Jarga berlari memasuki gang kecil masih dengan tangannya yang menggenggam pergelangan tangan Reyan.
"Hey, apa kau tidak bisa berlari lebih cepat hah?!" Jarga emosi karena harus menarik tubuh Reyan, kalau tidak sosok itu tak mau lari.
Tidak ada jawaban sama sekali dari mulut Reyan.
"Menyusahkan!"
Tidak ada cara lain selain Jarga harus membopong tubuh Reyan layaknya karung beras.
Sang empu tentu saja meronta dan berteriak minta di turunkan, namun seorang Jarga tidak mungkin menurutinya begitu saja.******
Jarga kewalahan, tak sanggup lagi rasanya apabila harus berlari walaupun lokasinya belum terbilang aman dari serangan musuh.
"Apa kau tuli hah?! sudah ku bilang untuk turunkan! kenap—
"Ssshhh, kecilkan suaramu idiot. Mereka akan datang jika kau berteriak seperti itu" Jarga membungkam mulut Reyan dengan tangannya dan langsung di hadiahi tepisan keras.
"Aku tidak peduli!"
"Jarganoes! kemana lagi kau akan melarikan diri?" Siluet pria terlihat dari ujung jalan yang perlahan berjalan mendekat.
Jarga mengenali siapa sosok itu, dirinya segera mengeluarkan senjata dari dalam saku jas nya.
Pria itu berhenti di depan Jarga dan sosok pemuda asing dari jarak yang lumayan dekat.
Menatap sosok pemuda asing baginya dari ujung kepala sampai bawah."Jalang seleramu menurun sangat derastis. Memang benar, semakin murah harganya maka semakin banyak peminatnya"
"BACOT!" Seru Reyan, awalnya tak mau mencampuri urusan dua pria tersebut. Namun kalimat barusan membuat dirinya tersindir.
"Wow! sepertinya...jalang mu kali ini tidak biasa..." Pria itu kembali mengambil langkah untuk mendekat.
"SIAPA YANG KAU SEBUT JALANG ITU HAH?!"
Grep
"Mau apa?" Tanya Jarga sembari menahan lengan Reyan yang hendak bergerak maju menghadap pria itu.
"Menghajar tua bangka sialan itu!" Makinya sambil menunjuk-nunjuk pria di hadapannya.
"Lakukan, kalau bisa" Ucap pria itu dengan nada yang sangat tenang dan tangannya sudah menodongkan pistol yang bisa kapan saja di tembakkan.
"Hahahahahahaha"
Tawaan sarkas terdengar begitu jelas keluar dari mulut Jarga.
"Tuan Darco, apa yang sebenarnya kau inginkan dariku ini? mengapa kau harus repot mencariku kesana kemari"
"Aku tidak merasa di repotkan, bahkan sangat mudah membuat mu masuk ke dalam perangkapku."
Setelah mengakatan kalimat itu, Jarga dan Reyan menyadari bahwa mereka kini telah di kepung dengan orang-orang yang tentu saja berniat untuk mencelakai.
"Persetan dengan kalian!"
Bughh
Reyan tak suka bertele tele, tanpa ada rasa takut sedikitpun dia berlari dan berhasil mendaratkan tendangan keras tepat mengenai dada Tuan Darco yang membuatnya tersungkur ke belakang.
BUGH
BUGH
"ARGH!! KAU SIALAN! BOCAH SIALAN!" Tuan Darco berteriak kesakitan saat tangannya diinjak dengan kuat oleh Reyan sehingga pistol yang ada di genggaman tangannya terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUSTICE [NOREN]
ActionKeadilan? Bahkan sampai ujung certia cinta mereka, masih mencari dimana keadilan itu. Warning ‼️ bxb