Derapan langkah seorang wanita menggema kembali dikoridor sekolah, lambat laun langkahnya terhenti tepat didepan kelas yang akan ia ajari. Kepalanya sengaja ia miringkan, menatap tajam bangku paling belakang dari barisan kedua itu, anak itu! kapan dia benar-benar menganggap sekolah ini penting lirihnya kesal. kembali kakinya ia langkahkan untuk masuk ke dalam kelas. Suara bising murid menjadi kelam tak bersuara sama sekali, kompak semua duduk rapi menunggu wanita itu berbicara atau menunggu perintah buka buku halaman paket yang mereka sudah siapkan didepan mata.
"good morning everybody!" teriaknya dengan lantang. Senyum tulus yang terpatri di wajahnya kian menjadikan dia tampak manis. Tidak sedikit yang terpesona dengan kecantikan alaminya. Mungkin beberapa murid lain merasa jatuh cinta pada guru ini.
"morning saem!!"
Sengaja matanya tertuju pada satu titik tepat dibarisan kedua paling belakang, agar murid lain mengerti apa yang diinginkan wanita ini. Tentu yang diinginkan hanyalah jawaban masuk akal. Siapa lagi jika bukan Kim Nam Ju, murid nakal dan terkenal bad boy untuk se-usia-nya. Tingkahnya bisa saja membuat seisi kelas jengkel. Terlebih ayah Namju adalah pendonasi paling banyak disekolah ini. Mau tidak mau para guru pun sungkan untuk menegur tingkah laku nya. Tak ada yang berani mendekat, bukan karena dia pembulli paling hebat. Hanya saja jika ada yang sekali mendekat, maka kamu akan tamat.
"kalian tau dia ada dimana hari ini?" Tanya Seohyun dengan menatap sekeliling para murid lainnya. Seolah mengerti apa yang ditanyakan saem, mereka kembali diam seribu bahasa. Tidak ingin menanggapi, lebih tepatnya tidak mau ikut campur.
"ayo kalian pasti tau ada dimana? Bukan Namju kalau dia tidak terang-terangan".
Mengerti dengan apa yang dimaksud gurunya, satu murid mewakili semuanya dengan membocorkan kediaman Namju hari ini. "dia hari ini ada di atap saem, tadi aku melihatnya dari taman"
Sst!! semua mata tertuju pada Ara, mereka membulatkan matanya sambil meniup jari telunjuk yang diangkat nya, menyuruh Ara diam. Baekyung yang mendengarnya ikut mendesah panjang, masalah apalagi yang akan dibuat Ara, tentu dirinya akan ikut campur kembali jika memang Namju mempersoalkan lagi masalah baru ini. Tangannya mengusap peluh yang ada dikeningnya. 'ah, ara-ah' batinnya meringis.
"kau gila, senang ya terus-terusan berurusan dengan dia" bisik Shin Saemi was-was. "tenang saja" bisik balik Ara. tangannya menepuk bahu temannya pertanda dia baik-baik saja.
Kening Seohyun berkedut, apa yang harus dilakukannya. Akalnya berputar. Cara terbaik adalah menjemput muridnya untuk masuk ke dalam kelas atau memakai cara aman, dengan diam dan melanjutkan kembali pelajaran tanpa ada kim namju, seolah tidak pernah tau.
"baik, kita lanjutkan tanpa dia"
Dan benar saja. Sudah mereka duga, bahwa tidak ada satu pun guru yang mau ikut andil dalam urusan Namju. Kepala Ara perlahan maju untuk mendekatkan mulutnya pada telinga Saemi. "nah kan sudah kubilang tidak akan ada apa-apa" bisik nya. Saemi kembali melirik kebelakang dengan sebal. Ara kali ini beruntung, tidak akan ada lagi sumber pengaduan untuknya. Seperti masa dahulu, yang menurut kawannya ialah masa paling kelam. Dimana Ara waktu itu membocorkan tempat kediaman Namju, dan selepasnya malah Ara sendiri yang kena batu alias kena amukan pria itu. Beruntung Baekyung datang menengahi situasi dengan tepat waktu. Jika tidak, mungkin Ara sendiri yang akan babak belur, tentu bukan fisiknya melainkan batinnya. Tapi apa salahnya berwaspada. "whatever!" bisik nya kesal.
"buka halaman 32" perintah Seohyun saem sambil memakai kacamata kotaknya dan kembali focus membahas pelajaran hari ini. Tangannya tergerak bebas menulis di whiteboard dengan spidol berwarna hitam.
***
Suasana tampak tenang, bukan karena banyaknya pelajar memperhatikan. Hanya saja saat ini sebagian murid ada yang terkantuk-kantuk mendengar penjelasan beliau. Selalu seperti ini, padahal bukan mendongeng.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKE ME UP!
Fiksi Penggemar"kawan dari kecil, tak mungkin hanya sebatas teman, pasti ada rasa suka di antara kedua belah pihak, atau mungkin ini cinta sepihak" - baekyung * "aku mencintai dia karena satu alasan, suka duka-ku selalu bersamanya" - Ara Baekyung a.k.a Lee Jae Woo...