10

272 39 0
                                    

Hyein berdiri diam di lorong koridor yang sangat tidak asing baginya, dia menyentuh dinding berwarna krem itu dengan pelan. Dia mulai menyelusuri jalan sampai akhirnya dia melihat beberapa pintu kamar yang memiliki jarak yang lumayan jauh.

Dia terdiam saat mendengar suara teriakan yang sangat melengking di salah satu balik pintu, tekadnya untuk membuka pintu kamar berwarna hitam dengan hiasan nama berwarna merah muda itu kecil karena dia tidak berani membukanya saat melihat nama yang tertera di hiasan nama itu adalah nama saudara kembarnya. Tapi dia harus masuk karena dia tidak mau takut karena ini dunia yang dia buat, bukan dunia nyata.

"Kakak!!" Teriakan itu membuat Hyein terperanjat kaget saat dia berhasil membuka pintu kamar itu. Ternyata dari sisi kanan nya muncul dirinya yang berusia 5 tahun. Hyein tersenyum kecil saat melihat dirinya yang masih polos.

"Kak! Kamu harus tahu, Kak Chan akan menyanyikan satu lagu untuk kita saat malam tahun baru nanti! Dia bilang bahwa itu kado untuk kita berdua!" Teriak Hyeri kecil yang membuat Hyein kecil tersenyum cerah.

"Benarkah? Tapi itu sungguh lama." Tanya Hyein kecil sambil mengeluarkan keluhnya. "Oh ayolah~ dua minggu lagi itu tidak akan lama~" Jawab Hyeri sambil menarik telapak tangan sang kakak untuk duduk di sarang bantal yang dia buat.

Hyein kecil pun memilih untuk menidurkan tubuhnya dan memejamkan kedua matanya, membuat sang adik menatap bingung sang kakak.

"Bagaimana kita mengucapkan salam perpisahan pada Yeolie?" Tanya Hyein kecil dengan nada pelan. "Ucapkan saja seperti biasa." Jawab Hyeri dengan cepat.

Hyein pun langsung mengeluarkan tatapan sendu saat mendengar apa yang mereka berdua bicarakan, dia langsung saja membalikkan tubuhnya dan ingin memasuki ruangan yang berada tepat di kamar Hyeri kecil.

"Aku takut kalau Yeolie marah padaku, Yer.."

Suara itu seketika membuat Hyein terdiam, dia menolehkan pandangan ke belakang dan melihat Hyein kecil membuka kedua matanya, ada linangan di bawa matanya. Hyein segera memejamkan kedua matanya karena tidak ingin mengingat masa lalunya, tapi sekarang dia sedang terjebak di masa lalunya.

"Kak, kata Kak Kyun. Kita harus menjalani semua yang telah di atur oleh kedua orang tua kita, mereka berdua juga tengah menjalankan apa yang di takdirkan oleh Tuhan. Jika Tuhan menyuruh kedua orang tua kita kembali ke tempat Papa, maka Papa pun harus menyuruh kita mengikuti dia. Kita tidak boleh menentang apa yang dikatakan oleh orang tua." Perkataan Hyeri berhasil membuat Hyein membuka kedua matanya, dia bisa melihat sosok saudaranya sedang tersenyum pada dirinya yang seumuran dengan dirinya.

Hyein pun tersenyum, mengangguk kecil. Dia lantas berpikir, Tuhan telah menyuruhnya masuk ke dunia yang telah dia buat, akankah Tuhan menyuruhnya kembali ke dunia nyata? Atau dia akan mendapat arahan supaya ikut bersama Adik dan kedua orang tuanya yang telah mendahuluinya lebih dulu?

Hyein segera melakukan apa yang sempat dia tunda, dia akan memasuki ruangan yang terhalang kan oleh pintu putih dengan hiasan nama yang berwarna biru muda, ada namanya yang tertera di sana.

Tetapi saat dia buka, dia malah melihat ruangan berwarna abu-abu. Dia menatap sekitar dan menemukan laki-laki yang tidak asing baginya sedang bermain piano di sudut kamar. Dia tersenyum kecil saat melihat laki-laki bertelinga peri itu menggerutu karena salah lirik maupun salah menekan tuts piano.

Hyein mendekat dan ikut duduk di samping laki-laki itu, dia ingin ikut menyentuh tuts piano itu, tapi dia takut kalau itu benar-benar tertekan dan membuat orang yang berada di sisi kirinya tersentak kaget.

"Chanyeol! Hari sudah sangat malam! Segera bebersihan dan cepat tidur! Papa akan naik 5 menit lagi! Jika kamu belum melakukan apa yang Papa katakan, akan Papa hancurkan pianomu!!" Teriakan menggelegar dari lantai bawah membuat keduanya tersentak.

[END] Shall We Reunite? || Chanyeol ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang