Chapter 2

4.5K 406 120
                                    

Bab 1 Chapter 2 : Tranmigrasi -2-

.
.
.

Dentingan pedang terdengar ditempat yang sunyi, tubuh keduanya telah ditutupi banyak luka pedang, baik hanya goresan maupun yang dalam.

"Oya oya, ada apa? Sudah melemah!" Ejekan dari pemuda yang lain terdengar.

"Tidak, bukankah kau yang melemah?" Balasan dari pemuda satunya juga terdengar mengejek.

Mereka kembali maju, mempertemukan bilah pedang keduanya. Menyerang dan menghindar dilakukan keduanya dengan gerakan cepat. Disela-sela dentingan pedang, keduanya tau jika ini adalah serangan terakhir.

Pemuda yang memiliki tato sayap membentang mendorong pemuda yang lain lalu melompat maju dengan pedang terhunus. Pemuda lain yang memiliki tato bunga persik yang mekar juga menghunuskan pedangnya. Ketika jarak keduanya dekat, yang terakhir mendorong pedang yang terhunus kearahnya kebawah, membuat pedang yang lain menusuk perutnya dan pedangnya sendiri menusuk jantung yang lain.

"Uhuk!" Keduanya memuntahkan darah tetapi tidak ada raut kesakitan yang tercetak, hanya senyuman yang terbentuk diwajah mereka.

"Wei Wuxian!" Panggil yang lain dengan nada yang terdengar gembira. "Pedangku akan mengutuk jiwamu, tidak seperti ketiga temanmu, kau tidak akan bisa bereinkarnasi. Jiwamu akan berkeliaran di Dunia hingga aku terlahir kembali. Kamu hanya bisa kembali hidup jika mengambil tubuh seseorang. Hahahahaha!"

Tawa itu semakin lama semakin menggelegar tetapi juga semakin lama semakin menghilang, tubuh pemuda itu menghilang menjadi debu secara perlahan.

Wei Wuxian menancapkan pedangnya kepijakannya, membuatnya agar menopang tubuhnya yang mulai limbung.

"Heh, kau kalah cepat. Sebelum berhadapan denganmu aku meninggalkan setengah jiwaku disamping *Dijun. Meski setengah jiwaku ini akan berkeliaran, tetapi setengah jiwaku yang lain akan bereinkarnasi. Diwaktu yang tepat aku akan kembali ketubuhku sendiri!"

*Dijun, di Drama Cinta Abadi Seindah Mimpi artinya adalah Kaisar

Tubuh Wei Wuxian limbung dan terjatuh, diambang kesadarannya netra merahnya yang segera berubah menjadi abu keunguan melihat sekitarnya.

Di Dunia yang gelap dimanapun kamu melihatnya, netranya melihat jasad ketiga temannya tergeletak diposisi yang saling berjauhan dan bagian-bagian tubuh dari boneka berserakan dimanapun.

"Ini belum berakhir... Uhuk... Haha... Kita ber... Temu di... Kehidupan selanjutnya!"

***®***

10 tahun telah berlalu, Jiang Cheng butuh lebih dari setahun untuk beradaptasi dengan tubuhnya dan mempelajari Dunia ini disela-sela latihan Kultivasi, berpedang, memanah dan pelajaran yang lain.

Dengan keuntungan memiliki ingatan dikehidupannya sebelumnya, Jiang Cheng dengan mudah meningkatkan Kultivasinya dan keahlian berpedang dan memanahnya.

Wei Wuxian di Dunia manapun masihlah Wei Wuxian, meskipun selalu bermain tetapi Kultivasinya juga meningkat pesat. Membuat Kultivasi keduanya setara.

Jiang Cheng menarik busur panah ditangannya sebelum melepaskan anak panah, yang dengan tepat menancap dibagian warna merah dipapan penembakan panah.

Your Happiness is My HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang