Perkataan dari putri pertamanya sungguh membuat pikirannya bercabang, di tambah lagi hari sudah menjelang malam, ini saatnya dia berpisah dengan kedua anaknya.
"Dad.. tidak bisakah Jack bermalam di sini?" Pertanyaan Jackson sebenarnya bisa membuat Hyein tersenyum, tapi itu tidak bisa. Dia tahu Chanyeol memiliki koneksi dengan beberapa detektif, dia belajar dari pengalamannya sendiri. "Jack bisa bermain ke sini lain kali, tentunya hanya dengan Daddy, oke?" Kata Hyein sambil mensejajarkan tinggi badannya dengan putranya.
Jackson memberengutkan wajahnya, namun setelah itu dia memeluk erat leher Hyein, membuat wanita itu mau tidak mau harus membalas pelukan si kecil.
"Akhir pekan sangat lama, Mom." Keluh Jackson yang membuat Hyein mengerutkan dahinya sebentar, tapi setelah itu dia tersenyum tipis. "Mommy akan datang ke sekolah kalian bersama Daddy, jadi jangan sedih, oke?" Perkataan Sehun membuat Hyein mendongak dan Jackson melepaskan pelukannya.
"Sungguh?! Sungguh?!" Tanya Jackson dengan semangat. "Eum, sebenarnya Mommy berada di Paris pada hari Senin sampai Jumat, Mommy berada di Seoul saat akhir pekan." Kata Hyein untuk menolak perkataan Sehun secara halus. Jackson kembali membuat wajah sedih.
"Kak Eunji juga berada di Paris, apa Mommy yang menjaga Kakak saat di Paris?" Tanya Jackson yang membuat Hyein harus menggaruk tengkuk lehernya dengan pelan. "Ah? Haha, Mommy memiliki butik di sana. Dan Adik Mommy yang sedang mengurusnya di waktu akhir pekan." Kata Hyein yang membuat Jackson mengangguk paham.
"Baiklah, kita akan bertemu di akhir pekan selanjutnya, Mom." Kata Jackson sambil tersenyum. Hyein ingin memeluknya lagi tapi Jackson dengan segera mencium pipi Hyein. "Mommynya Jack dan Jiwon harus segera istirahat! Dadah Mommy!" Kata Jackson dengan ceria. Hyein hanya menyentuh pipinya yang menjadi tempat landasan ciuman sang putra, dia pun tersenyum sambil melambaikan tangannya. "Dadah.. hati-hati ya.." Kata Hyein sambil memposisikan tubuhnya untuk berdiri.
Dia melihat Sehun yang sudah berjalan menyusui koridor apartemen sambil menggenggam tangan kecil Jackson serta menggendong Jiwon yang masih setia tertidur tapi setidaknya suhu tubuh gadis kecil itu sudah menurun.
Hyein segera masuk ke dalam apartemen setelah melihat sosok yang sedari tadi dia lihat menghilang saat berbelok ke kanan. Dia menghela napas pelan setelah menutup pintunya, dia kembali menyentuh pipinya dan tersenyum teduh saat mengingat kejadian cepat yang terjadi di depan pintu tadi.
Hyein berjalan menuju ke arah kamar putrinya, dia melihat anaknya sedang duduk di meja belajar sambil membuat tugas. Dia mendekat dan menyentuh bahu putrinya.
"Apa yang sedang kamu kerjakan, sayang?" Tanya Hyein sambil melihat buku yang di kerjakan oleh sang putri. "Eum? Aku sedang mengerjakan tugas, bahasa france sedikit susah untukku, Ma." Keluh Eunji yang membuat Hyein tertawa kecil.
"Biar Mama bantu, kamu harus segera menghabiskan susu yang sudah Mama buat tadi." Kata Hyein yang membuat Eunji menatap sang Ibu. "Sungguh? Ini sangat mudah bagi Mama." Kata Eunji yang tetap di sahut dengan anggukan yakin oleh Hyein.
"Keluarlah, Mama akan menyusul ke ruang makan." Kata Hyein yang di respon dengan anggukkan oleh Eunji. Hyein memilih duduk di kursi meja belajar putrinya dan mulai membaca soal yang menjadi tugas putrinya.
"Mama! Ada tamu!" Teriakan itu membuat Hyein mengerutkan dahinya, dia dengan segera menatap ke arah pintu kamar putrinya yang terbuka. "Lihat dari interkom terlebih dahulu, sayang." Kata Hyein sambil kembali melihat soal putrinya.
Hyein menulis jawaban yang tepat pada buku tulis putrinya, tapi setelah itu dia menegapkan tubuhnya di saat merasakan putrinya tidak bersuara lagi. Hyein dengan segera beranjak dari duduknya sambil membawa buku tulis anaknya, dia berjalan keluar dari kamar putrinya untuk melihat di mana keberadaan gadis kecilnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Shall We Reunite? || Chanyeol ✔️
Fanfiction[Complate || Revisi] •Sequel of story Heart Attack• Manipulasi. Ya. Statusnya sedang di manipulasi oleh seseorang yang telah menyelamatkan hidupnya di saat seharusnya dia telah mati. Dia harus mengikuti apa yang di katakan orang itu demi terbebas da...