah. Sekarang lawan timnya hanya tersisa tiga orang, termasuk Ara. Sedangkan tim baekyung tersisa empat orang, ada youngdae juga kedua siswa lainnya. Satu demi persatu tim Ara saling melempar dan menyisakan youngdae juga baekyung disana. Hingga dua tim menjadi lawan seri,

"ayo! Jangan kalah"

"ayo!"

Youngdae mengayunkan bola pada arah lawannya untuk tepat pada porsi, Plap! "ara!" Semua terkejut dengan mengeremuni wanita itu yang berbaring telentang tak sadarkan diri. Ayunan youngdae melesat pada wajahnya, tepat melingkar pada kening dan hidung Ara, lambat laun mengeluarkan darah. Baekyung mendorong tubuh si pelaku, dan membiarkannya dalam diam. diangkatnya wanita itu dengan tergesa, cemas bukan main. Sebagian orang membantu baekyung untuk membawanya ke ruang UKS.

WAKE ME UP!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang