5

324 52 16
                                    

Sunyi.

Itulah yang terjadi saat ini, dia hanya mendengar deburan kuat dari ombak laut. Dia berdiri di pinggir pantai, membiarkan boots heels musim dinginnya basah karena terkena ujung ombak.

Dia menatap jauh entah kemana, pandangannya menyiratkan bahwa dia tidak memiliki tujuan untuk hidup. Dia ingin bahagia, tapi kebahagiaannya telah bahagia karena telah menemukan kebahagiaan.

Dia mengerjapkan matanya di saat suhu semakin dingin, sweter tebal, coat tebal dan juga mantel tebal yang membungkus tubuh kecilnya ini seperti tidak memiliki fungsi. Terlebih boots nya yang telah basah total, membuat kakinya sedikit membeku karena dinginnya air laut.

Dia mengusap kedua telapak tangannya dan meniupnya supaya sedikit menghangat, setelahnya dia menatap kearah bawahnya, tepat di sisi kiri kakinya. Dia tersenyum kecil dan mengambil satu buket mawar putih yang dia rangkai sendiri, terdapat lima bunga di dalam sana.

"Yoon Hyein sangat menyukai mawar putih, tapi aku menyelipkan satu mawar hitam, jadi aku sebagai Sofia Suh merangkainya sendiri." Kata wanita itu sambil menyentuh salah satu ujung bunga yang berada di bagian tengah. Dia kembali tersenyum kecil dan berjalan sedikit ke tengah untuk menghanyutkan buket bunga itu.

Di rasa buket bunga itu telah menjauh, dia kembali melihat sisi kiri kakinya dan menghela napas pelan. "Aku akan mengembalikan apa yang telah aku ambil empat tahun yang lalu." Katanya sambil berjongkok, dia membuka penutup kotak untuk melihat isinya. Masih sangat bagus.

Dia kembali menutup dan mengambilnya sambil memposisikan tubuhnya untuk berdiri, dia kembali berjalan menuju sedikit tengah dari bibir pantai. Menghanyutkan kotak itu dan kembali ke pinggir pantai karena dia tidak bisa menahan rasa dingin di bagian bawah tubuhnya.

"Selamat ulang tahun Hyein, semoga selama enam tahun kematianmu, kamu akan tetap bahagia." Katanya sambil mengusap wajahnya dengan cepat.

Dia dengan segera berbalik dan seketika terjatuh ke pasir pantai di saat dia merasakan kakinya tidak bisa di gerakan.

"Sial." Gumamnya, dia kembali memposisikan tubuhnya untuk berdiri, setelah itu dia meloncat ringan. Setelah di rasa membaik, dia dengan segera berlari ke arah mobil yang terparkir di pinggir jalan. Dia harus segera bergegas pergi meninggalkan tempat ini, dia tidak mau membuat Adiknya menunggu dan menunda waktu keberangkatan.

• • •

Tidak lama dari mobil yang di kendarai wanita itu pergi, ada mobil berwarna hitam yang terparkir tepat di tempat yang sama. Dia keluar dan mengunci pintu mobil. Menatap ke arah lautan, dia pun menghela napas pelan.

Dia berjalan menuju pinggir pantai, dia sedikit mengernyitkan dahi saat melihat jejak tapak sepatu wanita, terlebih ada jejak yang lipatan besar dan juga ada jejak telapak tangan. Tapi dia tidak menghiraukan itu, dia kembali menatap ke lautan.

Dia mengambil sesuatu di balik jaket kulitnya, dan dia mengeluarkan dua tangkai bunga mawar putih. Dia meletakkannya di ujung pantai dan bunga itu akhirnya terbawa oleh ombak yang datang.

"Maaf baru kembali mengunjungimu, Hye." Kata laki-laki itu sambil menatap lautan, dia tersenyum kecil. "Sehun telah memberikan hak asuh Jackson dan Jiwon padaku tiga tahun yang lalu, dia memberikannya karena aku telah sembuh. Eum, aku melakukan pemeriksaan dengan psikiater supaya tingkat emosiku menjadi stabil, dan akhirnya aku telah sembuh." Jelas laki-laki itu sambil memangku kedua lengan tangannya di depan dada.

"Selamat ulang tahun, Hyein. Ini merupakan enam tahun kamu meninggalkanku, meninggalkan anak-anak dan yang lain. Jujur, aku masih belum bisa melupakanmu, tapi aku juga tidak bisa membiarkan anak-anak tumbuh tanpa— euh, apa itu?" Perkataan Chanyeol terganti dengan pertanyaan saat dia melihat sesuatu yang tidak asing bagi dia.

[END] Shall We Reunite? || Chanyeol ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang